Nafkahi 50 Orang, Nunung Akan Tetap Kerja meski Idap Kanker

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Komedian Nunung saat ini menafkahi 50 orang. Meski indap penyakit kanker, Nunung mengaku bakal tetap bekerja.

Terkait dengan kondisinya saat ini, Nunung bakal menyesuaikan beban kerja dengan kemampuan tubuhnya yang pasti juga akan melalui pengobatan kanker.

Alasan Nunung untuk terus bekerja karena punya banyak sekali tanggungan yang harus tetap dinafkahi.

Mengingat hal tersebut, dia sempat menangis ketika melihat hasil biopsi yang memastikan dirinya mengidap kanker.

"Ya nangislah kan waktu itu masih punya harapan sebelum biopsi keluar, tapi setelah dengar itu nangis dan aku enggak bisa ngomong apa-apa," kata Nunung Srimulat ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Nunung Sampai Jual Barang untuk Biaya Pengobatan dan Kebutuhan Keluarga

Mengenai kelanjutannya, ia hanya bilang ke dokter untuk melakukan yang terbaik demi kesembuhannya.

Dokter pun meminta Nunung untuk tidak larut dalam kesedihan usai divonis kanker.

"Dokter malah suruh saya happy," ucap istri Iyan Sambiran ini.

Ia juga tak dilarang dokter jika ingin terus be kerja. Sebab, dokter yang menanganinya paham kalau be kerja bisa membuat Nunung happy.

"Ya kita tetap kerja tapi kalau memang tergantung imun kita makanya kita buat happy biar imun kuat meskipun aktivitas kita nanti kalau masih bisa kerja ya kerja," jelasnya.
 
Kendati demikian, Nunung Srimulat memastikan, ia akan terus mengikuti kekuatan tubuhnya saat menjalani pekerjaan setiap hari.

Sebab, Nunung Srimulat menyadari, setelah divonis, ia akan menjalani tindakan operasi hingga kemoterapi.

"Ya liat aja nanti, kalau ternyata pas kemoterapi aku kuat, kita tetap kerja," ujar Nunung Srimulat.

Punya Banyak Tanggungan

Baca juga: Idap Kanker, Kini Makan Nunung Srimulat Dibantu Ponakan

Didiagnosis mengidap kanker menjadi kenyataan yang berat bagi komedian Nunung.

Pasalnya komedian berusia 59 tahun ini masih harus bekerja demi menghidupi keluarga besarnya.

Bukan hanya anak kandung, tapi juga masih ada keluarga besar yang bergantung pada penghasilan Nunung.

Jumlah kepala yang masih menjadi tanggung jawabnya juga cukup banyak, sekitar 50 orang.

"Dari saudara ke anak-anaknya. Saya nolaknya gimana ya," kata Nunung dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv.

"Namanya juga keluarga ya, susah mau nolak. Karena saya tahu persis kehidupan mereka, saya tahu persis, aduh enggak ngerti," imbuhnya dengan suara bergetar.

Nunung memaklumi dirinya yang menjadi tulang punggung karena keluarga besarnya memang tidak mampu secara ekonomi.

"Ya secara ekonomi mereka memang tidak mampu, semua keluarga saya," ujar Nunung.

Awalnya Nunung sempat berpikir saat anaknya lulus kuliah setidaknya tanggung jawabnya sedikit lebih ringan.

Tapi ternyata, mencari pekerjaan tidak semudah itu, dan pengeluaran justru semakin besar.

"Aku pikir anak-anakku sudah selesai kuliah ya aku udah pensiun, tapi ternyata, semakin berat malahan, enggak selesai," kata Nunung sambil menangis.

Diakui Nunung, keluarganya bahkan anak-anaknya tidak pernah ada yang melihatnya menangis. Mereka bahkan mungkin terkejut saat melihat Nunung menangis di televisi. 

Namun sebenarnya, belakangan ini hampir setiap malam Nunung juga selalu menangis tanpa sebab dan itu hanya diketahui suaminya. 

"Enggak ada yang tahu (saya nangis), anak saya mungkin heran saya nangis di tv, pada kaget keluarga saya, karena saya enggak pernah (nangis), saya itu paling susah mengeluarkan air mata," ucap Nunung dengan isak tangis.

"Aku tuh sekarang tiap malam nangis, padahal enggak pernah nangis.Tiap malam tiba-tiba nangis sendiri, enggak ngerti," lanjutnya.

Kesaksian Suami Nunung

Mengenai cobaan yang kini dihadapi Nunung, sang suami, Iyan Sambiran lantas memberikan reaksinya.

Diakui Iyan Sambiran, dirinya selalu menjadi saksi saat Nunung mengalami kesakitan.

Iyan Sambiran lantas harus siap siaga memberikan perhatiannya kepada Nunung yang tengah berjuang sembuh.

"Setiap dia ( Nunung) di tempat tidur terdiam dan timbul 'kok ini ku sakit ya, ini ku sakit' gitu. Ya kembali lagi, saya bukan dokter, bagaimana kalau kita periksa yang perihal kanker payudara ini, saya langsung anjurkan begitu. Tetep harus ke dokter, saya terus paksa," kata Iyan dilansir dari YouTube Trans TV Jumat (3/2/23).

Diakui Iyan, tak hanya dirinya keluarga Nunung pun tampak memberikan kepeduliannya.

"Terus saya cerita dulu ke keluarga keadaannya begini-begini. Keluarga juga support dan seharusnya diperiksakan karena kalau terlambat lebih rumit lagi nanti," terang Iyan.

Selain menguatkan dan menemani berobat, Iyan meminta Nunung untuk pasrah kepada yang Maha Kuasa, ia sendiri percaya sang istri akan segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT.

"Saya sebagai suami menguatkannya gak ada lain cuman kembali ke Tuhan ya. Saya selalu ajak dia lebih kuat lagi imannya. Selalu menyerahkan segala apa yang ditanggung deritanya serahkan semua sama Tuhan. InsyaAllah kalau Tuhan sayang akan dibalas," ujar Iyan.

Sementara itu terkait kondisinya kini, Nunung pun mengambil sikap tegas kepada keluarganya.

Hal ini tampak diungkap Nunung kepada Ruben Onsu baru-baru ini.

Awalnya, Nunung mengakui dirinya sedih dengan jalan hidupnya namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Saya sedih, tapi saya enggak boleh marah. Saya cuma, 'ya Allah, ujian apa lagi yang harus saya jalani?'

Tapi saya percaya Allah memberikan yang terbaik buat saya," ujar Nunung dilansir Banjarmasinpost.co.id dari YouTube MOP Channel.

Tak bisa berbuat banyak, Nunung lantas meminta keluarganya untuk pulang ke Solo.

Ia mengaku ingin fokus dengan perawatan penyakitnya itu, sehingga meminta keluarga yang lain untuk mencari penghasilan sendiri.

Meski begitu diakui Nunung, dirinya tetap harus bekerja untuk anak-anaknya.

"Saya lagi fokus sama diri saya, makanya saya ngasih pengetahuan ke keluarga besar saya yang ada di Jakarta, saya pulangkan ke Solo semua," beber Nunung.

"Aku minta sama mereka untuk sementara ini kalian mau enggak mau, bisa enggak bisa kalian harus usaha apalah, kalian harus ada pemasukan," tambahnya.

"Gimana nggak stres? saya harus mikirin keluarga saya. Meskipun saya sudah lepas, saya suruh pulang ke Solo semua, tapi kan saya masih punya tanggung jawab anak-anak saya," keluhnya sambil menangis.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id. 

( Tribunlampung.co.id / BanjarmasinPost.co.id )