Berita Terkini Artis
Denada Bahagia, Selesai Sudah Kemo Putrinya yang Dijalani Sejak Usia 5,5 Tahun
Rasa bahagia menyelimuti perasaan Denada, setelah sang putri, Aisha Aurum, akhirnya resmi menyudahi pengobatan kemoterapi yang selama ini dijalaninya.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Rasa bahagia menyelimuti perasaan artis Denada, setelah sang putri, Aisha Aurum, akhirnya resmi menyudahi pengobatan kemoterapi yang selama ini dijalani.
Diketahui, Aisha Aurum menjalani kemoterapi lantaran mengidap penyakit kanker darah atau Leukemia.
Perjalanan kemoterapi putri Jerry Aurum itu dimulai sejak berusia 5,5 tahun.
Bahkan Aisha sempat harus dibawa berobat ke rumah sakit Singapura selama tiga tahun.
Berselang empat tahun setelah dinyatakan mengidap Leukemia, Aisha kini telah menyelesaikan pengobatan kemoterapi terakhirnya.
Baca juga: Anak Denada Sembuh dari Kanker, Aisha Aurum Mendadak Minta Makan Tempe
Baca juga: Demi Kesembuhan Sang Putri, Denada Rela Jual Harta Miliknya untuk Biaya Pengobatan
Ungkapan rasa bahagia disampaikan oleh Denada ketika melihat perkembangan kesehatan sang putri semakin membaik.
"Bahagianya bahagia banget, bersyukur banget," ujar Denada, dalam tayangan YouTube MOP Channel, Kamis (23/6/2022).
Pengalaman menemani putrinya berobat hingga kini sembuh, menjadi perjalanan yang cukup panjang.
"Semua yang kita lalui cukup panjang, pengalaman yang mashaAllah," lanjutnya.
Apalagi pengobatan kemoterapi yang dijalani Aisha dinilai tidak mudah.
Putri dari pernikahan Denada dan Jerry Aurum ini harus menjalani kemoterapi saat usianya masih kecil.
Hingga akhirnya kini dokter menyatakan pengobatan Aisha sudah dinyatakan berakhir.
Baca juga: Ridwan Kamil Bocorkan Rahasia Istrinya Tetap Cantik meski Tak Muda Lagi
Baca juga: Gugat Cerai Dewi Perssik, Angga Wijaya Unggah Curahan Hati Aku Telah Lelah dengan Semuanya
"Perjalanan kemoterapi itu kan nggak mudah, apalagi buat Aisha waktu pertama kali kemo itu umurnya 5,5 tahun," jelasnya.
"Pokoknya saat hari terakhir dokter bilang 'oke ini adalah kemoterapinya yang terakhir nih, abis ini udah nggak ada kemo lagi'," lanjutnya.
Mendengar pernyataan tersebut dari pihak dokter, Denada tak henti-hentinya mengucap syukur.
"Rasanya nggak berhenti-berhenti bersyukur," terangnya.
"Bisa dilihat dari mulai perjalanannya dia kehilangan rambutnya, secara fisik berubah, tiba-tiba bisa mendengarkan kata itu dari dokter itu bersyukur banget," pungkas Denada.
Dinyatakan sembuh, Aisha kini sudah bisa mengkonsumsi makanan yang sempat menjadi pantangannya.
Diceritakan Denada, sang putri mengaku senang sudah diperbolehkan makan madu hingga keju.
Bahkan kini, Aisha sempat meminta oleh-oleh tempe saat Denada berkunjung ke Indonesia.
"Di akhirnya bisa makan hal-hal yang dulunya nggak bisa makan,"
"Sekarang udah boleh makan-makanan dari luar,"
"Boleh makan makanan yang tadinya nggak boleh, udah boleh makan madu, udah boleh makan keju, ini aja aku ke sini (Indonesia) dia minta oleh-olehnya tempe," ungkap Denada.
Kebahagiaan Aisha semakin bertambah lantaran sudah bisa bersosialisasi dengan temannya.
Pun ia sudah diperbolehkan untuk kembali bersekolah.
"Dia juga merasa udah boleh sekolah, udah boleh berteman (bersosialisasi), itu adalah hal yang besar buat dia," tutupnya.
Saldo ATM Sisa Rp 200 Ribu
Di sisi lain, sebagai single parent, tentu bukanlah hal yang mudah dijalani oleh sebagian orang, Posisi itulah yang saat ini tengah dirasakan Denada.
Denada kini harus banting tulang mencari rezeki untuk bisa bertahan hidup. Terlebih lagi, putrinya Aisha Aurum yang tengah mengidap kanker darah.
Biaya berobat anaknya yang cukup mahal sempat membuat Denada kesulitan mendapatkan uang di masa pandemi.
Bahkan ia pernah harus bertahan hidup dengan saldo rekening Rp 200 ribuan Hal itu diceritakannya saat berbincang bersama Maia Esianty baru-baru ini.
"Pernah dalam satu hari, satu hari atm aku itu cuma ada Rp 200 ribu rupiah, nggak nyampai 20 dolar itu kan," ujar Denada, dilansir Tribun Lampung dari YouTube MAIA ALELDUL TV pada Minggu, 2 Januari 2022.
Denada pun kebingungan bagaimana caranya mendapatkan uang lantaran kebutuhan yang harus dipenuh setiap hari serta masih harus membiayai kemoterapi sang putri.
"Sementara 20 dolar di Singapura buat apa sih. Sementara kita ini, Aisyah harus treatment, setiap hari tentunya ada pengeluaran. Dan enggak satu kali dua kali ini benar-benar enggak tahu gimana," lanjutnya.
Tak hanya sekali itu saja, Denada mengaku kerap berada dalam kondisi kesulitan ekonomi semenjak 2 tahun terakhir.
Ia pun hanya bisa pasrah sembari menggantungkan bantuan dari Tuhan.
"Jadi kalau udah tahu begitu, aku udah enggak tahu mau ngapain, aku enggak ada teman ngobrol, enggak tanya siapa-siapa. Jadi yaa cuma nangis aja sama Allah, minta tolong sama Allah," kata Denada.
Rezeki memang tak pernah ada yang tahu kapan datangnya. Denada pun tak menyangka doa-doa yang dilantunkannya ke Allah sangat cepat didengar.
Tonton video Denada di sini
Sebab saat masa-masa sulit itu, Denada selalu saja diberikan rezeki yang tak terduga.
"Entah ada-ada aja (reseki), tiba-tiba besokannya itu ada orang perusahan sesuatu di Indoensia yang bilang minta bantuin ngisi kelas zumba private lusa, minggu depan. Ada aja Mbak," ucap Denada.
"Makanya semenjak itu, aku sebagai orang yang aku tidak pernah berada dalam situasi itu untungnya aku selalu merasa Allah itu kasih di dalam jiwaku itu, aku mau berjuang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id / Ikhsan Dwi Nur Satrio)