Keracunan di Lampung Tengah
Diskes Metro Lampung Imbau Warga Pastikan Bahan Makanan yang Dikonsumsi Tidak Tercemar
Dinas Kesehatan (Diskes) Pemerintah Kota Metro, Lampung mengimbau warga untuk memastikan bahan makanan yang dikonsumsi aman dan tidak tercemar
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Metro- Dinas Kesehatan (Diskes) Pemerintah Kota Metro, Lampung mengimbau warga untuk memastikan bahan makanan yang dikonsumsi aman dan tidak tercemar dari zat-zat lain.
Imbauan untuk memastikan bahan makanan tersebut muncul setelah adanya dugaan tiga orang warga asal Metro dan Lampung Tengah yang meninggal dunia diakibatkan keracunan makanan dari pisang goreng.
Plt. Kadiskes Metro, Lampung melalui Sekretaris Diskes Metro, dr. Redho Akbar mengimbau warga untuk memastikan bahwa bahan baku makanan yang akan dikonsumsi aman dan tidak tercemar.
"Harus dipastikan kadaluwarsa dari bahan-bahan pendukung makanan itu, jadi yang ingin dikonsumsi itu menggunakan bahan baku yang aman dan juga harus dipastikan dulu," ujar dr. Redho Akbar kepada Tribun Lampung pada Rabu (18/1/2023)
Terkait adanya dugaan warga yang meninggal dunia diakibatkan keracunan makanan pisang goreng, menurutnya, pisang goreng merupakan buah yang layak konsumsi.
"Pisang itu bisa dikonsumsi, sekalipun pisang itu kurang baik, biasanya dampak yang timbul hanya diare," bebernya.
Untuk saat ini, lanjut Redho, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terkait adanya dugaan keracunan makanan akibat pisang goreng tersebut yang telah memakan korban jiwa.
"Jadi saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratoriumnya, sambil menunggu hasil pemeriksaan dari pihak yang berkompeten dalam hal itu," tukasnya.
Diketahui, tiga orang warga asal Metro Utara dan Lampung Tengah diduga meninggal dunia diakibatkan keracunan makanan pisang goreng pada Selasa (17/1/2023).
Selain itu, 4 orang korban lainnya yang juga diduga keracunan makanan diakibatkan pisang goreng saat ini masih dilakukan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, Lampung.
Korban yang meninggal yaitu D (80) dan T (80) yang merupakan sepasang suami istri yang sudah lanjut usia asal Lampung Tengah serta N (37) warga Metro Utara.
Sementara empat lainnya yakni S (49) warga Lampung Tengah, AS (66) warga Metro Utara, J (42) warga Punggur dan AJ (36) warga Metro Utara masih mendapat perawatan.
Kasubag Humas RSUD Ahmad Yani Metro, Oktarina Handayani mengatakan pihaknya menerima tujuh orang pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang diduga keracunan makanan pisang goreng.
"Pada Selasa (17/1/2023) sekitar pukul 21.00 WIB, datang 5 orang pasien yang diduga keracunan makanan pisang goreng, saat itu 1 orang sudah dalam keadaan meninggal ketika tiba di Rumah Sakit," ujar Oktarina kepada Tribun Lampung pada Rabu (18/1/2023).
"Sebelumnya di hari yang sama, ada pasangan suami istri juga yang datang karena hal yang sama," tambahnya.
Untuk pasangan suami istri lanjut usia yaitu D dan T, ia mengatakan tiba di RS secara terpisah.
Korban T tiba di RS sekitar pukul 12.30 WIB dalam kondisi kritis, dan disusul korban D tiba di RS pukul 15.00 dalam kondisi urat nadi tidak dapat dirasakan lagi.
Sementara, ia mengatakan untuk keempat orang yang saat ini dilakukan perawatan di RS mengalami gejala yang sama.
"Menurut pasien, abis makan pisang mereka pusing dan mual, kemudian langsung dibawa ke IGD," ujarnya.
"Bahkan, ketika tiba ada salah satu pasien yang mulutnya mengeluarkan busa," imbuhnya.
Setelah pasien tiba di RSUD, lanjut dia, pihaknya melakukan tindakan perawatan kepada keempat orang pasien tersebut.
Seperti melakukan cek tanda vital dan kemudian diberikan obat.
"Perawatan yang dilakukan pertama itu cek tanda vitalnya, dikasi obat-obatan, setelah itu baru konsul dengan dokter penyakit dalam dan diberikan terapi," bebernya.
Ia mengatakan, saat ini keempat orang korban yang diduga keracunan makanan akibat memakan pisang goreng tersebut masih dilakukan perawatan di RSUD Ahmad Yani.
"Keempat orang saat ini masih dirawat, keadaannya sudah membaik," ucapnya.
Oktarina menuturkan, untuk hasil laboratorium dari keempat orang korban yang masih dirawat saat ini masih dilakukan pengecekan.
"Kalau penyebab keracunan dari jenis racun apa itu hasil sampel muntah, dan feses pasien kita cek ke Laboratorium yang ada di Bandar Lampung, Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek," tuturnya.
"Untuk hasil labnya belum tau kapan," tambahnya.
Sedangkan, untuk seorang warga asal Metro yang meninggal dunia, ia mengatakan tidak dilakukan autopsi.
"Keluarga menolak korban meninggal dunia untuk dilakukan autopsi, jadi hanya dicek lengkap pemeriksaan luarnya saja," tukasnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)
Racun Serangga jadi Penyebab Kasus Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Polisi Menerapkan Metode SCI Usut Kasus Pisang Goreng Beracun di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Jenis Racun Dalam Pisang Goreng yang Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah Diusut |
![]() |
---|
Sampel Pisang Goreng Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah Dibawa ke Palembang |
![]() |
---|
Respon Polisi Soal Zat Beracun Pisang Goreng Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.