Berita Terkini Nasional
2 Hari Lumajang Diguncang Gempa Bumi, BMKG Imbau Masyarakat Hati-hati
Daerah Lumajang, Jawa Timur dan sekitarnya kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu (9/7/2022) pagi, setelah sebelumnya juga sudah terjadi.
Tribunlampung.co.id, Lumajang - Daerah Lumajang, Jawa Timur dan sekitarnya kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu (9/7/2022) pagi, setelah sebelumnya juga sudah terjadi.
Kali ini, gempa bumi susulan yang mengguncang wilayah Lumajang, Jawa Timur, berkekuatan magnitudo 5,0.
Informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG, gempa terjadi pada pukul 05.50 WIB.
Lokasi tepatnya 163 km Barat Daya Lumajang, Jawa Timur di kedalaman 10 km.
Adapun sebelumnya gempa bermagnitudo 5,4 terjadi di Lumajang pada Sabtu dini hari pukul 03.27 WIB.
Baca juga: Gempa Bumi Tektonik 2,2 Magnitudo Getarkan Lampung Selatan Pukul 21.44 Selasa Malam
Baca juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,5 SR di Banten, Terasa Sampai ke Jakarta
Lokasi gempa tepatnya 171 km Barat Daya Lumajang, Jawa Timur di kedalaman 10 km.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini dirasakan dalam skala MMI II di Karangkates, Kepanjen, Lumajang dan Blitar.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meminta masyarakat menjauhi bangunan yang retak atau rusak.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Baca juga: Ditembak, Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia
Baca juga: Pelaku Penembakan Eks PM Jepang Ditangkap, Ternyata Mantan Pasukan Bela Diri
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
GAK 30 Kali Gempa dalam 6 Jam
Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di Lampung Selatan, Provinsi Lampung hingga Sabtu (2/7/2022) berstatus level III (siaga).
Selama enam jam, terjadi 30 kali gempa akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau atau GAK di Lampung Selatan.
Situs magma.vsi.esdm.go.id merinci gempa yang diakibatkan Gunung Anak Krakatau alias GAK Lampung Selatan berupa gempa hembusan dengan amplitudo 9-20 mm sebanyak tiga kali.
Kemudian, 20 kali gempa Low Frequency, 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 1 kali gempa Tremor Menerus.
Lebih detil dilaporkan dalam magma.vsi.esdm.go.id, telah terjadi tiga kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9-20 mm, dan lama gempa 7-30 detik pada pukul 06.00-12.00 WIB hari ini.
Selain itu, dalam laporan tersebut juga menuliskan adanya 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16-49 mm, dan lama gempa 6-16 detik.
Kemudian 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 6-14 detik.
Ada juga 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1mm.
Untuk itu, masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki diharap untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau Siaga III, Warga Dilarang Dekati Radius 5 Kilometer
Dalam pengamatan visual, gunung api Anak Kakatau tertutup kabut 0-III, asap kawah tidak teramati, cuaca berawan dan angin lemah ke arah timur laut.
Erupsi Gunung Anak Krakatau 1 Juli 2022
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau telah erupsi pada hari Jumat (1/7/2022) pukul 06.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 77 detik.
Erupsi 2 Kali Pada 29 Juni 2022
Dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi 2 kali pada Rabu, 29 Juni 2022 dini hari hingga siang.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.09 WIB.
Visual erupsi itu tidak teramati lantaran tertutup kabut.
Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 24 detik.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 04.36 wib.
Kolom abu teramati mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung atau 1.157 di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah utara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 77 detik.
Dilihat dari siaran langsung cctv kanal Youtube Janur Merapi, erupsi Gunung Anak Krakatau ini mengeluarkan lava pijar berwarna merah.
Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan, Lava Pijar yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau pada erupsi itu mencapai ketinggian 5 sampai 10 meter.
"Subuh tadi keluarkan Lava Pijar waktu pas erupsinya," katanya.
"Sebanyak 5 sampai 10 meter lah ketinggian apinya," ujarnya.
Andi menuturkan, hingga pukul 11.00 WIB ini, aktifitas Gunung Anak Krakatau masih cenderung fluktuatif.
Material vulkanik yang dikeluarkan berupa asap berwarna Abu-abu.
"Ini beberapa hari lalu memang kegempaannya cukup tinggi," katanya.
"Biasanya abis erupsi landai," ujarnya.
"Kalau saat ini Krakatau masih fluktuatif," jelasnya.
"Asap masih ada putih abu-abu gitu ketinggian sekitar 100 meter," tuturnya.
Andi mengimbau supaya masyarakat dapat tenang.
Andi mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan isu-isu yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Status krakatau masih Siaga atau Level III," jelasnya
"Imbauan masyarakat untuk tetap tenang silahkan beraktifitas dan jangan terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab," katanya
"Utamanya untuk nelayan ataupun wisatawan jangan mendekati radius 5 km GAK," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )