Berita Terkini Nasional

Gempa Bumi 6 Magnitudo Guncang Tapanuli Utara, BMKG Waspada Gempa Susulan

Informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG, gempa di Tapanuli Utara, Sumatera Utara terjadi dua kali.

Editor: Indra Simanjuntak
ENVATO/BMKG
Gempa bumi mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10/2022) dini hari. 

Tribunlampung.co.id, Sumatera Utara - Gempa bumi guncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10/2022) dini hari.

Informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG, gempa di Tapanuli Utara, Sumatera Utara terjadi dua kali.

Pusat gempa pertama berada di darat 15 km barat Laut Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Gempa berkekuatan magnitudo 6.0 terjadi pukul 02.28 Wib.

Gempa dirasakan di daearah Tarutung, Singkil, Sipahutar, Tapaktuan, hingga Gunung Sitoli.

Baca juga: Lesti Kejora Telepon Devina Kirana, Namanya Dituding Selingkuhan Rizky Billar

Baca juga: Denise Chariesta 4 Tahun Jadi Simpanan Pengusaha R yang Istrinya Host TV

Gempa kedua terjadi 22 menit setelah gempa pertama.

Lokasi Gempa kedua berada pada 4 km Timur Laut Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Gempa susulan terjadi sekitar pukul 02:50:35 WIB, dengan kedalaman 10 KM.

BMKG menyatakan gempa bumi di Sumatera Utara tidak berpotensi TSUNAMI.

BMKG juga memberi peringatan terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Perjalanan Cinta Lesti Kejora dan Rizky Billar, Best Couple 2022 hingga Laporan KDRT

Baca juga: Lesti Kejora Diduga Dianiaya Rizky Billar, Polisi Sudah Periksa 2 Saksi Penting

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui dampak akibat 2 kali gempa bumi di wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

GAK Status Waspada

Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami gempa tektonik jauh sebanyak dua kali dalam satu hari, Minggu (11/9/2022).

Dua kali gempa tektonik Gunung Anak Krakatau atau GAK terjadi pada periode pukul 00.00-06.00 WIB dan pukul 06.00-12.00 WIB.

Petugas Pos Pantau GAK (Gunung Anak Krkatau) di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Suwarno membenarkan informasi yang tertera di magma indonesia ( https://magma.esdm.go.id) tersebut.

Gempa tektonik tersebut, menurutnya merupakan gempa tektonik jauh.

Suwarno memastikan, bahwa gempa tektonik jauh yang terjadi itu bukan sebagai erupsi pada GAK.

"Yang dicatat di magma indonesia itu gempa tektonik jauh, jadi bukan erupsi," kata Suwarno, Minggu (11/9/2022).

Suwarno mengungkapkan, gempa tektonik itu terjadi karena adanya pergeseran lempengan bumi, disertai pelepasan sejumlah energi dalam jumlah besar.

Suwarno mengatakan pihaknya susah untuk memantau kondisi GAK saat ini, karena tertutup kabut.

Baca juga: Gelombang Selat Sunda Hari Ini 1 Oktober 2022 Capai 4 Meter

Baca juga: Cuaca Lampung Hari Ini 1 Oktober 2022 Sebagian Besar Wilayah Lampung Hujan

"Dari pagi kita susah untuk melihat aktivitas GAK karena tertutup kabut, kita hanya mencatat dua gempa tektonik saja yakni periode pukul 00.00-06.00 WIB dan pukul 06.00-12.00 WIB," katanya.

Walaupun terjadi gempa tektonik jauh, Suwarno menyebut saat ini kondisi GAK termasuk kategori aman.

Suwarno menuturkan status GAK saat ini masih level 3 atau siaga.

Berdasar https://magma.esdm.go.id yang dibuat Jumono pukul 00.00-06.00 WIB

Suwarno mengatakan berdasarkan pengamatan visual GAK tertutup Kabut 0-III.

"Asap kawah tidak teramati," ujarnya.

Suwarno mengatakan kondisi saat ini di GAK, cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut.

"Berdasarkan klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut," katanya.

Suhu udara sekitar 24-25 derajat C dengan kelembaban 64-76 persen.

Suwarno mengatakan pengamatan kegempaan telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 12 detik.

"Telah terjadi 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-3 mm, dominan 1 mm," katanya

Berdasar https://magma.esdm.go.id yang dibuat Jumono periode 06.00-12.00 WIB

Baca juga: Polisi Kantongi Keterangan Saksi Kunci yang Melihat KDRT Rizky Billar kepada Lesti Kejora

Baca juga: Ridho DA Terkejut dengar Rizky Billar Banting dan Cekik Lesti Kejora

Suwarno mengatakan berdasarkan pengamatan visual GAK tertutup Kabut 0-III.

"Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," katanya.

"Berdasarkan klimatologi cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," ujarnya.

"Suhu udara sekitar 24-30 derajat C, dengan kelembaban 57-76 persen," ucapnya.

Suwarno menuturkan berdasarkan pengamatan terjadi kegempaan 2 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-25 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 233-417 detik.

"1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 1 mm," ujarnya.

"Kami mengimbau kepada Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gujung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved