Piala Dunia 2022
Pemain Kunci Timnas Swiss di Piala Dunia 2022, Manuel Akanji Ternyata Jago Matematika
Profil pemain kunci Timnas Swiss di Piala Dunia 2022 yaitu Manuel Akanji yang memiliki kemampuan di bidang matematika.
Penulis: Fenty Novianti | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Sosok pemain kunci Timnas Swiss di Piala Dunia 2022, Manuel Akanji ternyata mahir dalam pelajaran matematika.
Fakta menarik, pemain kunci Timnas Swiss di Piala Dunia 2022, Manuel Akanji punya kelebihan di bidang matematika.
Diantara 26 nama, pemain kunci Timnas Swiss di Piala Dunia 2022, Manuel Akanji siap untuk berlaga melawan Portugal pada Rabu (7/12/2022).
Bek Manchester City Manuel Akanji memiliki kelebihan lain di luar sepakbola.
Melansir dari laman Sportmob, Manuel Akanji merupakan anak yang genius.
Tentang masa kecil Manuel Akanji, dimulai dari Taman Kanak-kanak pada usia 4 tahun dan pergi ke sekolah dasar ketika dia berusia 6 tahun.
Pesepakbola jenius ini mendapatkan reputasi karena mengungguli teman-temannya dengan angka dan aritmatika mental di sekolah.
"Saya menikmatinya. Ketika itu, jika ada tanda dengan lima angka berbeda, saya akan membuat semua jenis tugas aritmatika dengannya. Saya juga bisa menghafal angka-angka yang panjang," ujar Manuel Akanji.
Tak hanya itu ia juga memgikuti berbagai kompetisi aritmatika.
"Dari kelas empat hingga enam, saya juga punya guru yang secara rutin menyelenggarakan turnamen aritmatika mental. Kompetisi itu membuat saya termotivasi karena hampir selalu menang setiap saat," sambungnya.
Perjalanan sepak bolanya ia mulai sebagai gelandang tengah dan pemain sayap.
Saat itu, ia meraih penghargaan di usia yang sangat muda.
Profil Manuel Akanji
Nama lengkap: Manuel Obafemi Akanji
Tanggal lahir: 19 Juli 1995.
Tempat kelahiran: Wiesendangen.
Usia: 27 tahun.
Tinggi: 188 cm.
Kewarganegaraan: Swiss.
Posisi: Bek.
Klub Saat Ini: Manchester City.
Harga pasaran saat ini: Rp521,45 Miliar.
Perjalanan karir
Manuel Akanji memulai karir mudanya dengan klub lokal FC Wiesendangen pada tahun 2004 saat masih berusia 9 tahun.
Kemudian pada Mei 2007, Winterthur menjanjikan kontrak tiga tahun setelah dimulainya perjalanan sepak bolanya.
Dalam Liga Tantangan 2014–15, dia berada di starting eleven Winterthur, sementara dia tampil dalam dua pertandingan selama musim sebelumnya.
Dia lulus dari tim junior dan mulai bermain untuk tim senior mereka dari tahun 2014 hingga FC Basel membelinya setahun kemudian untuk musim Liga Super 2015–16.
Kemudian sebagai Juara Swiss, Basel berprestasi di Liga Champions UEFA 2017–18 dan memulai di babak penyisihan Grup.
Di lain sisi, Borussia Dortmund mengontraknya dalam kontrak empat setengah tahun bertanggal hingga Juni 2022, kabarnya dengan bayaran 18 juta euro.
Untiuk Timnas Swiss, ia bermain dengan tim Swiss selama tiga musim hingga jendela transfer musim dingin 2018.
Dia melakukan debutnya pada 7 September 2014 dengan hasil imbang 0-0 melawan timnas Jerman U-20.
Sejak 2014, dia adalah anggota tim Swiss U-21 dan debutnya untuk mereka adalah pada 26 Maret dengan kekalahan 0–3 dari tim Italia U-21.
Selain itu, namanya terdaftar dalam skuad 23 pemain tim Swiss untuk Piala Dunia 2018 di Rusia dan pada Mei 2019, ia tampil di Final UEFA Nations League 2019, di mana mereka berada di urutan ke-4.
(Tribunlampung.co.id / Fenty Novianti)