Mudik Lebaran 2022
Melintas di Pringsewu, Pemudik Diminta Tak Buang Sampah Sembarangan
Ia mengaku, pemasangan spanduk dan imbauan itu menindaklanjuti SE Menteri LHK tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran Minim Sampah.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu meminta pemudik agar membuang sampah pada tempatnya.
Menurut Kadis Lingkungan Hidup Pringsewu Nur Fajri, hal itu sebagai upaya menekan jumlah sampah yang berserakan selama masa mudik, sehingga permintaannya agar sampah dibuang pada tempatnya.
"Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu sudah memasang spanduk imbauan bertulis Mudik Lebaran Minim Sampah supaya menyadarkan pemudik agar tidak buang sampah sembarang," kata Nur, Selasa (26/4/2022).
Ia mengaku, pemasangan spanduk dan imbauan itu menindaklanjuti SE Menteri LHK tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran Minim Sampah.
Sebab masa mudik juga berdampak pada jumlah sampah pada lokasi-lokasi jalur mudik. Terlebih Pringsewu masuk salah satu jalur mudik karena ada Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera.
Baca juga: Demi Bertemu Anak, Angelina Sondakh Akui Gali Parit dan Bak Sampah
Di Pringsewu juga banyak titik persinggahan untuk istirahat para pemudik.
Hal itu menimbulkan dampak jumlah sampah yang meningkat dibanding hari-hari biasa.
"Maka dengan itu Dinas Lingkungan Hidup melakukan pemasangan spanduk imbauan mudik Lebaran minim sampah di delapan lokasi. Sehingga bisa terbaca oleh para pemudik," terang Nur.
Beliau juga menambahkan, untuk menjaga kondisi tetap minim sampah dan mengantisipasi lonjakan timbulan sampah, maka disediakan dua tempat sampah.
Satu tempat sampah untuk sisa makanan yang bisa diurai, dan satu tempat sampah untuk sampah kemasan.
Kini Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu mengharapkan benar-benar kesadaran para pemudik agar mengelola sampahnya. Sampah jangan asal dibuang, tapi buanglah sampah pada tempatnya.
Sebab sampah yang berserakan baik di jalanan dan tempat peristirahatan juga tidak membuat nyaman pemudik sendiri.
Untuk itu diharapkan sama-sama menjaga, baik dari pemudik sendiri dan pemerintah setempat tempat jalur mudik.
Nur Fajri juga menjelaskan beberapa hari yang lalu Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu memasang passive sampler perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU).
"Ada empat lokasi yang dipasangi passive sampler di Pringsewu. Kabupaten ini jadi salah satu titik pemasangan perangkat tersebut," kata Nur.
Passive sampler adalah perangkat untuk mengetahui uji udara ambien. Sistemnya dengan pemasangan kertas fiil yang diletakkan di wadah lalu selama 14 hari akan dilihat kondisi kertas tersebut dan difoto untuk tahu tingkat polusi udara.
( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )