Idul Adha 2022
Syarat Sah Berkurban yang Perlu Diperhatikan Jelang Idul Adha 2022
Sebelum berkurban di Idul Adha 2022, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut syarat sah berkurban.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Dalam merayakan Idul Adha 2022, ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan adalah berkurban bagi yang mampu.
Terlebih, hari raya ini memang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Di Indonesia, hewan yang kerap dipilih biasanya kambing atau sapi.
Namun sebelum berkurban, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari Tribun Jakarta (20/7/2021), Ustaz Khalid Basalamah membeberkan syarat sah berkurban.
1. Umur hewan kurban sudah cukup
Baca juga: Bacaan Niat Salat Idul Adha Sendirian dan Artinya
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Arafah Jelang Idul Adha 2022
Syarat pertama yang harus dipenuhi saat hendak berkurban adalah usia hewan sudah mencukupi.
Adapun usia hewan yang diperbolehkan untuk disembelih saat Idul Adha 2022, yakni minimal lima tahun untuk unta, dua tahun untuk sapi, dan satu tahun bila ingin mengorbankan kambing.
Namun bila sulit mendapatkan hewan kurban dengan usia yang telah mencukupi, maka kaum muslimin diizinkan untuk berkorban dengan domba berusia eman bulan.
2. Tidak boleh ada cacat
Selain cukup umur, hewan kurban juga tak boleh cacat.
Binatang itu tidak boleh cacat mata, sakit, pincang, ataupun kurus. Terlebih, dagingnya kelak akan dibagikan ke banyak orang.
Sementara untuk jenis kelamin, tak ada batasan. Hewan jantan ataupun betina boleh dikurbankan untuk merayakan hari raya Idul Adha 2022.
3. Dilakukan selepas salat Idul Adha
Penyembelihan hewan kurban dikatakan sah bila dilakukan usai melaksanakan salat Idul Adha.
Sebab, lanjut Ustaz Khalid Basamalah, hewan kurban yang disembelih sebelum pelaksanaan salat tidak akan dihitung sebagai hewan kurban.
"Barang siapa yang berkurban sebelum Idul Adha selesai, termasuk khutbahnya, maka tidak dihitung kurban," kata Ustaz Khalid Basalamah.
4. Sebagian daging kurban dibagikan
Sebagian daging hasil penyembelihan hewan kurban dianjurkan untuk dibagikan ke orang lain, sementara sisanya lagi boleh dimakan untuk orang yang berkurban.
Selain itu dianjurkan pula untuk membagi daging hewan kurban ke dalam tiga bagian.
Di antaranya, sepertiga untuk dimakan keluarga yang berkurban, kemudian memberi sepertiga kepada tetangga yang miskin, dan menyedekahkan sepertiga lagi kepada orang yang meminta-minta.
(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)