Kecelakaan Kereta di Lampung Utara
Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Lampung Utara, PT KAI Beri Penjelasan
Manajer Humas PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih membenarkan adanya peristiwa orang tertabrak kereta api di Kotabumi.
Penulis: anung bayuardi | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Pria bernama Herianto (60) meninggal tertabrak kereta api di Kotabumi, Lampung Utara, Rabu 13 Juli 2022.
Korban merupakan warga Gang Perjuangan, Kelurahan Gapura, Kotabumi, Lampung Utara.
Manajer Humas PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih membenarkan adanya peristiwa orang tertabrak kereta api di Kotabumi, Lampung Utara.
“Peristiwa terjadi di KM 95/6-7 Gapura, Lampung Utara,” katanya, Rabu 13 Juli 2022.
Dia menerangkan peristiwa terjadi berdasar informasi dari masinis.
Baca juga: Polres Lampung Utara Imbau Warga Berhati-hati Ketika Melintasi Rel Kereta Api
Baca juga: Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Lampung Utara Diduga Alami Luka Bagian Dalam Kepala Belakang
Saat itu kereta bernomor lokomotif 3007a arah dari Tanjung Enim menuju Tarahan Bandar Lampung.
Terlihat seorang laki-laki yang berjalan di pinggir rel kereta api.
Masinis membunyikan s35 dengan keras.
Tetapi laki-laki tersebut tidak mendengar.
Akibatnya laki-laki berusi senja itu tertemper oleh kereta api tersebut. “Herianto identitasnya terpental sejauh 5 meter,” ujarnya.
Sedangkan lokomotif kereta dalam keadaan aman.
Paska peristiwa itu, korban sudah langsung dibawa kerumah duka.
Baca juga: Identitas Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Lampung Utara
Baca juga: Breaking News Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Kotabumi Lampung Utara
Lokasi Kejadian
Herwansyah, selaku Polsus Kereta Api membenarkan adanya kecelakaan pria tewas tertabrak kereta api.
“Saya dapat informasi dari stasiun Kotabumi ada yang tertabrak,” ujarnya, Rabu 13 Juli 2022.
Kemudian pihaknya langsung menuju lokasi kejadian, dan langsung mengevakuasi jasad korban ke rumahnya.
Menurutnya kecelakaan tersebut terjadi di perlintasan kereta api di KM 95/6-7.
Kereta api yang melintas saat itu merupakan kereta api baba ranjang dari arah Palembang menuju Bandar Lampung.
Kereta Api saat itu bermuatan batu bara.
Alami luka bagian dalam kepala bagian belakang
Kaur Identifikasi Polres Lampung Utara, Bripka Untung Sarwono mengatakan pria tewas tertabrak kereta api diduga karena alami luka bagian dalam kepala bagian belakang.
“Untuk yang lain lukanya hanya ada goresan di tangan sedikit,” katanya.
Ketika dilihat sepintas, menurut Untung, korban tidak terlihat seperti orang yang habis tertabrak kereta.
Hanya saja, bagian kepala bagian belakang alami luka seperti terbentur besi.
“Lukanya kaya bocor kepala gitu,” jelasnya.
Kejadian tersebut bukan merupakan di perlintasan sebidang ataupun perlintasan kereta api.
Penyebab korban tertabrak, masih dalam penyelidikan.
Polsus kereta api langsung memberikan arahan kepada keluarganya, serta bersedia membantu dalam pengurusan jasa raharja.
Keluarga korban juga tidak mau, Herianto diautopsi.
“Tadi keluarga sudah terima. Kalau di bawa kerumah sakit, kasihan korban kelamaan,” ujar salah satu kerabatnya yang ditirukannya.
Warga Harus Hati-hati
Kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api, baru pertama kali terjadi di kabupaten Lampung Utara.
Namun, peristiwa yang merenggut Herianto bukanlah di perlintasan kereta api atau perintasan sebidang.
“Warga banyak yang berjalan lewat sini. Jalan pintas,” kata Bripka Untung Sarwono, Kaur Identifikasi Polres Lampung Utara, Rabu 13 Juli 2022.
Bahkan sampai merenggut korban juga baru pertama kali di tahun ini.
Dirinya berharap warga yang akan menyebrang rel kereta api tetap berhati-hati.
Apabila sudah mendengar bunyi klakson dari masnis kereta, hendaknya laju kendaraan ataupun berjalan kaki di tunda lebih dahulu.
Bukan tidak mungkin terjadi kecelakaan, sudah banyak korban ketika kereta sudah jaraknya cukup dekat, mobil, motor ataupun pejalan kaki masih saja menerobos rel kereta api.
“Kereta api tidak ada istilah mengerem mendadak seperti kendaraan lain,” jelasnya.
Kasus Lainnya di Bandar Lampung
Seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di atas perlintasan kereta api di Jalan Ki Agus Anang, Ketapang, Panjang, Bandar Lampung.
Korban yang diketahui bernama Ahmad Yani (43) diduga nekat mengakhiri hidupnya di perlintasan kereta tersebut.
Jasad korban pertama kali ditemukan tergeletak di pinggir rel oleh petugas Kereta Api, Jumat (17/6/2022) sekira pukul 03.20 WIB.
Ketua RT 03 LK 1, Kelurahan Ketapang, A Fauzi (43) membenarkan korban merupakan warga nya.
Fauzi mengatakan sebelum ditemukan tewas, sempat terjadi permasalahan pribadi antara korban dengan tetangga nya.
"Sebelumnya memang ada permasalahan pribadi korban, tapi kita tidak bisa jelaskan mengenai aib jenazah," kata Fauzi.
Awalnya, selaku ketua RT setempat Fauzi sempat hendak menengahi permasalahan tersebut.
Namun korban ternyata kabur dan tak bisa dihubungi melalui nomor ponsel pribadinya.
Satu jam berselang, Fauzi mengaku terkejut diberitahu oleh petugas Kereta Api tentang penemuan sosok jasad pria.
"Sekitar jam 3, ada petugas dari Kereta Api datang kasih kabar itu. Setelah kita cek benar itu warga kita," kata Fauzi.
Fauzi menduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di perlintasan rel.
Jasad korban ditemukan meninggal dunia berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya.
"Malam itu juga saya ingin mendamaikan mereka, tapi dia menghilang entah kemana. Tahunya dapat kabar sudah meninggal," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan jenazah korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum setempat.
Menurutnya korban yang bekerja sebagai buruh tukang teralis ini meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
"Orangnya normal, gak ada gangguan jiwa. Mungkin karena masalah itu yang bikin dia sampai bunuh diri," kata Fauzi.
Sementara itu, dari informasi dihimpun korban sebelumnya dipergoki mengintip istri tetangga.
Tetangga yang tak terima diintip korban melaporkan hal tersebut ke ketua RT. Namun belum selesai permasalahan itu, korban justru menghilang.
Karena merasa malu dengan tetangga nya, sehingga korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Kapolsek Panjang Kompol M Joni mengatakan, korban tewas terlindas kereta Babaranjang.
Akibatnya korban mengalami luka berat di bagian kepala. "Setelah mendapat laporan kami bersama Inafis Polresta melakukan evakuasi," kata Joni.
Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum proses identifikasi.
Joni menyatakan kemungkinan besar korban tewas terlindas kereta api karena bunuh diri.
Hal tersebut diperkuat dari keterangan saksi saksi di sekitar lokasi kejadian. "Informasi dari ketua RT nya seperti itu (mengintip tetangga)," kata Joni.
Namun belum diketahui motif korban yang diduga mengintip tetangganya sendiri sebelum ditemukan tewas. "Karena permasalahan itu sehingga korban diduga menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas," kata Joni.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi/Muhammad Joviter)