Berita Terkini Artis

Ibu dan Adiknya Meninggal, Artis Ayu Anjani Enggan Berdamai

Ayu Anjani yang kehilangan dua orang terkasih, ibu dan adiknya enggan berdamai dengan awak kapal. Sebab, diduga tragedi itu adalah kelalaian.

Editor: taryono
youtube
Artis Anjani. Ayu Anjani enggan berdamai dengan awak kapal. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Artis Ayu Anjani kehilangan ibu dan adiknya.

Keduanya meninggal tenggelam dalam tragedi kapal tenggelam.

Kejadian di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Atas kejadian itu, Ayu Anjani ingin polisi memproses hukum awak kapal.

Ayu pun enggan berdamai karena menduga ada kelalaian yang dilakukan oleh awak kapal.

Baca juga: Ayu Anjani Tak Terima Ibu dan Adiknya Meninggal Terjebak Dalam Kapal

Baca juga: Siapa Ayu Anjani, Artis yang Ibu dan Adiknya Meninggal Dunia Kecelakaan Kapal Tenggelam

"Sempat ditanya, kalau proses terserah dari keluarga korban. Mereka juga bisa enggak diproses kalau damai," ucap Ayu Anjani dalam wawancara virtual, Kamis (30/6/2022).

"Oh aku enggak akan pernah mau damai," katanya menegaskan.

Sebab, menurut Ayu, penyebab ibu dan adiknya meninggal karena terjebak dalam kapal yang tenggelam dan tak ada yang menyelamatkan.

"Ini posisinya di dalam kapal, terjebak di bawah kabin. Kenapa terjebaknya?," tegas Ayu.

"Enggak ada yang mau turun ke bawah," lanjutnya sembari menangis.

Dengan nada suara yang bergetar, Ayu masih bisa menerima jika ibu dan adiknya meninggal dunia karena kelalaian sendiri.

"Aku bisa terima kalau kejadiannya mereka lagi berenang, tiba-tiba kaki keram, terbawa arus terus hilang, amit-amit. Karena itu aku anggap keteledoran sendiri," kata Ayu Anjani.

Baca juga: Ibu dan Adik Meninggal Kecelakaan, Ayu Anjani Berharap Cuma Mimpi

Baca juga: Belum Minta Maaf, Ayu Anjani Terpukul Ibu dan Adiknya Meninggal Tenggelam

Akan tetapi ia mendapat kabar dari salah satu adiknya yang selamat bahwa ibu dan adiknya tak selamat karena awak kapal lamban dalam menyelamatkan penumpang.

Bahkan, kabarnya para awak kapal dan pemandu wisatanya sempat minum minuman keras di malam sebelum kejadian tersebut.

Turun Menyelamatkan

Ayu Anjani tak bisa menutupi kesedihannya usai mengetahui kabar ibu dan adiknya meninggal dalam tragedi kapal tenggelam di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Ada penyesalan dalam benak Ayu Anjani karena tak berada di lokasi kejadian saat peristiwa itu terjadi.

Kalau dia ada di sana, mungkin ceritanya akan lain.

"Aku kalau misalnya di sana, aku pasti turun (menyelamatkan), karena aku tahu banget Labuan Bajo lautnya gimana," ungkap artis yang memiliki hobi diving tersebut, seperti dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (30/6/2022).

Yang membuat Ayu tak terima, karena ibu dan adiknya terjebak di bawah kapal dan tak ada yang menolongnya hingga kehabisan oksigen dan meninggal dunia.

"Yang bikin aku nggak terima adalah, karena kejebak di bawah, bukan karena berenang, bukan karena naik Padar."

"Tapi karena kejebak di bawah, nggak ada yang berani nyelametin," terangnya.

Di sisi lain, adik Ayu Anjani bernama Anne April yang menjadi korban selamat mengatakan hal serupa.

Ia merasa kru kapal KLM Tiana Liveaboard lalai karena tidak berusaha untuk menolong anggota keluarganya.

Bahkan saat bertemu dengannya pun, pihak kapal tidak mengucapkan permintaan maaf dan menunjukkan rasa menyesal.

"Dugaan kami sih itu (ada kejanggalan) karena nggak ada rasa penyesalan."

"Mereka nggak ada minta maaf. Padahal ketemu sama saya malah bilang 'Halo'," ucap Anne.

Ayu menimpali bahwa tak hanya ibu dan adiknya yang berusaha menyelamatkan diri, beberapa penumpang lain juga dikatakan telah menyelamatkan diri mereka sendiri.

"Kelalaian juga, nggak ada yang nyelametin, mereka nyelametin diri sendiri," tutur Ayu Anjani.

Untuk diketahui bahwa kapal KLM Tiana tenggelam saat berada di Pulau Kambing.

Kapal wisata Andalucia yang kala itu berada tak jauh dari KLM Tiana langsung melaksanakan proses pertolongan.

Dalam insiden ini, 16 penumpang dan 6 krul kapal berhasil diselamatkan, kecuali ibu dan adik Ayu Anjani bernama Jumiatun Widaningsih dan Annisa Fitriani yang ditemukan di dasar laut, dekat dengan TKP kapal tenggelam.

Kronologi

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi menjabarkan kronologi kapal wisata tenggelam di perairan Taman Nasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (28/06/2022) pagi.

Dua wisatawan ditemukan meninggal dalam peristiwa tersebut. Menurut Lalu, pihaknya mendapatkan informasi dari pelapor bahwa Pukul 05.30 Wita Kapal KLM Tiana Liveaborad berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar.

"Saat tiba di perairan Pulau Kambing KLM Tiana Liveaboard yang mengangkut Penumpang 18 Orang, dan ABK 6 orang diterpa cuaca buruk beserta gelombang tinggi," ujarnya, Selasa (28/6/2022).

Sehingga, ucap Lalu, KLM Tiana Liveaborad tenggelam. Namun, lanjut dia, Kapal Wisata KLM Andalucia kebetulan melintas di sekitar KLM Tiana Liveaborad.

"Dan melaksanakan pertolongan terhadap 18 Orang Penumpang dan ABK 6 Orang sementara 2 Orang Penumpang masih dalam pencarian," tutur Lalu.

Lalu mengatakan bahwa setelah menerima informasi tersebut, pada pukul 08.10 Wita diberangkatkan Tim SAR Rescue untuk melaksanakan operasi SAR.

Pada Pukul 08.40 Wita Tim SAR Gabungan tiba dilokasi kejadian.

Pada Pukul 09.00 Wita Tim SAR Gabungan berhasil menemukan salah satu korban atas nama J.Widaningsi, seorang Perempuan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi menuju RSUD Komodo.

"Pada Pukul 10.10 Wita Korban terakhir ditemukan oleh Tim SAR Gabungan setelah melaksanakan proses penyelaman dari Basarnas Maumere (Pos SAR Manggarai Barat)," tutur Lalu.

Lalu menambahkan, Polair disekitar lokasi kejadian menemukan korban atas nama Anisa Firtiani dan langsung dievakuasi menuju RSUD Komodo menggunakan ambulance RSUD Komodo Labuan Bajo.

"Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Labuan Bajo Pada pukul 11.00 Wita," imbuh Lalu.

Ia mengapresiasi Tim SAR Gabungan diantaranya Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat, Lanal Labuan Bajo, Polair Labuan Bajo, KPP Labuan Bajo, Kru ABK KLM Andalucia yang telah sigap dan cepat melakukan pertolongan kepada korban tenggelamnya KLM Tiana Liveaborad.

"Serta pelaksanaan operasi SAR berjalan dengan aman dan lancar berkat koordinasi dan sinergi yang solid antar Tim SAR Gabungan," ucap Lalu.

(Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved