Berita Terkini Nasional

Perasaan Iri Latar Belakangi Anak Manja di Magelang Bunuh Orangtua dan Kakak

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah tidak lain adalah si anak bungsu, DDS alias Dhio (22). Akui perbuatannya karena hal sepele.

YouTube Kompas TV / TV One News
Dhio, si bungsu pembunuh orang tua dan kakak di Magelang, Jawa Tengah terkenal sebagai anak yang dimanjakan keluarga. 

Tribunlampung.co.id - Peristiwa pembunuhan terhadap satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah sempat menghebohkan publik.

Sebab pelaku merupakan satu dari anggota keluarga yang ditemukan meninggal dunia di satu rumah di Magelang, Jawa Tengah.

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah tidak lain adalah si anak bungsu, DDS alias Dhio (22).

Dhio nekat membunuh kedua orangtua dan kakak kandungnya dengan meracuni pakai sianida.

Dhio mengakui perbuatannya kepada penyidik kepolisian hanya karena dipicu persoalan sepele.

Padahal di dalam keluarganya, Dhio terkenal sebagai anak manja. Kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi oleh keluarganya.

Baca juga: Nasib Rumah Tangga Muzdalifah dan Fadel Islami setelah Kabar Cerai Menguat

Baca juga: Motif Bapak, Ibu dan Kakak Kandung Meninggal Diracun Anak Bungsu di Magelang

Dhio oleh rekan-rekannya diketahui sebagai sosok yang mempunyai standar hidup tinggi meskipun pengangguran. 

Kelakuan DDS alias Dhio (22) tersangka pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, dengan cara diracun satu per satu terungkap.

Setelah sebelumnya, paman Dhio, Sukoco buka suara soal sosok keponakannya itu.

Kini, teman akrab Dhio, yakni Adrinan ikut buka suara mengenai anak kedua dari dua bersaudara tersebut.

Dhio diketahui sebelumnya adalah anak bungsu dari keluarga korban, Abbas Ashar dan Heri Riyani.

Aksi kejam Dhio tega meracuni ayah ibu dan kakak perempuan di Magelang membuat Adrinan heran tak percaya.

Melansir dari TribunJateng.com, Sabtu (3/12/2022), Adrinan mengaku sahabatnya mengenal Dhio berasal dari keluarga harmonis dan berkecukupan.

Bagaimana tidak sosok Dhio dikenal kerap dimanjakan orangtua dengan memenuhi segala kebutuhannya.

Apalagi mengingat mendiang Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), selalu memenuhi gaya hidup Dhio yang terbilang memiliki standar tinggi.

"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua penginlah anaknya itu apa-apa enak.

Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia." ungkap Adrinan.

"Bisa dibilang kayak gitu (dimanjakan) sama orangtuanya," tambahnya.

Sebagai sahabat yang cukup dekat, Andrinan mengaku bahwa Dhio memang memiliki standar hidup yang cukup tinggi dibanding teman-temannya.

"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang." ujarnya.

Baca juga: Fadel Islami Angkat Bicara Perihal Kabar Cerai dengan Muzdalifah

Baca juga: Pinkan Mambo Kena Mental Seusai Senggol Artis, Ngaku Siap Sujud Minta Maaf

Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.

"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.

"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.

Akui Iri dengan Sang Kakak Dhea Chairunnisa

Kepada penyidik, Dhio Daffa Syahdilla mengaku sudah memendam sakit hati dengan keluarganya sejak lama.

Pasalnya menurut Dhio Daffa Syahdilla saat ia curhat kepada ayah dan ibunya kerap tidak direspon.

Dhio Daffa Syahdilla merasa orangtuanya lebih perhatian kepada kakak perempuannya.

"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.

Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.

"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.

Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.

"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.

Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.

Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.

"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).

"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."

Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.

"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.

Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.

Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.

"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.

"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. imbuhnya.

Hasil Autopsi

Hasil autopsi satu keluarga tewas di racun di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah diungkap oleh Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry, Selasa, (29/11/2022).

Dari hasil autopsi, memperlihatkan organ ketiga korban yaitu Abas Ashar, Heri Riyani, dan Dea Khairunisa, seperti terbakar.

Bukan tanpa alasan, penyebab organ seperti terbakar itu karena racun yang dimasukan pelaku ke dalam minuman dinilai sangat mematikan.

Adapun, kata Sumy, organ yang terlihat terbakar tersebut adalah tenggorokan, lambung, hingga otak.

"Dari tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak. Ya, merah seperti terbakar," katanya dalam konferensi pers di Polres Magelang, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, Selasa (29/11/2022).

Sumy mengatakan organ milik korban terlihat terbakar karena racun diproses oleh pembuluh darah dengan cepat.

Ia juga mengungkapkan kadar racun yang dipakai tersangka DDS alias Dhio (22) sangat tinggi.

"Karena proses cepat, memasuki pembuluh darah, sehingga mematikan. (Kadar racun) sangat tinggi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved