Tempat Wisata

Tempat Wisata di Bandung, Kafe Platform 78 Sensasi Zaman Kolonial

Simak tempat wisata di Bandung yang mengandung unsur sejarah, ternyata ada kafe yang demikian. Namanya adalah Platform 78.

Editor: Hanif Mustafa
Tribun Jabar
Ilustrasi. Simak tempat wisata di Bandung yang menggunakan bangunan lama untuk memunculkan sensasi zaman kolonial Belanda. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut tempat wisata di Bandung yang menggunakan bangunan lama untuk memunculkan sensasi zaman kolonial Belanda.

Kafe tersebut adalah Platform 78, terletak di Jalan Dayang Sumbi, Dago, Bandung.

Operational Manager Platform 78, Rangga Abby mengatakan, kafe tersebut dibuat oleh para alumnus ITB angkatan 78.

Kala itu, dijadikan tempat nongkrong untuk menghilangkan jenuh usai menjalankan aktivitas di kampus.

Serta tempat untuk adik-adik kelasnya sambil belajar materi kuliah.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Cicipi Minuman Rasa Keju yang Creamy di Upnormal

Ia juga menjelaskan bahwa kafenya adalah bangunan sejak kolonial Belanda.

"Sebelumnya kafe ini adalah satu bangunan heritage yang dibangun oleh kolonial Belanda pada 1927 yang kemudian menjadi museum alat-alat komunikasi dan operator kereta api Indonesia," ujar Rangga.

Meskipun demikian, suasana museum di Platform 78 ini terlalu jelas karena sudah mengalami beberapa perubahan.

Untuk kursi dan meja, Platform 78 menggunakan kayu sehingga membuat suasana kafe seperti berada di zaman Belanda.

Di sini juga tersedia beberapa fasilitas seperti tempat GIP dan live music.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Santap Uniknya Nasi Goreng Mozarella Khas Kedai Bistik

“Platform 78 ini dibuka pada 7 Juni 2018 yang menghadirkan fasilitas 3 VIP room untuk memfasilitasi meeting.”

“Kami juga menyediakan screen dan proyektor dan untuk hiburan ada live akustic music pada setiap minggunya," lanjut Rangga.

Tak hanya itu, Platform 78 juga kerap digunakan sebagai acara lainnya seperti wedding, gathering, reuni, exhibition, dan talkshow.

Menu yang tersedia disini pun berbagai mulai dari makanan Indonesia, Japanese, dan western untuk dinikmati di kafe ini.

Platform 78 ini juga tidak mengambil harga yang mahal untuk makanan yang dijual, mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 80 ribu saja.

Setelah lelah berkunjung ke tempat wisata di Bandung maka anda juga harus menikmati kuliner sambil beristirajat.

Berbagai tempat wisata di Bandung menawarkan berbagai kuliner yang menggugah selera.

Satu di antaranya adalah Ruv Bistro.

Terletak di Jalan Bukit Jarian No. 24, Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, Ruv Bistro, menjadi pilihan yang tepat untuk makan enak sambil menikmati keindahan kota Bandung.

Ruv Bistro memiliki tempat di lantai 3 sebuah bangunan yang menyuguhkan pemandangan Kota Bandung.

Interior Ruv Bistro dihiasi dengan berbagai jenis tanaman hias seperti Monstera Andosinii, lidah mertua, sirih gading dan beragam jenis calathea bisa ditemui disini.

Pemilik Ruv Bistro Raja mengatakan, alasannya membutka usaha ini karena hobinya traveling ke banyak pantai.

Ia ingin menyuguhkan suasana di tengah Kota Bandung namun tanpa menghilangkan suasana tengah kota.

"Referensi didapat karena sering traveling ke pantai, jadi penget ngedapetin vibenya, tropikal industrial," ujarnya.

Nama Ruv Bistro sendiri diambil dari slang kata Love dari Ruv.

Menurutnya banyak pengunjung sudah mengetahui arti kata Ruv.

"Banyak yang salah paham dengan nama Ruv, asumsinya karena di atas rooftop jadi dinamain Ruv, padahal Ruv sendiri itu level tertinggi dari kata Love," jelas Raja.

Untuk menu yang ada di Ruv Bistro beragam, namun Ruv Bistro lebih menawarkan menu-menu khas Amerika Latin.

Raja mengatakan memang keinginannya membuat Ruv Bistro memperkenalkan citarasa Amerika Latin bagi pengunjung.

Ia juga menyebutkan bahwa menu yang ada di Ruv Bistro semuanya menggunakan bahan yang halal.

"Jual makanan yang bisa dibilang beda. Meskipun agak asing tapi rasanya akan masuk sama lidah orang Sunda, dan semua menu kami itu halal," lanjutnya.

Tak hanya terkenal unik dengan tempatnya, Ruv Bistro ini bisa disebut sebagai Hiden Gem di Kota Bandung karena menawarkan banyak keunikan.

Bagi pengunjung Ruv Bistro yang memesan makanan maka akan diberi queue calling.

Queue calling adalah alat yang akan berbunyi jika makanan yang dipesan sudah jadi.

ketika queue calling berbunyi makan pengunjung harus mengambil sendiri makanannya didekat meja kasir.

Hal tersebut dikatakan Raja memang konsep dari Ruv Bistro yaitu self servis.

"Kita itu sistem self servis, jadi yang pesen ambil makanannya sendiri ketika sudah dimasak oleh chef," jelas Raja.

Ruv Bistro ini beroperasi pada pukul 12.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Ruv Bistro ini menjadi salah satu tempat yang diminati pengunjung karena tempatnya yang dekat dengan salah satu kampus terkenal di Bandung.

Raja memiliki harapan agar dengan adanya Ruv Bistro, dapat menjadi referensi tempat nongkring untuk anak muda.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Nikmatnya Mie Kocok Persib Spesial Pakai Iga

Tak hanya itu, Raja juga memiliki rencana untuk membuka cabang Ruv Bistro.

"Ke depannya akan ada rencana buka cabang, tapi untuk saat ini masih akan difokuskan disini dulu," tungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved