Alasan Andika Kangen Band Hanya Maafkan Tri Suaka: Zidan Itu Parah, Udah Fatal

Tribunlampung.co.id - Kasus video Tri Suaka dan Zinidin Zidan merendahkan Andika Kangen Band berbuntut panjang. Andika Kangen Band diketahui sudah memaafkan.

Tapi, Andika Kangen Band hanya memaafkan Tri Suaka, tapi tidak untuk Zinidin Zidan.

Penyanyi pendatang baru Tri Suaka akhirnya berkomunikasi dengan Andika Kangen Band penyanyi kondang yang sempat diparodikannya.

Meski hanya dalam sambungan telepon, namun komunikasi keduanya terlihat ramah.

Kemudian, Andika dan Tri Suaka berhasil dipertemukan di Podcast Uya Kuya.

Baca juga: Tri Suaka dan Zinidin Zidan Kehilangan Banyak Subscribers Gegara Hina Andika Kangen Band

Baca juga: Viral Tarif Tri Suaka Rp 50 Juta per Jam, Permintaan Khusus Saat Manggung Disorot

Dalam kesempatan itu, Tri Suaka meminta maaf pada Andika Kangen Band secara langsung.

Syukurnya, penyanyi yang kerap disapa dengan Babang Tamvan itu memaafkan Tri Suaka.

Namun, Andhika Kangen Band enggan memaafkan Zinidin Zidan.

"Gua memaafkan," ujar Andhika Kangen Band dikutip Tribun Lampung dari kanal YouTube Uya Kuya, Selasa, 26 April 2022.

Andhika Kangen Band punya alasan hanya memaafkan Tri Suaka.

"Tapi kenapa harus Tri Suaka, kenapa Zidannya nggak," kata Andhika Kangen Band.

"Orang bencanda nggak bakal becanda, dia itu parah, udah fatal," kata Andika.

Baca juga: Sus Rahma Mengaku Dilarang Mencium Kiano saat Jadi Baby Sitter Anak Baim Wong Selama 1 Bulan

Baca juga: Nekat Melamar Desy Ratnasari, Vicky Prasetyo Mendapatkan Jawaban Menyedihkan

Ia meminta pendapat pada musisi lain jika menjadi Zinidin Zidan.

"Kalau kita masih muda gimana, itu udah bukan bencanda," jelasnya.

Komentar beragam pun menghampiri unggahan tersebut.

"Tri Suaka terdengar menyesal di permintaan maafnya, tapi kalau Zidan 'yaudah deh aku minta maaf, permintaan maaf macam apa itu," ujar seorang warganet.

"Setuju sih gue biar kapok si suneo (Zidan)" timpal warganet lainnya.

Seperti diketahui, baik Tri Suaka maupun Zidan sudah meminta maaf, namun sayangnya, masalah lain justru kini mulai bermunculan.

Yang terbaru, Erwin Agam selaku pencipta lagu 'Emas Hantaran' ikutan melontarkan kekesalannya pada dua penyanyi pendatang baru tersebut.

Pasalnya, lagu 'Emas Hantaran' ciptaannya menjadi konten Youtube dan dimonetisi tanpa seizinnya oleh Zinidin Zidan dan Tri Suaka.

Erwin Agam pun meminta agar lagunya berjudul 'Emas Hantaran' untuk dibayar kepadanya.

"Kasih komentar di akun yang bikin video ini ya netizen, terkait lagu emas hantaran dan karya Erwin Agam lainnya yang dipakai tanpa izin," tulis Erwin Agam.

Erwin Agam juga murka saat manajernya menghubungi malah dimatikan monetisasi kontennya.

"Satu lagi kalian nggak bayar pemakaian lagu saya (Emas hantaran) yang mencapai jutaan viewer," ungkapnya.

Erwin Agam murka dan menyebut Zinidin Zidan dan Tri Suaka merupakan orang yang tidak beretika.

"Dihubungi manajer saya untuk kerja sama malah kalian matikan monetisasi konten tersebut. Kalian tak beretika," kesal Erwin Agam.

Lantas siapa sosok Erwin Agam?

Erwin Agam adalah komposer sejumlah lagu yang mayoritas lagunya bergenre Melayu.

Sejumlah lagu ciptaan miliknya yakni, Ikhlaskan Aku Pergi, Emas Hantaran dan Bandalah Kariang dan lain sebagainya.

Sejumlah lagunya pun viral di media sosial, selain Emas Hantaran, Lagu Bandalah Kariang juga diminati netizen Minang.

Sontak sentilan pedas dari pencipta lagu Emas Hantaran itu pun jadi makanan netizen untuk menyerang kembali Tri Suaka dan Zinidin Zidan

"Hahaha apik iki, makane jangan sombong baru aja muncul, apapun itu hormati yang lebih senior," ujar seorang warganet.

Tonton Video Andika Kangen Di Sini

"Akibat kesombongan, dibayar tunai. Allah pasti punya cara untuk menegur hambaNYA yg sombong," imbuh warganet lain.

"Naik cepet pake lagu orang, jatuhnya juga cepet karna lagu orang. Hehe," timpal warganet lainnya.

(TribunSumsel/Fadli, TribunStyle/Jonisetiawan)

Artikel ini telah tayang di  TribunSumsel dengan judul: Andhika Kangen Band Hanya Maafkan Tri Suaka, Tapi Tidak Zinidin Zidan: Dia Itu Parah

(Tribunlampung.co.id / Rio Angga Saputra)