Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Menikmati Menu Sei Sapi Khas NTT di Warung Sei Sapi Lamalera
Bandung menjadi tempat yang tepat bagi para pemburu tempat wisata kuliner. Satu diantaranya menu sei sapi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bandung menjadi tempat yang tepat bagi para pemburu tempat wisata kuliner.
Kota Kembang memiliki banyak tempat untuk berwisata kuliner.
Mulai dari menu barat hingga sajian nusantara.
Satu diantaranya daging asap atau yang dikenal dengan menu sei sapi.
Sei sapi adalah olahan daging yang menjadi makanan khas Kuoang, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Menikmati Pertunjukan Atraksi Hewan di Kebun Binatang Bandung
Bagi Anda yang ingin menikmati sei sapi kini tak perlu jauh-jauh ke Kupang karena telah tersedia di Sei Sapi Lamalera.
Sei Sapi Lamalera berada di Jalan Emong No 9 Burangrang.
Menu best seller disini adalah sei sapi dambal luet yang merupakan sambal makanan khas Kupang.
Sambal luet ini memiliki cita rasa pedas dan asam yang berasal dari kulit jeruk difermentasi ditanah dengan daun kemangi.
Manager Sei Sapi Lamalera Cabang Jalan Emong, Andry Wira mengatakan bahwa menu sei sapi dengan sambal luet ini menjadi favorit pengunjung.
"Menu best seller-nya sei sapi sambal luet khas dari Kupangnya, dengan rasa berbeda dari sambal lain diracik sendiri dan khas," ujar Andry Wira.
Menu sei sapi sambal luet ini disajikan berbeda dengan menu sei sapi lainnya.
Daging asapnya diolah secara terpisah dengan sambal sehingga memiliki kenikmatan masing-masing.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, 3 Tempat di Kota Kembang yang Menawarkan Sajian Kopi Unik
Jika dilihat sekilas penyajiannya seperti daging asap biasa, daging diiris tipis dengan tambahan daun pepaya dan kuah kaldu.
Daging sei sapi disini memiliki tekstur agak keras dan kaya akan serat yang mudah dicerna.
Daging sapi yang digunakan pun memiliki varietas terbaik karena berasal dari daging impor Australia.
Daging sapi diambil setelah dibekukan dan kemudian direndam di air mengalir agar tekstur daging melunak.
Daging kemudian diiris dengan lebar sekitar 3 cm dan panjang antara 15cm hingga 20 cm.
Setelah itu daging akan masuk ke proses mariney pembumnuan dengan bumbu khas yang telah disimpan selama satu hari.
"Proses marinet pembumbuan diracik khas disimpan selama satu hari, agar bumbu meresap, dan saat penyajian rasa otentik sudah ada dalam daging," ujarnya.
Proses marinet ini akan menbuat bumbu meresap sampai dalam daging.
"Proses pengasapan pun tidak secara langsung kena perapian, melainkan dimasak di perapian kayu," ujarnya.
Satu porsi sei sapi luet di Sei Sapi Lamalera ini dibanderol dengan harga Rp 27.500.
Sei Sapi Lamalera ini memiliki dua cabang di Bandung yaitu di Jalan Emong No 9, Burangrang dan di Jalan Bagus Rangin No 24 A, Lebakgede, Coblong.
Sei Sapi Lamalera buka setiap hari pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Pada akhir pekan, hari Jumat sampai Minggu akan buka pukul 10.00 WIB pagi sampai 11.00 WIB malam.
Setelah lelah berkunjung ke tempat wisata di Bandung maka anda juga harus menikmati kuliner sambil beristirajat.
Berbagai tempat wisata di Bandung menawarkan berbagai kuliner yang menggugah selera.
Satu di antaranya adalah Ruv Bistro.
Terletak di Jalan Bukit Jarian No. 24, Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, Ruv Bistro, menjadi pilihan yang tepat untuk makan enak sambil menikmati keindahan kota Bandung.
Ruv Bistro memiliki tempat di lantai 3 sebuah bangunan yang menyuguhkan pemandangan Kota Bandung.
Interior Ruv Bistro dihiasi dengan berbagai jenis tanaman hias seperti Monstera Andosinii, lidah mertua, sirih gading dan beragam jenis calathea bisa ditemui disini.
Pemilik Ruv Bistro Raja mengatakan, alasannya membutka usaha ini karena hobinya traveling ke banyak pantai.
Ia ingin menyuguhkan suasana di tengah Kota Bandung namun tanpa menghilangkan suasana tengah kota.
"Referensi didapat karena sering traveling ke pantai, jadi penget ngedapetin vibenya, tropikal industrial," ujarnya.
Nama Ruv Bistro sendiri diambil dari slang kata Love dari Ruv.
Menurutnya banyak pengunjung sudah mengetahui arti kata Ruv.
"Banyak yang salah paham dengan nama Ruv, asumsinya karena di atas rooftop jadi dinamain Ruv, padahal Ruv sendiri itu level tertinggi dari kata Love," jelas Raja.
Untuk menu yang ada di Ruv Bistro beragam, namun Ruv Bistro lebih menawarkan menu-menu khas Amerika Latin.
Raja mengatakan memang keinginannya membuat Ruv Bistro memperkenalkan citarasa Amerika Latin bagi pengunjung.
Ia juga menyebutkan bahwa menu yang ada di Ruv Bistro semuanya menggunakan bahan yang halal.
"Jual makanan yang bisa dibilang beda. Meskipun agak asing tapi rasanya akan masuk sama lidah orang Sunda, dan semua menu kami itu halal," lanjutnya.
Tak hanya terkenal unik dengan tempatnya, Ruv Bistro ini bisa disebut sebagai Hiden Gem di Kota Bandung karena menawarkan banyak keunikan.
Bagi pengunjung Ruv Bistro yang memesan makanan maka akan diberi queue calling.
Queue calling adalah alat yang akan berbunyi jika makanan yang dipesan sudah jadi.
ketika queue calling berbunyi makan pengunjung harus mengambil sendiri makanannya didekat meja kasir.
Hal tersebut dikatakan Raja memang konsep dari Ruv Bistro yaitu self servis.
"Kita itu sistem self servis, jadi yang pesen ambil makanannya sendiri ketika sudah dimasak oleh chef," jelas Raja.
Ruv Bistro ini beroperasi pada pukul 12.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Ruv Bistro ini menjadi salah satu tempat yang diminati pengunjung karena tempatnya yang dekat dengan salah satu kampus terkenal di Bandung.
Raja memiliki harapan agar dengan adanya Ruv Bistro, dapat menjadi referensi tempat nongkring untuk anak muda.
Tak hanya itu, Raja juga memiliki rencana untuk membuka cabang Ruv Bistro.
"Ke depannya akan ada rencana buka cabang, tapi untuk saat ini masih akan difokuskan disini dulu," tungkasnya. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )