PLN Lampung

Jokowi Resmikan Mobil Listrik Rakitan Indonesia , PLN Dukung Infrastruktur dan Pasokan Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Pabrik motor listrik dari Hyundai Motor ini menjadi fasil

Penulis: Agung Dwi Ertarto | Editor: Advertorial Tribun Lampung
ist
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Pabrik motor listrik dari Hyundai Motor ini menjadi fasilitas produksi mobil listrik pertama di Tanah Air. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Pabrik motor listrik dari Hyundai Motor ini menjadi fasilitas produksi mobil listrik pertama di Tanah Air.

Jokowi menjelaskan kendaraan listrik ke depan harus menjadi moda transportasi utama Indonesia. Peresmian pabrik mobil listrik ini diharapkan bisa mendorong pengembangan mobil listrik di Tanah Air.

"Ini momen yang saya tunggu-tunggu. Kami ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik yang ramah lingkungan," ujarnya.

Bukan hanya mobil listrik, Jokowi juga menyatakan Indonesia akan memulai pembentukan pabrik battery cell pada tahun ini. Dengan adanya pabrik baterai mobil listrik, maka Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.

"Kita punya nikel, cobalt dan bauksit yang semua merupakan komponen utama battery cell dan kendaraan listrik. Ini 2022 jadi momen penting pengembangan baterai litium," ujar Jokowi.

PT PLN (Persero) juga siap mendukung masifnya kendaraan listrik ini. Dengan masifnya kendaraan listrik, maka target cabon neutral pada 2060 bisa tercapai.

"Kami PLN tentu saja mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur listrik, pasokan hingga membuat ekosistem tersebut," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir bersama Presiden dalam peresmian pabrik mobil listrik di Indonesia.

Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan banyak hal dalam mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan. Mulai dari masifnya pembangunan pembangkit EBT yang tertuang dalam RUPTL juga beberapa program seperti dedieselisasi PLTD, retirement PLTU sampai pada program co-firing di PLTU.

"Kami berharap dengan masifnya kendaraan listrik maka pengurangan emisi di sektor transportasi bisa tercapai. Karena pengurangan emisi tidak hanya dari sektor kelistrikan tetapi juga transportasi," ujar Darmawan.

Untuk mendukung rencana tersebut, PLN menargetkan ada 24.720 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030 mendatang. Saat ini total SPKLU yang ada di Indonesia sebanyak 267 unit di 195 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

PLN juga memberikan bundling insentif bagi para pemilik kendaraan listrik berupa diskon tambah daya dan pemasangan home charging station secara gratis.(*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved