Lampung Selatan
Ingatkan Bahaya DBD, Diskes Lampung Selatan Minta Masyarakat Lakukan 3M Plus
Mengingatkan bahaya DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan meminta masyarakat untuk menerapkan 3M Plus.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Mengingatkan bahaya Demam Berdarah Dangue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan meminta masyarakat untuk menerapkan 3M Plus.
Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi.
Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung kematian.
Maka dari itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniyansah mengingatkan kepada masyarakat pentingnya menerapkan 3M Plus untuk mencegah tertularnya DBD.
"Hingga saat ini obat untuk membunuh virus dengue belum ditemukan. Vaksin untuk mencegah DBD juga masih terus dikembangkan. Maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan 3M Plus di lingkungan kita," ujar Joniyansah, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Waspada PMK pada Ternak, Pemkab Lampung Selatan Siagakan 8 Dokter Hewan
Baca juga: Kalianda Penyumbang Kasus DBD Terbanyak di Lampung Selatan
"3M plus yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan," katanya.
Joniyansyah menjelaskan mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dapat dilakukan dengan delapan langkah.
"Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Menanam tanaman pengusir nyamuk. Tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi," katanya.
"Kemudian menggunakan lotion antinyamuk. Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai. Memasang perangkap telur nyamuk yang disebut ovitrap, lavitrap. Mosquito trap dan pengendalian larva atau jentik nyamuk dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk membunuhnya," ujarnya.
Joniyansah mengatakan penanganan DBD menggunakan obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul.
"Beberapa upaya pertolongan awal terhadap penderita dapat dilakukan antara lain tirah baring (bedrest). Perbanyak asupan cairan atau banyak minum sekurangnya 2 liter per hari. kompres hangat. Bila demam tinggi dapat diberikan obat pereda demam (antipiretik) seperti parasetamol," katanya.
"Bila 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti pasien tampak makin lemas. Muntah-muntah. Gelisah atau timbul pendarahan spontan seperti mimisan, pendarahan gusi, pendarahan saluran cerna dan lain sebagainya. Diharapkan agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)