Pringsewu
Harga Elpiji Non Subsidi Naik, Ketersediaan Stok di Pringsewu Aman
Ketersediaan pasokan gas liquefied petroleum gas (LPG) di Kabupaten Pringsewu aman meski harganya naik.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Ketersediaan pasokan gas liquefied petroleum gas (LPG) di Kabupaten Pringsewu aman meski harganya naik.
Amannya pasokan ini disampaikan oleh salah satu agen LPG di Bumi Jejama Secancanan, PT Sony Prayudha Cabang Pemasaran Kabupaten Pringsewu.
Mengingat kenaikan yang terjadi saat ini pada elpiji non subsidi.
Salah satu Owner PT Sony Prayudha Cabang Pemasaran Kabupaten Pringsewu Safroni mengungkapkan, kenaikan harga itu karena adanya penyesuaian atas perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
Penyesuaian harga tersebut, untuk kemasan tabung ukuran 5,5 Kg menjadi Rp 91 ribu.
Kemudian tabung ukuran 12 Kg menjadi Rp 189 ribu.
Atas kenaikan ini, lanjut Safroni, belum terlihat adanya peralihan penggunaan LPG dari yang biasa memakai gas non subsidi menjadi ke yang subsidi.
Safroni menilai, pemakai elpiji non subsidi mayoritas dari masyarakat kalangan kelas menengah ke atas.
Sehingga tidak terlalu berat dengan kenaikan harga tersebut.
Lantaran pertimbangan ukuran tabung non subsidi lebih efisien.
Baca juga: Bupati Pringsewu Sujadi Resmikan Gedung Kantor Kecamatan Pringsewu
Tidak harus bolak-balik membeli LPG mengingat kemasannya yang lebih besar, ketimbang kemasan tabung LPG yang subsidi.
"Rata-rata pemakai (LPG Non Subsidi) kelas menengah ke atas," ujarnya.
Dia berharap dengan kenaikan harga itu penjualan LPG non subsidi berjalan normal.
Sedangkan untuk stok ketersediaan LPG non subsidi, Safroni sampaikan aman.
Ia menuturkan, stok di 28 Februari 2022 ini tercatat sebanyak 8,5 ton.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)