Anak Nikita Willy Tampak Tenang Saat Jalani Tradisi Tedak Siten

Tribunlampung.co.id, Jakarta – Anak Nikita Willy dan Indra Priawan tampak tenang saat menjalani tradisi tedak siten, Minggu (20/11/2022).

Putra pertama Nikita Willy dan Indra Priawan yang bernama Issa Xander Djokosoetono itu tak rewel atau menangis sepanjang acara.

Issa Xander Djokosoetono atau Baby Issa yang kini berusia 7 bulan tampil menggemaskan.

Nikita Willy dan Indra Priawan menggelar tradisi tedak siten untuk menunjukkan jika Baby Issa mulai belajar berjalan.

Tradisi tedak siten adalah tradisi Jawa sebagai tanda seorang bayi mulai berjalan atau menginjakkan kaki ke tanah.

Baca juga: Penampilan Amanda Manopo di Pernikahan Glenca Chysara Banjir Hujatan

Baca juga: Alasan Denny Sumargo Tak Tayangkan Podcast dengan Denise Chariesta

Tedak berarti turun dan siten artinya tanah. Tedak Sinten biasanya digelar saat anak berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Momen Baby Issa mengikuti upacara tersebut diperlihatkan Nikita Willy lewat unggahan Instagram Story.

Semua anggota keluarga yang hadir menggunakan pakaian khas Jawa.

Nikita Willy tampil anggun dalam balutan kebaya berwarna biru, dengan rambut yang disanggul rapi dan make up flawless.

Sementara itu, Indra Priawan tampak gagah mengenakan beskap berwarna abu-abu, yang dilengkapi dengan blangkonnya.

Baby Izz juga terlihat menggenakan beskap serta blangkon yang sama persis dengan Indra, yang membuatnya terlihat semakin menggemaskan.

Acara tersebut juga berlangsung lancar tanpa halangan, bahkan sang putra terlihat tak rewel atau menangis mengikuti sepanjang acara.

Terlihat, Baby Issa terlihat sangat tenang dan gemas dipakaikan busana khas Jawa dengan blankon di kepalanya.

Baby Issa juga dipandu untuk berjalan di atas jenang dengan 7 warna yang berbeda (merah putih, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) yang terbuat dari beras ketan.

Baca juga: Ashanty ke Atta Halilintar: Terima Kasih Telah Akurkan Keluarga Besar

Baca juga: Balikan dengan Nathalie Holscher, Faris: Kalau Nggak Serius Ngapain

Dalam tradisi tedak siten Baby Issa juga dimasukan dalam kurungan ayam yang sudah dekorasi.

Di dalamnya diberi beberapa mainan yang harus dipilih sebagai simbol kesukaan anak tersebut ke depannya.   

Baby Issa terlihat tenang dan tak menangis, sementara Nikita dan Indra terus mendampinginya untuk melewati dari satu prosesi ke prosesi yang lain.

Diketahui, Issa lahir pada 7 April 2022 lalu di Rumah Sakit Cedars Sinai Medical Center, Amerika Serikat.

Tidak Berikan Gadget

Nikita Willy lebih memilih anaknya Issa Xander Djokosoetono melihat televisi dibanding melihat gadget.

Untuk itu Nikita Willy dan suaminya Indra Priawan tidak memberikan gadget pada anaknya yang disapa Baby Issa.

Nikita Willy dan suaminya Indra Priawan pun kerap menonton televisi saat kumpul bersama Baby Issa.

Hal itu dilakukan Nikita Willy dan Indra Priawan setelah konsultasi dengan dokter anak tentang cara mengasuh anak.

Sebagai seorang tua baru, pasangan Nikita Willy dan Indra Priawan ingin memberikan pengasuhan terbaik kepada bayi mereka.

Keduanya pun belajar cara parenting (mengasuh anak) dengan konsultasi ke dokter anak, membaca buku, dan mengikuti berbagai workshop.

Lantas Nikita Willy kerap membagikan ilmu parenting di kanal YouTube-nya.

Baca juga: Gara-gara Cuma Dibantu Rp 1,5 Juta oleh Andre Taulany, Jessica Iskandar Curhat

Baca juga: Tasya Farasya Melahirkan Anak Kedua: Makasih Udah Nemenin Mama 9 Bulan

Salah satunya Nikita membolehkan sang anak menonton televisi.

Itupun ketika Nikita dan Indra sedang menonton bersama atau saat berkumpul keluarga di ruang TV.

Namun menurut Nikita, Baby Issa kurang tertarik menonton televisi.

“Kita juga perlu memberikan tontonan yang pas buat baby.

Aku berusaha sebisa mungkin enggak memberikan dia musik yang terlalu membingungkan, heboh, atau memberikan tontonan yang warnanya heboh supaya vision dia tetap bagus,” kata Nikita.

Nikita juga tidak memberikan gadget ke anak.

Nikita juga tidak pernah memberi anaknya gadget atau gawai.

“Jadi sama dokternya memang dilarang untuk memberikan gadget sejak dini atau seumuran Issa sekarang karena kalau sekali sudah ngelihat gadget, dia akan fokus ke gadget itu dan maunya nonton terus,” ungkap Nikita.

Bila sudah fokus ke gawai, maka besar kemungkinan sang anak akan malas beraktivitas atau mempelajari hal baru seperti mengunyah, merangkak, dan berbicara.

Karena itu, perempuan berusia 28 tahun ini akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membiarkan anaknya bermain gadget, terlebih saat sedang makan.

Nikita ingin anaknya fokus dengan makanannya ketika sedang makan.

Menurut Nikita, hal itu sesuai rekomendasi WHO, dilarang memberikan gawai setidaknya sampai bayi berusia 2 tahun.

Pesinetron ini juga biarkan Issa melakukan aktivitas rutin.

Menurut Nikita Willy, parenting yang penting adalah dengan memberikan rutinitas pada bayi.

Nikita mengatakan, rutinitas untuk bayi itu sangat penting untuk bayi bahkan untuk orang tuanya juga.

Karena itu, ia berusaha maksimal untuk menghormati rutinitas yang dilakukan Baby Issa setiap hari.

“Karena setiap hari begitu (menjalankan rutinitas) itu ngebantu dia disiplin dan disimpan di memory-nya.

Jadi, ngerawat bayi terasa lebih gampang.

Memberi bayi rutinitas juga membantu aku dan Indra dapat mempunyai kegiatan lain.

Baby Iss pun lebih calm dan tau kegiatan dia setiap hari,” tutup Nikita Willy.

Tips lainnya dari Nikita adalah soal waktu tidur.

Nikita Willy mengakui Baby Issa tidak memiliki jam tidur yang spesifik.

Biasanya yang dilakukan Nikita Willy adalah mengamati perilaku sang anak.

“Sebenarnya enggak ada waktu harus jam berapa.

Enggak usah tepat (jam berapa tidur).

 Tapi kita harus melihat sleepy clue dia.

Pas aku ajak main dia udah bengong, kepalanya sudah jatuh-jatuh,” kata Nikita.

Nikita mengatakan, itulah tanda-tanda Issa sudah mulai mengantuk.

“Itu dia ngasih clue ‘Ibu aku ngantuk, mau tidur’.

Jadi sebelum dia cranky dan nangis, kita harus memulai pre-bed time routine,” lanjut Nikita.

Nikita Willy biasanya membacakan dongeng sebelum anaknya tidur.

Walau Baby Issa tak mengerti, Nikita ingin anaknya memahami rutinitas yang dilakukannya.

“Seumur kayak gini memang dia enggak ngerti cuma kita harus build the habit bayi sedari kecil.

Biar pas sudah memasuki masa toddler, dia sudah terbiasa dan ini jadi kebiasaan baiknya,” ujar dia.

(Tribunlampung.co.id)