Berita Terkini Nasional
Kopassus Gadungan Nikahi Wanita Ngaku Anak Kolonel, Catut Nama Jenderal Andika Perkasa
Apa yang dilakukan pria asal Kecamatan Songgom, Brebes, tergolong nekat, karena ia mengaku sebagai kopassus gadungan dan menikahi anak kolonel.
Tribunlampung.co.id, Malang - Apa yang dilakukan pria asal Kecamatan Songgom, Brebes, tergolong nekat, karena ia mengaku sebagai kopassus gadungan dan menikahi putri seorang kolonel.
Diketahui, kopassus gadungan tersebut bernama Slamet Iskandar Syah (32).
Tak hanya itu pria berusia 32 tahun ini juga mengaku ajudan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Usut punya usut pria asal Brebes ini ternyata berprofesi sebagai seorang satpam di sebuah bank di Matraman, Jakarta Timur.
Slamet Iskandar Syah sendiri tercatat sebagai warga Kecamatan Songgom, Brebes.
Baca juga: Apa Itu Kopassus dan Bagaimana Seragam Kopassus?
Baca juga: DPD Golkar DKI Gelar FGD Sistem Pemerintahan Jakarta, Hasil FGD Dibahas DPR
Kebohongan Slamet Iskandar Syah terbongkar saat undangan resepsi pernikahannya tersebar luas.
Kini Slamet Iskandar Syah sudah ditangkap di Brebes, Jawa Tengah pada Senin (21/3/2022).
Berikut informasi lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber:
Viral di media sosial
Berdasarkan penelusuran Tribunnnews (grup Suryamalang.com), sejumlah akun Instagram membagikan undangan resepsi milik Slamet Iskandar Syah, seperti @borobudur_media.
Lewat undangannya, ia diketahui akan menggelar resepsi pernikahan pada 23-24 Maret 2020 di rumahnya.
Sementara untuk akad pernikahan sudah dilangsungkan pada 22 November 2021 lalu.
Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines yang Membawa 132 Orang Penumpang
Baca juga: 132 Penumpang Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh di Tiongkok Selatan Masih Belum Ditemukan
Istri Slamet Iskandar Syah diketahui berinisial SD.
Dalam undangan acara resepsi, Slamet Iskandar Syah turut mencatut nama sejumlah petinggi TNI.
Sebut saja seperti, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Mayjen Indra Hidayat, Letjen AM Putranto dan hingga Mayjen Tito Sumarsono.
Selain undangan, beredar juga foto Slamet Iskandar Syah saat berpose mengenakan seragam loreng TNI.
Baret merah khas Kopassus juga melekat di kepalanya.
Awal kebohongan Slamet Iskandar Syah terbongkar
Danramil Songgom, Kapten Infanteri Sutarno menuturkan, awal penangkapan anggota TNI gadungan tersebut bermula dari Babinsa setempat menerima laporan dari kepala dusun.
Laporan yang masuk yakni bahwa di kampungnya ada anggota TNI yang berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri, meminta izin akan melangsungkan pernikahan secara militer.
Pernikahan militer yang dimaksud yakni upacara pedang pora yang direncanakan di Hotel Grand Dian Brebes pada 23-24 Maret 2022.
"Mendapatkan laporan itu, pada Senin 21 Maret 2022, Babinsa setempat dan anggota unit intel Kodim Brebes wilayah Kecamatan Songgom, langsung melakukan penyelidikan awal untuk meyakinkan informasi tersebut," terangnya.
Seperti dilansir dari Tribunnews: FAKTA Kopassus Gadungan di Brebes, Istri Lagi Hamil, Catut Nama Jenderal Andika di Undangan Resepsi
Awalnya Slamet Iskandar Syah tidak mau mengaku dirinya sebagai TNI gadungan.
Namun saat diinterogasi pelaku tidak dapat menunjukkan identitas sebagai anggota TNI.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan dan yang bersangkutan akhirnya mengakui.
"Kemudian akhirnya pelaku bersama calon istrinya yang sedang hamil, SD beralamat di Kebon Jeruk Jakarta Barat, dibawa ke Kodim Brebes pada pukul 16.00 WIB untuk dilakukan pendalaman," tandas Sutarno.
Istri Slamet Iskandar Syah mengaku anak angkat Danrem Madiun
Pasi Intel Kodim 0713 Kapten Infanteri Suyatno mengungkap fakta lain.
Istri dari Slamet Iskandar Syah juga berbohong dengan mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun.
Namun, setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun tidak mengenalnya.
“SIS bersama SD (calon istri SIS) dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti,” kata dia.
Slamet Iskandar Syah lakukan penipuan
Suyatno menambahkan, motif SIS mengaku sebagai anggota TNI untuk melakukan penipuan.
Padahal Slamet Iskandar Syah sebelumnya bekerja sebagai security di sebuah bank di kawasan Matraman Jakarta.
"(Ia mengaku) berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI)," tambahnya.
Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, SIS dan kawan-kawan akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes dengan laporan penipuan, di mana salah seorang korbannya yaitu N.
"Korbannya yaitu anggota Yonif 407/PK dengan kerugian uang Rp 155 juta."
"SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini," pungkas Suyatno.
Kini kasus penipuan dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com
(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)