Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Empuknya Steak 90 Days Grain Fed di Steak Hotel by Holycow
Steak Hotel by Holycow merupakan tempat wisata di Bandung yang menghadirkan menu steak yang lezat dan juicy. Lokasinya di Jl. Sukamaju Nomor 14.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah tempat wisata di Bandung tak jarang memiliki menu steak.
Satu di antaranya adalah Steak Hotel by Holycow.
Meski menawarkan aneka steak, para pengunjung bisa mencoba menu steak 90 days grain fed saat bertandang ke tempat wisata ini.
Sebab, kualitas daging tersebut tak kalah bagus untuk dikonsumsi.
Terlebih steak 90 days grain fed terasa begitu lezat, dagingnya juga empuk dan juicy saat dipotong.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Kebab Isi Mi Goreng Ala Kedai Kebab Dower
Founder Steak Hotel by Holycow, Wynda Mardio, mengungkapkan alasan penamaan menu tersebut.
Dijelaskan Wynda, sapi tersebut diberi makan gandum selama 90 hari sebelum dipotong.
Hal itu demi membuat dagingnya lebih enak untuk dinikmati.
Pemberian pakan gandum tersebut pun, lanjut Wynda, agar membuat sapi cepat gemuk, lemak dagingnya meningkat, serta dapat dipotong setahun lebih cepat.
"Umumnya sapi disembelih pada usia 18-26 bulan, tetapi sapi di sini menggunakan sapi muda berusia 12 bulan saja sehingga teksturnya jauh lebih lembut," kata Wynda Mardio.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Aneka Macam Es Krim di Sweet Cantina
Dirinya pun mengatakan daging pada tempat wisata yang dikelolanya diambil lansung dari peternakan di Australia.
"Saya melihat sapi-sapinya hidup di peternakan yang sehat, pakannya menggunakan gandum, sapinya tidak disuntik hormon dan tentunya sudah ada sertifikasi halal," tandasnya.
Untuk mendapatkan daging panggang yang lezat, sang founder restoran itu menyarankan untuk meminta dagingnya dipanggang dengan level medium.
"Untuk rasa terbaik, panggang dagingnya hingga level medium dengan ciri luar dagingnya berwarna cokelat karamel dan bagian dalamnya agak merah," jelas Wynda.
Ia juga menjelaskan untuk para pengunjung tempat wisata di Bandung itu tak perlu takut dengan bagian daging yang berwarna merah dan berair.
Sebab, kata Wynda, itu bukanlah darah, melainkan zat besi dan sari kaldu daging sapi.
"Itu justru zat besi dan sari kaldu yang keluar."
"Makanya ketika memasaknya jangan dibolak-balik nanti juicy-nya hilang, justru itu yang bikin enak," ucapnya.
Dalam menu steak 90 days grain fed, Steak Hotel by Holycow turut menyediakan saus pelengkap seperti blackpepper, barbeque, hingga mushroom.
Ada pula tambahan sayuran yang beraneka ragam seperti sautee bayam, bayam krem, hingga mix salad.
Soal harga, tempat wisata ini mematok harga mulai dari Rp 99 ribu.
Sementara untuk lokasi, restoran Steak Hotel by Holycow ini berada di Jl. Sukamaju Nomor 14, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung.
Kunjungi pula destinasi kuliner Kota Kembang lainnya.
Satu di antaranya adalah Kedai Ice Cream NuAteu.
Seperti namanya, kedai ini menyajikan aneka ragam es krim.
Yang membuatnya istimewa, ragam menu es krim tersebut tampil dengan begitu unik.
Misalnya, es krim bakar, hawaii beach, sundae, baby zoo, burger ice cream.
Porsinya juga terbilang banyak, hingga cukup untuk dua orang.
Harga yang dipatok untuk seporsi es krim unik itu juga tak mahal.
Hanya mulai dari Rp 12 ribu, para pengunjung sudah dapat menikmati hidangan bercita rasa manis dan segar itu.
Kedai Ice Cream NuAteu berlokasi di Jalan Titimplik Nomor 27-33, Sadang Serang, Coblong, Kota Bandung.
Sedangkan untuk waktu operasional, tempat wisata di Bandung ini buka dari pukul 10.00-20.00 WIB.
Bila belum puas, cicipi kuliner Jepang di Rameninpo.
Berada di kawasan The Hallway Space Pasar Kosambi, tempat wisata ini menawarkan sensasi makan ramen di pasar.
Hal tersebut tampak berbeda dibandingkan dengan restoran ramen pada umumnya yang lebih banyak ditemukan di tengah kota.
Terlebih, Rameninpo juga punya konsep kedai mini a la Jepang.
Para pengunjung akan menemukan dekorasi berwarna merah dengan aksara Jepang.
Tersedia menu ramen dengan tiga pilihan rasa kuah yang berbeda.
Di antaranya paitan, niku, dan tomyum.
"Paitan ini adalah kuah signature original ayam yang terbuat dari kolagen ayam yaitu ceker dan sayap ayam dan dimasak selama delapan jam," tutur founder Rameninpo, Galih Rahmadika dilansir dari Tribun Jabar (9/10/2020).
Dikatakan Galih, kuah tersebut menawarkan rasa kaldu ayam yang gurih.
"Kalau kuah niku agak hanyir karena dibuat dari kuah kaldu ikan makarel. Tapi kami pakai ikan cakalang yang diasap, disebut kasuobushi," kata Galih.
Mereka juga diketahui mencampur kuah niku dengan soyu yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
Sementara itu, adapula kuah ramen yang jadi favorit mayoritas orang Indonesia, yakni kuah tomyum.
"Kuah tomyum sudah terbiasa dikenal di lidah Indonesia. Saya membuat kuahnya dengan rasa yang kuat dan banyak rempah," tandasnya.
Sedangkan untuk pilihan ramen, tempat wisata ini menyediakan dua varian, antara lain ramen dan udon.
Untuk topping, mereka menghadirkan pilihan seperti char siu isi daging aya, tamago, jamur kuping, serta narutomaki.
Ada juga telur setengah matang serta bawang chung sebagai pelengkap.
Selain menu ramen, Rameninpo menyediakan pula menu daging sapi dan daging ayam, gyudon rice, dan tori rice.
Harga yang ditawarkan tempat wisata di Bandung ini juga masih cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 27 ribuan. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )