Bandar Lampung

Dinas Kesehatan Bandar Lampung Dorong Layanan Kesehatan Ramah Difabel

Dinas Kesehatan Bandar Lampung dorong layanan kesehatan ramah difabel di Puskesmas, khususnya layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Hanif Mustafa
Tribunlampung / V Soma Ferrer
Ilustrasi. Dinas Kesehatan Bandar Lampung dorong layanan kesehatan ramah difabel di Puskesmas, khususnya layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan Bandar Lampung dorong layanan kesehatan ramah difabel di Puskesmas, khususnya layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan.

Menurut, Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung Desti Mega Putri, masih perlu waktu agar puskesmas memiliki fasilitas yang ramah disabilitas.

"Itu berkenaan dengan anggaran daerah untuk mewujudkan puskesmas yang ideal untuk segala kelompok," kata dia, Rabu (27/4/2022).

Namun, menurut dia, saat ini sudah ada puskesmas yang akan diusung sebagai puskesmas yang ramah disabilitas, baik dari akses sanitasi maupun pelayanan kesehatannya.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Lampung Susi dalam bincang bersama jurnalis tentang potret penyediaan layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan di fasilitas kesehatan masyarakat (Puskesmas) di kota setempat, Selasa (26/4/2022) mengutarakan keluhan akan akses sanitasi yang sulit diakses kelompoknya.

Baca juga: HWDI: Puskesmas di Bandar Lampung Diharapkan Lebih Perhatikan Disabilitas

Baca juga: Jelang Mudik Lebaran 2022, Diskes Mesuji Cek Kesiapan Medis di Rumah Sakit dan Puskesmas

"Sulit di puskesmas, jadi malas kalau ke sana. Sehingga kalau tidak butuh-butuh banget ke puskesmas, mending tidak ke puskesmas," ungkap dia.

"Banyak toilet yang tidak bisa dipakai oleh kelompok disabilitas, khususnya pengguna kursi roda. Jangankan memakai toiletnya, masuk melewati pintunya juga sudah sulit," jelas dia.

Begitupun dengan akses keran air yang tidak sejajar tingginya dengan pengguna kursi roda.

"Mungkin juga perlu template untuk disabilitas tuna rungu, misalnya gambar dan sebagainya untuk memudahkan disabilitas yang sulit berkomunikasinya," kata dia.

Dengan masih tidak teraksesnya fasilitas kebersihan itu, kata dia, kelompok disabilitas terbilang masih sangat rentan terhadap infeksi virus yang bisa jadi muncul dari aktivitas kesehatan.

"Harapan puskesmas bisa diakses masyarakat disabilitas. Sehingga jika kelompok disabilitas ingin menggunakan air bersih dan toilet di puskesmas, kami bisa dengan sendiri," kata dia 

"Karena disabilitas ini sudah dibina untuk mandiri, bukan untuk terus-menerus ditolong orang lain," lanjut dia.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved