Berita Lampung
Awal Oktober 2022 GAK Alami Puluhan Kali Gempa, Status Level 3
Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan selama awal Oktober, GAK alami puluhan kali gempa low frequency.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Awal Oktober 2022 Gunung Anak Krakatau (GAK) alami puluhan kali gempa low frequency.
Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan selama awal Oktober ini, GAK alami puluhan kali gempa low frequency.
"Awal bulan Oktober ini setidaknya ada sekitar 83 kali gempa, baik gempa low frequency, vulkanik, tremor dan tektonik," kata Andi, Kamis (6/10/2022)
"Gempa low frequency 35 kali, gempa vulkanik 6, gempa tremor 30, gempa hembusan 10, gempa tektonik 2," jelasnya.
Andi menjelaskan status GAK saat ini masih level 3 atau siaga.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Lampung Barat Naik 2,1 Persen di Bulan September 2022
Baca juga: Kebakaran Toko Pakaian di Pasar Kotabumi Lampung Utara, Barang Dagangan Ludes
"Pada status siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah," kata Andi.
"Status siaga akan diberikan ke gunung berapi yang mengalami peningkatan kegiatan seismik secara intensif, adanya perubahan secara visual atau aktivitas kawah. Pada level ini, perubahan aktivitas gunung berapi cenderung diikuti letusan,," ujarnya.
Andi mengatakan berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama.
"Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan," terannya.
Andi mengatakan pengamatan visual, gunung api tertutup kabut 0-III,
"Asap kawah tidak teramati, cuaca berawan, angin lemah ke arah barat daya, keterangan lainnya, ombak laut tenang," katanya.
"Klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat daya, suhu udara sekitar 26.1-26.5°C. Kelembaban 70-76 persen," ujarnya.
Andi mengatakan teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 25-100 meter dari puncak
"Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan timur laut, keterangan lainnya ombak laut tenang," imbuhnya.
Andi menambahkan selama awal Oktober ini aktivitas erupsi GAK tidak ada.
"GAK terakhir kali erupsi pada awal Agustus sebanyak 15 erupsi," katanya.
"Diantaranya 10 kali pada 2 Agustus 2022, 4 kali pada 3 Agustus 2022, 1 kali pada 5 Agustus 2022," ujarnya.
Andi mengatakan ketinggian kolom abu tertinggi sekitar 1500 meter.
"Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," pungkasnya.
Berdasarkan laporan aktivitas GAK selama 1-6 Sepetmber 2022, berdasarkan https://magma.esdm.go.id
Anak Krakatau, Kamis 6 Oktober 2022, periode pukul 00.00-06.00 WIB dibuat oleh Deny Mardiono
Pengamatan visual, gunung api tertutup Kabut 0-III, asap kawah tidak teramati, cuaca berawan, angin lemah ke arah barat daya, keterangan lainnya, ombak laut tenang.
Klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat daya, suhu udara sekitar 26.1-26.5°C. Kelembaban 70-76 persen.
Pengamatan kegempaan lima kali gempa low frequency dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 2-12 detik, 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 3 detik, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)