Berita Lampung
Bocah Yatim Penjual Keripik di Bandar Lampung Ditipu Uang Palsu Rp 100 Ribu
Orang itu (penipu) tanya barang yang saya bawa ini berapaan, saya jawab Rp 15 ribu," kata Darwin kepada Tribunlampung.co.id.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Darwin Jordan Win, bocah penjual keripik di Bandar Lampung ditipu pembeli dengan uang palsu.
Tak hanya tertipu, bocah berusia 10 tahun yang biasa berjualan di Jalan ZA Pagar Alam Bandar Lampung itu bahkan kehilangan uang Rp 70.000 yang digunakan sebagai uang kembalian.
Siswa kelas 3 di SD Negeri 4 Kota Karang Telukbetung Timur ini menuturkan detik-detik dirinya ditipu saar ditemui Tribun Lampung di pelataran parkir Kafe Kampung Kecil Jalan Gatot Subroto Bandar Lampung.
Kisah Darwin ditipu pembeli sempat viral setelah banyak diupload ke media seosial.
Adapun kejadian penipuan dialaminya, Kamis (28/7/2022), sekitar pukul 11.30 wib.
Baca juga: Serius Dekati Ayu Ting Ting, Sahrul Gunawan Kaget Tahu Jumlah Harta Sang Biduan
Baca juga: Margin Wieheerm Dituding Saling Sindir dengan Citra Kirana, Ali Syakieb Beri Tanggapan
Saat itu ia berjualan di Jalan ZA Pagar Alam atau depan tempat makana siap saji.
"Jadi gini ya om...awalnya itu orang itu manggil saya dek-dek sini dek," tukasnya.
"Orang itu tanya barang yang saya bawa ini berapaan, saya jawab Rp 15 ribu," katanya lagi.
"Orang itu celingak-celinguk samping kanan kiri, terus setelah dikasih keripik ke orang itu dan orang itu kasih Rp 100 ribu ke saya dia minta susuk (kembalian) Rp 70 ribu karena belinya 2 bungkus Rp 30 ribu," kata Darwin yang juga berjualan kerupuk.
Dijelaskannya, setelah itu pelaku langsung kabur.
Kemudian ia menyadari uang itu palsu setelah tanya ke orang lain.
Uang palsu dilihatnya karena ada tempelan plaster warna kuning.
Baca juga: Dituding Sindir Citra Kirana, Margin Wieheerm: Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan
Baca juga: Seramnya Bayangan Lesti Kejora Saat Dipijat Beemz Aryo, Kok Beda?
"Terus ada mbak-mbak yang melihat uang itu palsu, setelah dilihat lagi memang uang itu palsu," bebernya didampingi ibunya Yanti.
Tak lama kemudian perempuan yang memberi tahu Darwin uang palsu, memberikannya Rp 50 ribu karena simpati.
Adapun penipu dibeberkan Darwin memilki menggunakan motor Mio dengan perawakan tua.
Ia mengaku, kerap berjualan hingga wilayah Rajabasa.
Berangkat naik angkutan kota (angkot) dari Teluk Betung Timur hingga kembali ke rumah malam hari.
"Saya pagi sekolah dan pulang siang saya, langsung pergi berjualan sampai dengan Rajabasa hingga stasiun Labuhan Ratu," kata Darwin
"Jadi dagang ini mau membantu orangtua," timpalnya.
"Supaya bisa membayar rumah kontrakan dan harapannya punya rumah sendiri," sambungnya.
Saat ditanya apakah trauma berjualan sampai kembali, dirinya mengaku tidak takut.
"Hari ini memang tidak sekolah, makanya jalan dari pagi karena mata saya sakit," terangnya.
Baca juga: Putra Siregar Mohon Hakim Ringankan Hukuman Karena Punya Ribuan Karyawan dan Anak Masih Kecil
Baca juga: Pakai Jins Sobek, Penampilan Yuni Shara Selalu Awet Muda Seperti ABG
"Jadi kata ibu guru gak boleh sekolah dulu," kata Darwin
Sementara Yanti ibunda Darwin menjelaskan, bahwa anaknya berdagang atas kemauannya sendiri.
"Dadang sudah dari kelas 1 sampai sekarang, saya pesan daganglah yang benar, karena itu punya orang," imbaunya.
Anaknya ingin berdagang karena tetangga dan juga teman sebayanya banyak yang berdagang.
Adapun kerugian selama berjualan sudah dua kali dialaminya.
"Kalau yang satunya barang diambil," beber Yanti.
"Anak ini baik dan sayang kepada orangtuanya," tukasnya.
Baca juga: Happy Asmara Ambruk di Atas Panggung Saat Konser di Pati
Baca juga: Gisel Ngaku Tak Kencang Lagi, Sudah Mulai Kendor Seiring Bertambah Usia
"Membantu saya, hanya berdua saja," ujar Yanti yang mengaku suaminya telah lama meninggal dunia.
Setiap hari anaknya berjualan dengan mendapat keuntungan sekitar Rp 50 ribu.
Uang yang didapat ditabung untuk membuat rumah.
(Tribunlampung.co.id Bayu Saputra)