Berita Terkini Artis

Jadi Korban Kekerasan Ayahnya, Greta Irene Tetap Sayang Papa Gabor

Greta Irene ternyata masih tetap sayang pada Papa Gabor, meski pernah menjadi korban kekerasan sang ayah.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Noval Andriansyah
Tribunnewsmaker.com
Foto ilustrasi, Greta Irene dan Papa Gabor. Greta Irene ternyata masih tetap sayang pada Papa Gabor, meski pernah menjadi korban kekerasan sang ayah. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kakak mendiang Laura Anna, Greta Irene mengaku masih tetap menyayangi ayahnya, Papa Gabor.

Padahal, beberapa waktu lalu Greta Irene mengatakan dirinya pernah menjadi korban kekerasan sang ayah.

Bahkan bukan hanya dirinya yang mengalami kemalangan tersebut, melainkan juga ibu serta adik-adiknya.

Meski begitu, dia menuturkan masih memiliki rasa sayang pada ayahnya.

“Sayanglah masa nggak. Di satu sisi tuh aku pasti sayang bangetlah cuma udahlah sebatas ini aja,” ujar Irene, dikutip dari kanal YouTube Nadia Alaydrus, Senin (26/12/2022)

Lebih lanjut, Irene kemudian membongkar perlakuan buruk yang dilakukan Papa Gabor pada keluarganya.

Ayah Laura Anna ini ternyata sering bersikap kasar pada sang istri, Amelia.

Padahal selama Papa Gabor sakit, keluarga Greta Irene yang merawatnya.

Bukan hanya bersikap kasar, Irene juga menambahkan Papa Gabor membiarkan ibunya merawat Laura Anna seorang diri.

“Bahkan dulu sempat Mama sendirian lho ngurusin Laura, Papa gak mau bantuin sama sekali," ungkapnya.

Bahkan dia juga pernah mengusir sang istri karena dianggap terlalu berisik.

"Dulu Mama tuh diusir dari kamar, kan mereka tidur berdua."

"Dia diusir karena Mama tuh berisik banget, Laura kan tidur di kamar sendiri di atas Mama di bawah. Mama tuh keluar masuk terus ngeganggu Papa tidur,” sambungnya.

Sejak kejadian pengusiran itu, Amelia berakhir tidur di kamar Laura Anna, adik Greta Irene.

Perempuan 23 tahun ini mengaku tidak habis pikir dengan perilaku ayahnya itu.

Bahkan karena sikap Papa Gabor itu, ibunya sempat mengamuk pada sang ayah.

Pasalnya dia hanya ingin dibantu merawat anaknya yang tengah sakit.

Sebelum meninggal dunia, Laura Anna memang mengalami kelumpuhan selama dua tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Namun melihat tingkah Papa Gabor yang tak merespons baik membuat Greta Irene kesal.

Irene bahkan tak mau bersusah payah membela ayahnya dan lebih memihak sang ibunda.

“Gak mungkin lho aku ngebelainnya malah Papa."

"Gak mungkinlah, aku dari kecil diurusin sama mama, adek-adek aku semua aku ngelihat sendiri kayak gimana."

"Dia ngorbanin dirinya sendiri buat kita. Jadi ya aku gak perlu mikir untuk mihak ke siapa,” kata dia sambil menangis.

Lebih lanjut, Greta Irene mengungkapkan hingga Laura Anna meninggal pun Papa Gabor masih membuat kegaduhan.

Pasalnya ketika mereka sedang memperingati tujuh hari meninggalnya Laura, Papa Gabor datang dalam kedaan mabuk.

Hal ini pula yang kemudian membuat Greta Irene dan keluarga memutuskan untuk melarang ayahnya masuk rumah saat peringatan satu tahun Laura Anna meninggal dunia.

“Kita sampai (panggil) dua polisi, TNI, sampai kita pernah bawa polisi migrasi sampai semuanya lho dipanggil karena kita takut banget."

"Ada polisi pun dia tetap rusuh. Akhirnya diamanin jadinya lebih enak lah,” tandasnya lagi.

Sebenarnya, diakui Irene, dirinya sempat ingin melaporkan Papa Gabor ke polisi.

Namun, niatannya terhalang ibunya, Amelia. Pasalnya, Amel ini kasihan bila ayah dari keempat anaknya itu harus menghabiskan masa tuanya di balik jeruji penjara.

Alhasil mereka memilih cara lain dengan menjauhi Papa Gabor.

“Dia gak mau jadi ibu yang terkenal menjarain bapak anak-anaknya. Jadi Mama tuh masih logis padahal mama yang kena paling parah,” ucap Iren.

Meski batal melaporkan Papa Gabor ke polisi, Greta Irene mengatakan sebenarnya ibunya masih terus mengkhawatirkan kondisi kedua adiknya yang masih kecil, yakni Janos dan Petra. (Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved