Rekening Doni Salmanan yang Telah Diblokir Saldonya Mencapai Rp 532 Miliar

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Saat ini rekening Doni Salmanan telah diblokir oleh pihak berwajib, usai ditetapkan menjadi tersangka pada Selasa (8/3/2022).

Adapun total saldo yang telah disita dari rekening tersebut mencapai Rp 500 miliar.

Hal ini praktis membuat publik terkejut.

Influencer yang kerap mempromosikan trading miliknya itu kini harus gigit jari.

Semua aset dan dana yang dihasilkan Doni Salmanan dari kegiatan trading ilegal itu akan disita oleh pihak berwajib.

Baca juga: Doni Salmanan Terancam Miskin, Uang dan Asetnya Akan Disita Polisi

Baca juga: Viral Video Doni Salmanan Gelagapan Ditanyai Bambang Soesatyo Soal Pajak

Doni Salmanan menyusul Indra Kenz yang lebih dulu ditahan dan ditetapkan menjadi tersangka karena kasus yang sama.

Kasus Doni Salmanan ini akhirnya menyeret sejumlah publik figur yang pernah menerima uang dari pria asal Bandung itu.

Pria yang dijuluki Crazy Rich Bandung ini tak segan untuk memberikan uang dengan nominal besar kepada publik figur.

Pihak Bareskrim Polri menyebut Doni Salmanan sengaja menjebak membernya untuk gabung melakukan trading ilegal.

Namun nyatanya, semua orang yang menjadi member dan bergabung di trading miliknya tidak pernah ada yang menang.

Pengusaha sekaligus anggota DPR RI Ahmad Sahroni membeberkan kerugian para korban Doni Salmanan melalui unggahan di Instgaram pribadinya, Rabu (9/3/2022).

Dalam unggahannya itu, pihak polisi mengungkapkan total kerugian yang dialami para korban investasi bodong aplikasi Quotex ini sebesar Rp 352 miliar.

Baca juga: Pantas Kaya Raya, Doni Salmanan Dapat 80 Persen jika Anggota Quotex Kalah

Baca juga: Terima Uang dari Doni Salmanan, Pernyataan Musisi Alffy Rev Mengejutkan

Pihak PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bahkan telah memblokir rekening Doni Salman dengan total saldo sebesar Rp 532 miliar.

Dalam keterangan unggahannya, Ahmad Sahroni pun terkejut.

“Gilaaakkkkkk. Top banget DS,” tulis Ahmad Sahroni.

Sontak saja, unggahan pengusaha kaya raya ini pun langsung dibanjiri komentar beragam dari warganet.

Tak terkecuali para publik figur, artis, bahkan pengacara juga ikut mengomentadi unggahan ahmad sahroni.

Hingga kini unggahan Ahmad Sahroni itu mendapatkan lebih dari 40 ribu suka dan 4000 komentar.

Bahkan, dilihat dari Instagram Story Ahmad Sahroni banyak publik figur yang membagikan unggahan Sahroni ke Instastory mereka, dan menandai akun Sharoni.

Doni Salmanan Jebak Member yang Ikut Trading di Quotex

Crazy Rich Bandung ini disebut sengaja menjebak para member yang ikut bergabung di trading Quotex miliknya.

Kasubdit I Dittipid Siber Kombes Reinhard Hutagaol membeberkan, Doni Salmanan meraup keuntungan dari puluhan ribu member yang telah tergabung bersamanya untuk bermain trading di aplikasi Quotex.

Cara Doni menjebak member, sambung Reinhard, dengan mengajak masyarakat bergabung bermain Quotex melalui video yang ia buat seputaran trading di akun media sosial miliknya.

Seusai bergabung, tak ada satu pun member yang untung atau pernah menang trading di aplikasi Quotex.

“Dia kan memberikan berita bohong bahwa mainlah dengan saya terus dari video-videonya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya ngga ada yang pernah menang,” ungkap Reinhard.

Reinhard menyebut ada 25 ribu member aktif di telegram yang ikut dalam trading Quotex.

“Kalau di Telegram itu ada 25 ribu anggota. Itu bisa indikasi (aktif) karena 25 ribu artinya yang ikut referal sama dia. Karena ikut sama dia, pasti gabung Telegram,” ungkap Reinhard Hutagaol.

Reinhard pun mengatakan, bahwa korban dalam kasus Doni Salmanan itu akan terus bertambah setiap harinya.

Sejauh ini, kata Reinhard, sudah ada 22 saksi yang juga merupakan korban penipuan kasus trading aplikasi Quotex.

“Korban makin lama makin bertambah tiap hari, tadi saja sudah ada 10 yang mau kita periksa," bebernya.

25 ribu member itu merupakan member aktif yang ikut bermain trading binary option di aplikasi Quotex yang dipromosikan Doni.

Reinhard juga mengatakan, Doni Salmanan diduga meraup keuntungan 80% dari kekalahan member.

“Iya, 80 persen dari kekalahan (member)," katanya. (Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)