Berita Terkini Artis

Rara Pawang Hujan Somasi Pesulap Merah Gegara Ucapan Stand Up Comedy

Sebelumnya, Pesulap Merah Marcel Radhival sebut aksi Rara Pawang Hujan di acara MotoGP Mandalika disebut sebagai stand up comedy.

Editor: taryono
instagram
Pesulap Merah Marcel Radhivaldan Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara. Sebelumnya, Pesulap Merah Marcel Radhival sebut aksi Rara Pawang Hujan di acara MotoGP Mandalika disebut sebagai stand up comedy. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Rara Pawang Hujan melayangkan somasi kepada Pesulap Merah Marcel Radhival.

Somasi dilayangkan Rara Pawang Hujan terkait ucapan Pesulap Merah Marcel Radhival.

Sebelumnya, Pesulap Merah Marcel Radhival sebut aksi Rara Pawang Hujan di acara MotoGP Mandalika disebut sebagai stand up comedy.

Rara Pawang Hujan memberi waktu 3x24 jam pada Pesulap Merah  untuk meminta maaf.

Rara menuntut permintaan maaf secara tulisan dan lisan dari Pesulap Merah.

Baca juga: Ririe Fairus Bongkar Komunikasi Terakhir dengan Nissa Sabyan, Saya Biasa Aja

Baca juga: Nathalie Holscher Dekat dengan Frans Faisal, Sule Ingatkan untuk Hati-hati

Dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Rara ditemani pengacaranya, Minola Sebayang resmi memberikan somasi kepada Pesulap Merah.

"Kami meminta agar saudara Pesulap Merah meminta maaf secara tertulis dan lisan," beber Minola, Jumat (2/9/2022).

"Jadi kami meminta Pesulap Merah menyampaikan permohonan maaf atau membuktikan dalilnya seperti yang selama ini dia lakukan pada pihak lain kami kasih tenggang waktu 3X24 jam," imbuhnya.

Somasi yang dilayangkan Rara sebagai peringatan kepada Marcel Radhival alias Pesulap Merah agar tidak sembarang bicara.

Sebab perkataan Pesulap Merah itu dianggap sebagai penghinaan terhadap pekerjaan Rara sebagai pawang hujan.

Apabila Pesulap Merah mengabaikan somasi dari Rara, ia akan melaporkannya ke polisi.

Pesulap Merah akan mendapat ancaman hukuman penjara paling lamanya empat tahun.

Baca juga: Arya Saloka Minta Penggemarnya Bersabar, Waktu Dekat Ini akan Kembali

Baca juga: Baim Wong Temui Bocah SD yang Viral Penuh Kutu di Solo

"Kalau diliat dari ancamannya, tertinggi 4 tahun (penjara)," ungkap Minola.

"Bisa juga 1 tahun 4 bulan, jadi tergantung jalur masuknya yang mana," tambahnya.

Sebelum melayangkan somasi kepada Pesulap Merah, Rara sudah mau bertemu dengannya.

Namun saat diundang ke acara TV, Pesulap Merah menolak.

"Si Marcel itu nggak mau bareng sama Rara ada apa, kok dia tidak mau satu panggung dengan saya," ujar Rara.

Keinginannya bertemu dengan Pesulap Merah tidak terwujud, akhirnya Rara memilih jalan somasi.

Awalnya Rara merasa tersinggung dengan pernyataan Pesulap Merah terkait pawang hujan saat acara MotoGP Mandalika disebut sebagai stand up comedy.

"Kalau minta maaf mudah, tapi tolong buktikan apakah Mandalika MotoGP menggunakan pawang hujan hanya untuk Stand Up Comedy," tutur Rara.

Pesulap Merah disangkakan atas pencemaran nama baik sekaligus fitnah.

Tolak Tantangan

Baca juga: Ririe Fairus Bongkar Komunikasi Terakhir dengan Nissa Sabyan, Saya Biasa Aja

Baca juga: Al Ghazali Ingin Menikah 2 Tahun Lagi, Sudah Siapkan Cincin dan Rumah

Mbak Rara ditantang dokter Richard Lee untuk menurunkan hujan dalam waktu 10 menit.

Jika Mbak Rara benar-benar berhasil menurunkan hujan, maka Dokter Richard Lee akan memberinya Rp 500 Juta.

Mendapat tantangan tersebut, Mbak Rara mengaku tak berani melakukannya.

Richard Lee memberikan tantangan setelah Mbak Rara mengaku telah berhasil menggeser hujan kawasan batu bara di Kalimantan.

Melihat kesaktian Mbak Rara, Richard Lee pun tergiur untuk menantangnya.

Hal itu terjadi saat Mbak Rara menjadi bintang tamu pada podcat Richard Lee yang tayang pada kanal YouTube dr.Richard Lee, MARS, kamis (1/9/2022).

"13.16 WIB ini 13.30 WIB, 15 menit (untuk menghentikan hujan di Kalimantan)," ujar Mbak Rara menunjukkan kondisi tempat kliennya di Kalimantan sudah cerah.

Lalu, Richard Lee menantang keahlian Mbak Rara untuk mendatangkan hujan di tempatnya saat itu.

"Kalo di sini?" tantang dr Richard Lee.

"Mau ngapain? Kita tidak boleh menggeser cuaca tanpa tujuan, kalau ini kan tujuannya baik, di tambang batu bara ada 500 pekerja dalam satu lokasi yang harus manafkahi keluarganya," jelas Mbak Rara.

"Tapi sebenernya kamu bisa?" tanya Richard Lee.

"Ya bisa, tapi kembali lagi kenapa kita.. berani bayar berapa dok?" tanya Mbak Rara.

"Berapa kamu mau?," jawab Richard Lee.

Mendengar tantangan dari Richard Lee, Mbak Rara pun terawa berbahak.

"10 menit hujan Rp 500 juta," tambah Richard Lee.

Namun Mbak Rara tak mau menerima tantangan dari Richard Lee.

"Ah nggak mau lah aku, bukanya saya gak mau uang dari pak dokter, jadi ketika kita program satu hari minta cerah, nah itu harus continue."

"Kalau pak dokter mau nantang saya ya besok, sebelum matahari terbit saya akan bilang hari ini saya minta cerah di batu bara hujan di lokasi lain."

"Saya juga lihat di BMKG juga, kan penting juga," pungkas Mbak Rara.

Dibayar Ratusan Juta

Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara buka suara setelah diusik Pesulap Merah Marcel Radhival.

Pesulap Merah Marcel Radhival sempat menyebut Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara sebagai pawang hujan abal-abal.

Soal tudingan itu, Mbak Rara mengklaim digaji ratusan juta rupiah setiap mendapatkan projek mencegah hujan turun.

Dikutip Tribunnews dari tayangan Diary The Onsu, Mbak Rara Pawang Hujan menyebut dirinya sampai harus membayar pajak karena besarnya honor yang ia terima.

"Kalau saya pawang hujan yang abal-abal, saya digaji ratusan juta lho ini. Saya juga bayar pajak," terang Mbak Rara.

Mendengar pengakuan itu, Sarwendah yang duduk di sisinya pun tampak terkejut.

"Jadi pawang aja ya," sahut Sarwendah dengan ekspresi kaget.

Ruben Onsu yang mewawancarainya juga terlihat kaget.

Ia membandingkan gaji Mbak Rara dengan para krunya.

"Jadi mikir lho mereka ini," tandas Ruben sambil menunjuk para krunya.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai tudingan Pesulap Merah terkait profesi pawang hujan yang juga palsu, Mbak Rara membantah terusik.

Ia menjelaskan bahwa Pesulap Merah tidak secara spesifik menyebut namanya.

"Pesulap Merah ini kan tidak menyebutkan nama. Dan memang Rara ini mengecek BMKG," terangnya sembari menunjukkan grup pawang hujan.

Bagi Rara, jika dalam satu hari diprediksi akan hujan, maka biasanya ia mengajak untuk memanjatkan doa.

"Tapi saya tidak menghindari 'Oh ternyata hari ini hujan', justru saya bilang ayo doa," tutupnya.

Sebelumnya, aksi Pesulap Merah dalam membongkar trik pawang hujan menjadikan sosok Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara terseret.

Namun, Pesulap Merah menegaskan ia membongkar trik seluruh pawang hujan di Indonesia, bukan hanya Mbak Rara.

"Pertama yang perlu diluruskan, saya nggak pernah membongkar pribadi, saya tidak pernah membongkar Rara, yang saya bongkar adalah pawang hujan keseluruhan," jelas Pesulap Merah, dikutip dari kanal YouTube Nit Not Media, Senin (8/8/2022).

"Saya menggeneralisir, kalau pawang hujan ya pawang hujan semua yang saya maksud, bukan satu orang doang gitu," tambahnya.

Ia pun menerangkan, niatnya membongkar trik pawang hujan adalah sebagai bentuk edukasi.

Karena itu, Pesulap Merah tak masalah apabila ada sebagian orang yang tidak terima atas pernyataannya.

"Saya pribadi kan niatnya bukan untuk menjatuhkan orang A, B, C, niat saya adalah mengedukasikan."

"Kalau ada yang menerima edukasi saya silakan, kalau misalkan tidak menerima edukasi saya dan lebih memilih kepercayaan dia sendiri, itu silakan," kata Pesulap Merah.

"Saya tidak pernah memaksa orang untuk percaya kepada saya, saya cuma menyampaikan fakta yang saya tahu dan saya pelajari," tambah Pesulap Merah.

Menurut Pesulap Merah, pawang hujan itu bukan seseorang yang mengatur hujan, namun orang yang mengetahui tanda-tanda akan turunnya hujan.

Pesulap Merah yang memilik nama asli Marchel Radhival ini mengatakan bahwa di dunia magic pun ada ilmu untuk mempelajari bentuk awan.

"Dalam dunia magic pun ada teknik-teknik untuk mengenali bentuk awan untuk kita jadikan keajaiban."

"Kayak teknik untuk menembak awan, teknik untuk menghilangkan awan," tutur Marchel Radhival.

"Nah seperti itu cara kerja para pawang hujan sebenarnya, bukan menggesar awan atau apa," tambahnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved