Bandar Lampung
Rentan Terkena Covid-19 Varian Omicron, Warga Padat Penduduk di Bandar Lampung Sulit Terapkan Prokes
Mutasi Covid-19 terbaru, Omicron (B.1.1.529) sudah terkonfirmasi WHO sebagai mutasi Covid-19 dengan tingkat penularan yang tertinggi.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mutasi Covid-19 terbaru, Omicron (B.1.1.529) sudah terkonfirmasi WHO sebagai mutasi Covid-19 dengan tingkat penularan yang tertinggi dibanding dengan varian-varian terdahulunya.
Pemukiman padat penduduk di Bandar Lampung juga masih menjadi area potensial dalam distribusi Covid-19.
Penelusuran Tribunlampung.co.id, masuk tahun kedua pandemi Covid-19 ini, masyarakat padat penduduk masih ramai yang tidak memakai masker, sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Seperti yang terpantau di pemukiman pesisir Pasar Gudang Lelang, Rabu (2/2/2022).
Pemukiman padat penduduk sulit melakukan untuk menjaga jarak, Jaga jarak atau physical distancing sulit dilakukan karena penduduknya sangat padat.
Sering mencuci tangan dengan sabun juga tidak mudah, karena fasilitas dasar air bersih dan sanitasi juga kurang.
Pun bagi masyarakat, membeli masker sering bukan dianggap prioritas.
Dari wawancara seorang warga, salah seorang penduduk di sana mengatakan, hanya bisa meningkatkan rasa optimistis tidak akan tertular Covid-19.
"Ya modal yakin saja sih sebenernya mas," ujar seorang warga yang ditemui di sekitaran Pasar Gudang Lelang.
Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Lampung Menanjak, Tembus Rekor 72 Kasus Positif Sehari
Diakuinya, kondisi tersebut juga sudah seperti kebiasaan penduduk setempat, sehingga memang tidak sulit menemukan penduduk yang saling bercengkrama dengan tidak ada masker di mulut dan hidungnya serta jarak yang tidak termaksimalkan akibat sempitnya jarak antar rumah yang ada.
Menyoal kawasan padat penduduk, BPS Bandar Lampung dalam laporannya dengan judul Bandar Lampung dalam Angka Tahun 2020 yang dirilis April 2020 lalu, terdapat tujuh dari dua puluh kecamatan se-Kota Bandar Lampung yang memiliki kepadatan penduduk lebihbdari 10 ribu penduduk per kilometer persegi.
Rinciannya antara lain, Tanjungkarang Timur (19.633 penduduk per km⊃2;), Bumi Waras (16.250 penduduk per km⊃2;), Tanjungkarang Pusat (13.557 penduduk per km⊃2;), Telukbetung Utara (12.549 penduduk per km⊃2;), Way Halim (12.344 penduduk per km⊃2;), Telukbetung Selatan (11.151 penduduk per km⊃2;) dan Kedaton (10.999 penduduk per km⊃2;).
Di konfirmasi soal itu penanganan Covid-19 di kawasan padat penduduk, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengaku, pihaknya terus konsen terhadap aktivitas masyarakat di kawasan padat penduduk, khususnya dengan penerapan protokol kesehatan.
Ia juga membenarkan bahwa pemukiman padat penduduk, memiliki potensi penularan covid-19 yang lebih tinggi dibanding kawasan penduduk lainnya.
Diucapkannya, pengawasan prokes di lingkungan padat penduduk dilakukan melalui satuan tugas yang ada di lingkup kota, kecamatan hingga kelurahan dan RT.
"Iya Omicron memang lebih cepat, Tapi kita keliling terus kok, juga sampai tengah malem," jawab dia singkat.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung Desti Mega Putri, progres 3T (tracing, testing dan treetmen) diperketat pihaknya.
"3T terus berjalan, sekarang juga kita harus cepat dalam merespon temuan kasus covid-19. Saat ada temuan kasus, kita langsung tracing minimal 15 orang terdekatnya," kata Desti.
Ditanya soal Omicron, ia menyebut pemberian keterangan varian terbaru dari covid-19 tersebut menjadi wewenang pemerintah provinsi.
"Kalau itu (Omicron) tanya ke provinsi," tandasnya.
Baca juga: 72 Kasus Covid Sehari, Penambahan Kasus Covid di Lampung Menanjak
Covid Bandar Lampung Sepekan Terakhir
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lampung melaporkan, sebagian kasus positif covid-19 di Kota Tapis Berseri sepekan terakhir berada di tren yang cukup tinggi dibandingkan pekan-pekan di awal tahun 2022 kemarin.
Lewat publikasi Instagram @bappeda_lampung, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung penambahan kasus positif covid-19 di Bandar Lampung ialah sebagai berikut: 26 Januari (5), 27 Januari (8), 28 Januari (6), 29 Januari (8), 30 Januari (10), 31 Januari (17), dan per 1 Februari (35) kasus.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandar Lampung, Ahmad Nurizki memberikan penjelaskan, terhitung sejak 1 Januari sampai 1 Februari 2022 total ada 108 kasus terkonfirmasi Covid-19.
"Rinciannya sebanyak 24 pasien dirawat, 14 sembuh, 68 isoman, dan 2 wafat," kata dia.
Ia juga meminta agar protokol kesehatan tetap terus ditetapkan di rutinitas keseharian masyarakat agar sebaran Covid-19 tidak semakin meluas.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)
--