Berita Terkini Nasional

Pasutri di Lampung Pengadopsi Bayi Asal Bogor Tertipu, Kini Anaknya Dijemput Polisi

Pasutri asal Lampung ini harus merelakan anak pungutnya diambil penyidik Polres Bogor untuk dipertemukan kepada orang tua kandungnya.

Tribunnews
Ilustrasi bayi. Pasutri asal Lampung ini harus merelakan anak pungutnya diambil penyidik Polres Bogor untuk dipertemukan kepada orang tua kandungnya 

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan bahwa pasangan suami istri asal Lampung ini juga merasa tertipu oleh Tersangka SH.

"Yang di Lampung juga korban, yang bersangkutan menyampaikan, pasangan suami istri yang di Lampung ini merasa dibohongi, ditipu," kata AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Tersangka SH meminta uang sebesar Rp 15 Juta kepada pasangan suami istri asal Lampung ini saat adopsi dengan alasan untuk biaya cesar, namun ternyata biaya persalinan itu ditanggung BPJS.

Pihak pasangan suami istri ini mengaku tak tahu soal proses adopsi yang mereka alami ternyata ilegal karena Tersangka SH dinilai cukup meyakinkan.

Meski begitu, pasca sang bayi diserahkan kembali dari Lampung dan dipertemukan kembali dengan ibu kandungnya di Bogor, pasangan suami istri ini berharap bisa benar-benar mengadopsi bayi tersebut sesuai aturan.

"Hasil komunikasi dengan pihak ibu kandungnya, ibu kandungnya akan menyerahkan ( bayi) selama itu proses pengangkatan anaknya tersebut berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Jadi si ibunya memang tidak keberatan," ungkap Kapolres.

Sosok Ayah Sejuta Anak

Sosok ' Ayah Sejuta Anak' kini menjadi sorotan usai SH diamankan oleh Polres Bogor.

SH diciduk aparat kepolisian lantaran diduga terlibat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Lalu siapa sebenarnya SH yang menyebut dirinya Ayah Sejuta Anak?

SH merupakan seorang pria berusia 32 tahun yang tinggal diwilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Di rumah yang memilki dua lantai itu menjadi tempat penampungan untuk para ibu- ibu hamil yang tak memilki suami.

Dilantai bawah, digunakan untuk para bu-ibu hamil beraktifitas.

Sementara itu, dilantai atas digunakan untuk tempat tinggal SH.

Ibu hamil yang ditampung disana bukan hanya dari wilayah Bogor, namun ada juga wanita hamil tanpa suami yang datang dari luar pulau Jawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved