Berita Terkini Nasional
4 Fakta Jatuhnya Pesawat Latih Tempur T50i Golden Eagle di Blora Jawa Tengah
"Pada pukul 19.07 WIB Lettu Alan membrodcast yang diucapkan adalah blind, " kata Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Tribunlampung.co.id, Blora - Pesawat latih tempur T50i Golden Eagle TT-5009 jatuh tepat di Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, 18 Juli 2022.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, dalam sesi latihan terbang malam itu, ada dua pesawat yang melakukan latihan dan terbang bersamaan.
Dua pesawat itu termasuk pesawat T50i Golden Eagle TT-5009 yang dipiloti oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.
Pesawat T50i Golden Eagle TT-5009 itu terbang dengan posisi di belakang pesawat pertama.
Kedua pesawat itu berangkat Lanud Iswahyudi Magetan, Jawa Timur pada pukul 18.24 WIB.
Baca juga: Kronologi Pesawat Jatuh di Blora, Pilot Sempat Ucap Satu Kata Blind
Baca juga: Pesawat Tempur Jatuh di Blora, T50i Golden Eagle Sempat Hilang Kontak
Berikut 4 fakta yang dirangkum Tribunlampung.co.id atas peristiwa jatuhnya pesawat latih tempur T50i Golden Eagle TT-5009.
1. Pilot Sebut Blind
Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, sekitar 30 atau pukul 19.07 WIB sejak pesawat lepas landas, Lettu Allan sebagai pilot T50i Golden Eagle TT-5009 mengabarkan ia tidak bisa melihat pesawat yang ada di depannya.
Sesaat sebelum pesawat tempur jenis T50i Golden Eagle TT-5009 itu jatuh, pilot sempat mengucap 1 kata. Blind.
"Pada pukul 19.07 WIB Lettu Alan membrodcast yang diucapkan adalah blind, " kata Indan di Lanud Iswahjudi, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Menurut Indan, ketika seorang pilot mengatakan blind, maka yang bersangkutan tidak bisa melihat pesawat leadernya atau pesawat yang ada di depannya.
Dalam posisi tersebut biasanya pesawat pertama akan menurunkan ketinggian sedangkan pesawat kedua akan menambah ketinggian.
"Karena posisinya sudah akan mendarat saat lost contact tersebut biasanya berada di posisi 4 ribu - 6 ribu (kaki)," lanjutnya.
Baca juga: Angga Wijaya Akui Tak Bertanggung Jawab Sebagai Suami Dewi Perssik
Kontak pada pukul 19.07 WIB rupanya menjadi kontak terakhir Lettu Pnb Allan dengan Lanud Iswahyudi.
Setelah kontak terakhir itu, Lettu Pnb Allan tidak bisa dikontak lagi oleh petugas Lanud Iswahyudi.
"Itu kontak terakhir kemudian semenjak lost contact."
"Dicoba kontak petugas lalu lintas udara tidak tersambung," beber Indan.
2. Pilot Meninggal Dunia
Tragedi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah meninggalkan dukacita gugurnya pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam hari dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Kadispenau Marsma Indan Gilan Buldansyah menyampaikan dukacita kehilangannya salah satu keluarga dari TNI AU.
Baca juga: Ruben Onsu Terduduk di Pinggir Jalan Saat Tahu Sarwendah Sakit Kista Batang Otak
“Tidak saja bagi keluarga, duka juga dirasakan seluruh jajaran TNI AU khususnya, dan TNI serta masyarakat Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.
Allan adalah perwira penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.
3. Penyebab Jatuh Masih Diselidiki
Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, jatuhnya pesawat T50i Golden Eagle TT-5009 masih dalam penyelidikan oleh Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) yang telah dibentuk oleh TNI AU.
"Sudah dilaksanakan evakuasi dan juga pengamanan di lokasi kejadian oleh tim gabungan dari Lanud Iswahjudi berjumlah 99 orang yang dipimpin langsung Danlanud Iswahjudi," jelasnya
Pesawat T-50i Golden Eagle sendiri memiliki mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds.
Adapun kecepatan maksimal pesawat bisa mencapai 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 kilometer per jam).
Dalam konfigurasi lengkap pada bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton).
Baca juga: Putri Delina Banjir Hujatan Gara-Gara Video Lama Soal Sule dan Nathalie Holscher
Pesawat T-50i Golden Eagle mampu dengan mudah menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi.
Pesawat dapat dilengkapi peralatan tempur dan radar sehingga juga dapat menjalankan peran sebagai pesawat tempur yang ditempatkan di garis depan.
Jika dilihat sekilas, maka tampilan T 50i mirip dengan pesawat F-16.
Kemiripan lainya adalah, sama-sama memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta beberapa kemiripan lainnya, sehingga sering disebut "Baby Falcon".
4. Kotak Hitam Ditemukan
Pencarian sisa-sisa puing jatuhnya pesawat tempur TNI T-50i Golden Eagle yang jatuh di Blora, Jawa Tengah masih terus dilakukan oleh petugas gabungan. Lokasi yang memang jauh dari permukiman warga tersebut juga tidak mudah dilakukan. Lokasi jatuhnya pesawat yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera W berada di tengah hutan, tepatnya di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Baca juga: Takut Antre, Ria Ricis dan Teuku Ryan Daftarkan Calon Anaknya TK Meski Belum Lahiran
Setelah proses evakuasi dihentikan pada Selasa (19/7/2022) dini hari, petugas kemudian melanjutkan proses pencarian pada pagi harinya.
Sekitar dua jam pencarian, akhirnya kotak yang diduga kotak hitam (black box) berhasil ditemukan oleh petugas.
Namun, hingga saat ini, belum ada pihak berwenang yang dapat dimintai keterangan terkait penemuan dua kotak tersebut.
(Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)