Muncul Penyakit Hepatitis Akut Misterius, Sudah Ada di 12 Negara, Masyarakat Perlu Waspada

Masyarakat diminta waspada terhadap munculnya kasus penyakit hepatitis akut ditengah melandainya kasus Covid 19.

TRIBUN LAMPUNG/BENY YULIANTO
Ilustrasi: Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUAM) dijaga ketat polisi 

Tribunlampung.co.id, Jakarta- Masyarakat diminta waspada terhadap munculnya kasus penyakit hepatitis akut ditengah melandainya kasus Covid 19.

Himbauan ini disampaikan pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang ditujukan kepada seluruh masyarakat, terutama orangtua dan anak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Apalagi di musim mudik lebaran saat ini, sebagian besar orang tengah beruforia berkumpul bersama keluarga besar dikampung halaman.

Seluruh tenaga kesehatan terkait juga diminta senantiasa waspada atas merebaknya kasus hepatitis akut.

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, menyampaikan kewaspdaan ini perlu dicermati bersama sesuai Surat Edaran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Baca juga: Gempa Bumi Tektonik 2,2 Magnitudo Getarkan Lampung Selatan Pukul 21.44 Selasa Malam

Baca juga: Andika Kangen Band Bahagia Bisa Bertemu Mantan Istri dan Anaknya: Seneng Sepanjang Masa

Surat itu bernomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada 27 April 2022.

"Saat ini kasus hepatitis akut misterius secara resmi telah dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO karena jumlah laporan kasus serupa terus bertambah," ujarnya.

Lebih dari 170 kasus dilaporkan dari 12 negara.

Atas kejadian tersebut, Adib meminta seluruh organisasi profesi medis di bawah PB-IDI, dokter, dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas, posyandu, klinik praktek mandiri, serta dokter praktik perorangan juga mewaspadai setiap gejala hepatitis pada anak dan dewasa.

Sebab hingga saat ini Hepatitis akut masih belum diketahui penyebabnya yang memiliki gejala seperti perubahan warna urine (gelap) danatau kotoran (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah, nyeri perut, lesu, dan/atau hilang nafsu makan, diare, kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L.

"Sementara dari pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan patogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut," katanya Adib Khumaidi menambahkan, Selasa (3/5/2022).

 Sementara itu, Ketua Umum PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, turut meminta seluruh dokter anak dan residen dokter anak agar turut mengawasi apabila gejala yang dimaksud muncul pada pasien.

Adapun beberapa imbauan yang dikeluarkan oleh IDAI terkait adanya kasus Hepatitis Akut Misterius ini seperti, masyarakat harus tetap tenang dan berhati-hati, mencegah infeksi dengan mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan pribadi, memakai masker, dan menjaga jarak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved