Berita Terkini Artis

Penyebab Jeremy Thomas dan Al Ghazali Diusir dari Kafe Saat Syuting di Belanda

Terungkap apa yang menyebabkan Jeremy Thomas diusir dari kafe saat sedang syuting film di Belanda bersama Al Ghazali.

Kolase Instagram @jeremythomas_jt / @alghazali7
Ilustrasi. Terungkap apa yang menyebabkan Jeremy Thomas diusir dari kafe saat sedang syuting film di Belanda bersama Al Ghazali. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Terungkap apa yang menyebabkan Jeremy Thomas diusir dari kafe saat sedang syuting film di Belanda bersama Al Ghazali.

Jeremy Thomas pun menceritakan pengalamannya diusir dari kafe di Belanda karena dikira gembel.

Saat itu dirinya memakai prostetik di wajah yang membuat dirinya terlihat memiliki bekas luka atau codet.

Diketahui, tantangan berat harus dilalui oleh Jeremy Thomas ketika berperan sebagai Hendrik, sosok ayah yang misterius di film Mengejar Surga.

Jeremy Thomas memerankan sosok ayah yang memiliki codet di bagian wajahnya, yang baru pertama kali ia mainkan.

Baca juga: ART Jual Tas Curian Rp 80 Juta Milik Jeremy Thomas Seharga Rp 300 Ribu

Baca juga: Rumah Jeremy Thomas Kemalingan, Tas Mewah dan Ponsel Raib, Pelakunya Sepasang PRT

"Jadi saya pakai prostetik di film ini."

"Pertama kali lah saya pakai prostetik wajahnya codet begitu," kata Jeremy Thomas ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2022) bersama Al Ghazali.

Tidak hanya menggunakan prostetik saja, Jeremy juga harus menjalani proses syuting di Amsterdam, Belanda selama 21 hari dan jauh dari keluarga.

Selama tiga pekan berada di Belanda untuk menjalani proses syuting, ada pengalaman yang tak bisa dilupakan oleh lelaki berusia 51 tahun itu.

"Jadi pernah kami menunggu di sebuah kafe."

"Saya sudah menggunakan prostetik itu dan ketiduran lah."

"Sama Al Ghazali juga," ucapnya.

Baca juga: Dikira Gembel, Artis Jeremy Thomas Diusir Pemilik Kafe di Belanda

Baca juga: Akun Instagram Vanessa Angel Hilang, Ibunda Fuji: Padahal IG Itu Penting buat Gala Sky

Di saat sedang menikmati tidurnya, suami Ina Thomas itu menerima perbuatan yang tak mengenakan dari pemilik kafe.

"Kami sempat diusir."

"Karena melihat saya pakai prostetik, yah maaf ya mungkin dikira gembel kali di sana. Makanya diusir."

"Ya kami kaget sekali," jelasnya.

Beruntung tim produksi langsung turun tangan menengahi keributan antara Jeremy dan juga pemilik kafe.

"Tim langsung kasih penjelasan bahwa kami semua di situ memang sedang syuting," ungkapnya.

Jeremy Thomas tak menampik kejadian itu terus membekas dalam dirinya.

Sebab, hal itu baru pertama kali ia terima selama 29 tahun berkarya di dunia entertainment.

"Sudah jauh dari keluarga, diusir lagi."

"Engga enak banget," ujar Jeremy Thomas.

Jeremy Thomas Habiskan Ratusan Juta untuk Ubah Wajahnya

Jeremy berbagi cerita tentang latar belakang peran yang ia mainkan.

Ia memerankan sosok seorang ayah yang meninggalkan rumah dan istrinya.

"Dia pria yang keturunan Belanda, namanya lucu sekali, kalau disebut jadinya nanti enggak surprise," kata Jeremy.

"Dia ini pria yang punya (kayak) luka bakar di wajahnya, ya si codet atau apa gitu bilangnya," ucapnya.

Pria berusia 51 tahun tersebut tak menampik butuh perjuangan ekstra untuk memerankan ayah si codet itu, yakni menggunakan prostetik wajah.

"Kalau wajahnya menggunakan prostetik dan ada salah satu orang yang membuatnya, one of the best yang membuat prostetik wajah," jelasnya.

"Harganya ratusan juta rupiah.

Satu prostetik wajah satu kali digunakan dan persiapannya lima jam," sambungnya.

Suami Ina Thomas itu mengungkapkan, selama proses pemasangan sampai menunggu syuting, ia tidak bisa banyak bergerak dan melakukan aktivitas.

Bahkan, Jeremy Thomas tak bisa melakukan banyak pergerakan saat proses syuting berlangsung.

"Lumayan susah, pergerakan akting kita menyesuaikan dengan prostetik itu," ujar Jeremy Thomas.

Film Mengejar Surga akan tayang pada 26 Mei 2022, yang dibintangi oleh Jeremy Thomas, Al Ghazali, Jessica Mila, Endhita, dan masih banyak lagi.

Kasus pencurian di rumah Jeremy Thomas.

Diberitakan sebelumnya, rumah Jeremy Thomas kemalingan hingga beberapa barang digondol pencuri.

Berikut rangkumannya.

1. Berawal dari aduan pembantu rumah tangga

Jeremy Thomas mengatakan, salah satu pembantu rumah tangga yang sudah bekerja selama 8 tahun mengadukan kehilangan barang. Ia datang ke Thomas sambil menangis.

“Pak handphone saya hilang,” kata Thomas menirukan aduan kehilangan dari pembantuanya.

Thomas kemudian kaget ketika mendengar kabar kehilangan handphone.

Kemudian, Thomas bertanya, “Bukannya kamu nabung belinya?”

Pembantunya tersebut membenarkan telah menabung lama untuk membeli handphone.

Saat mendengar kabar kehilangan handphone milik pembantunya, Thomas belum sadar ada barang-barang lain yang hilang.

“Lalu putri saya mengeluh kok tas hadiah ulang tahun yang saya belikan enggak ada? Wah saya pikir, kok kenapa ya bisa seperti ini,” ujar Thomas.

Akhirnya, Thomas mengambil keputusan untuk membuat laporan ke pihak kepolisian terkait kasus kehilangan di rumahnya.

Thomas kemudian menunggu tindak lanjut terkait kehilangan barang-barang.

“Karena menurut saya, dua faktor (kehilangan handphone dan tas) ini cukup mengganggu saya,” ujar Thomas.

2. Mengambil barang saat lengah

MAB dan MLT beraksi saat orang-orang di rumah Jeremy Thomas lengah.

Setelah bekerja selama tiga minggu, MLB dan MLB mulai melakukan pencurian.

 “Mereka beraksi melihat situasi dan kondisi di mana korban lengah, tidak mengawasi kondisi barang-barang mereka berada, mereka melakukan aksinya,” ujar Kanit Reskrim Cilandak, I Komang Agus.

Para pelaku bekerjasama untuk melakukan pencurian. Saat melakukan pencurian, MAB berperan mengawasi situasi target pencurian.

Ketika situasi memungkinkan, MLT beraksi mengambil barang-barang.

Para pelaku mengambil satu handphone merek Vivo Y12, satu tas Gucci senilai Rp 80 juta, satu pasang cincin berlian, satu pasang anting emas, satu jaket merek Axel Mathew, dan satu tas Gold Gym.

3. Ditangkap di Tegal dan Jakarta Selatan

MAB dan MLT kabur setelah mengambil barang-barang berharga di rumah Jeremy Thomas.

MAB melarikan diri ke Tegal, sedangkan istrinya kabur ke kontrakannya.

Menyadari ada kehilangan, korban pencurian di rumah Jeremy Thomas melaporkan ke Polsek Cilandak.

Anggota Polsek Cilandak kemudian memeriksa saksi, melakukan olah TKP, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Pelaku ditangkap di dua tempat terpisah. MAB ditangkap di rumahnya di Tegal, sedangkan istrinya ditangkap di kontrakannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dari kontrakannya, polisi menyita barang-barang curian yang masih tersisa.

4. Terlilit utang, jual barang mahal dengan harga murah

Komang mengatakan, pelaku sempat menjual barang-barang hasil curiannya.

“Jadi ada cerita lucu, tas seharga Rp 80 juta sempat dijual seharga Rp 300.000,” ujar Komang saat merilis kasus pencurian di Polsek Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (28/12/2020) siang.

Komang mengatakan, pasangan suami istri tersebut diduga tak mengetahui harga jual tas yang berhasil dicuri. Adapun tas yang dicuri bermerek Gucci.

“Dijual di tempat makan, warteg. Ke penjual warteg di sekitar tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Komang.

Komang menyebutkan, pasangan suami istri mencuri karena terlilit utang. Mereka harus membayar kredit motornya.

5. Jeremy kecewa

Jeremy mengaku kecewa saat mengetahui kedua pembantu barunya mencuri di rumahnya saat diterima kerja karena ingin membantu di pandemi Covid-19.

“Yang membuat saya kecewa dalam peristiwa ini adalah, dalam kondisi pandemi seperti ini kami memutuskan untuk menambah pembantu rumah tangga. Artinya kami selaku pemberi kerja menerima kedua pasangan ini dengan niat yang baik memberikan pekerjaan,” ujar Jeremy.

Menurutnya, pencurian yang dilakukan oleh para pelaku sudah mengganggu kenyamanan Jeremy. Pasalnya, mereka sudah diberikan pekerjaan, tetapi malah melakukan pencurian.

“Tentunya kami mengharapkan jika diberi pekerjaan tentunya bisa terapresiasi dengan baik,” tambah Jeremy.

Jeremy menyebutkan, seharusnya para pelaku pencurian seharusnya bekerja dengan baik karena kondisi saat ini sedang sulit mencari kerja.

Ia mendapatkan pelajaran di balik peristiwa pencurian yang dialami di rumahnya.

“Dari kejadian ini ada satu kata kunci dari penyidik dan Kapolsek, bahwa dalam kondisi pandemi ini banyak sekali modus-modus yang mungkin bagi saya yang awam ini tidak paham dan tidak mengerti,” tambah Jeremy.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com

(Tribunlampung.co.id/Gusti Amalia)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved