Bandar Lampung
Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Naik Rp 10 Ribu per Kg
Sejumlah komoditas pangan utama di Kota Bandar Lampung mengalami kenaikan. Komoditas itu mulai dari bawang merah, cabai rawit, daging ayam.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sejumlah komoditas pangan utama di Kota Bandar Lampung mengalami kenaikan.
Komoditas itu mulai dari bawang merah, cabai rawit, daging ayam, hingga telur ayam.
Kondisi itu terpantau di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung pada Minggu (29/5/2022).
Kenaikan komoditas-komoditas itu berkisar Rp 5.000-Rp 10 ribu per kilogram (kg).
Di Pasar Pasir Gintung, harga bawang merah kini mencapai Rp 42 ribu/kg.
Baca juga: Nyaris Tabrak Polisi Pakai Motor Curian, Maling di Bandar Lampung Dilumpuhkan
Baca juga: Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Tembus Rp 45 Ribu
Padahal biasanya, harga bawang merah ini cuma Rp 35 ribu/kg.
Sementara cabai rawit yang sebelumnya Rp 55 ribu/kg, saat ini jadi Rp 60 ribu-Rp 65 ribu/kg.
Daging ayam potong yang biasanya Rp 33 ribu-Rp 35 ribu/kg, saat ini jadi Rp 38 ribu.
Kondisi tak jauh berbeda terpantau di Pasar Way Halim.
Di sini, bawang merah dijual Rp 45 ribu/kg, sedangkan cabai rawit hijau Rp 65 ribu/kg.
Untuk harga daging ayam Rp 38 ribu.
Hal serupa terpantau di Pasar Tamin.
Di sini harga daging ayam potong Rp 40 ribu/kg, telur ayam ras Rp 28 ribu.
Marzuki, pedagang sembako di Pasar Tamin mengatakan, kenaikan harga telur terjadi sejak sepekan terakhir.
Semula harga telur ayam Rp 21 ribu-Rp 22 ribu/kg kemudian naik perlahan hingga akhirnya saat ini Rp 28 ribu/kg.
Harga sempat turun jadi Rp 25 ribu, terus naik lagi.
"Dari agen harganya sudah tinggi, terpaksa harga jual ke pedagang juga ikut tinggi. Harga telur ayam ras di tingkat peternak berkisar antara Rp 26.000 - 27.000 perkilogram. Dengan modal segitu, kita cuma ambil untung sedikit," jelasnya.
Pedagang Pasar Pasir Gintung, Royana menuturkan, untuk kenaikan harga bawang merah juga terjadi sejak sepekan ini.
Ia mengaku tak tahu alasan kenaikan itu.
"Gak tau kenapa (harga naik) karena memang dari sana (distributor) sudah naik segitu," kata Royana.
Meski harga bawang naik, Royana mengaku tak menurunkan niat pembeli.
Hanya saja, kuantitas yang dibeli pelanggan mengalami penurunan.
"Jarang mereka beli kiloan, paling seperempat kilo karena mungkin harganya mahal," kata Royana.
Menanggapi naiknya sejumlah bahan pokok di Bandar Lampung, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Lampung, M Zimmi Skill, mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebabnya.
"Untuk bawang merah itu dipasok dari Brebes, Jawa Tengah. Sekarang di Brebes lagi banjir," kata Zimmi.
Sehingga bencana alam itu menyebabkan sejumlah petani bawang merah gagal panen. Otomatis ketersediaan bawang merah untuk dipasok ke sejumlah wilayah termasuk Lampung mengalami penurunan.
"Barang sedikit sehingga harga mengalami peningkatan," kata Zimmi.
Menurut Zimmi, jika dalam sepekan ke depan harga bawang merah belum stabil maka akan dilakukan operasi pasar.
Namun pihaknya akan memastikan terlebih dahulu ketersediaan anggaran.
"Apabila ada anggarannya, kita beri subsidi ke masyarakat," kata Zimmi.
Mengenai harga telur ayam ras yang terus mengalami kenaikan, Zimmi menyikapi ini sebagai rezeki bagi petani telur ayam.
Pasalnya, harga telur ayam ras cenderung mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Harga telur ayam mulai mengalami kenaikan, semenjak ada pelonggaran terkait aturan PPKM tiap wilayah.
"Sudah boleh dan banyak digelar resepsi pernikahan, acara-acara. Jadi otomatis hukum ekonomi berlaku, banyak permintaan harga meningkat," kata Zimmi.
Menurutnya saat ini merupakan momen bagi para petani telur ayam ras menikmati keuntungan.
"Mereka mulai merasakan kenaikan, bagus itu daripada turun terus kan kasihan mereka," kata Zimmi.
Strategi untuk menekan tingginya harga bahan pokok, lanjut Zimmi, kemungkinan besar akan dilakukan operasi pasar bawang merah yang dibarengi dengan telur ayam.
"Telur ayam HET-nya Rp 24.000- 25.000, mungkin bisa bareng operasi pasar. Tapi kita dulu perkembangan nya sepekan ke depan," kata Zimmi.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)