Perampokan Bank di Lampung

Perampokan Heboh di Pusat Kawasan Perbankan di Lampung, Pelaku Punya Kartu Berobat di RSJ

Atas kejadian perampokan bank di Lampung yang tak terduga ini, pihak bank diminta untuk memperketat pengamanan.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Perampokan terjadi di BPR Arta Kedaton Makmur, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) pagi. Nama-nama korban perampokan Bank di Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Aksi pelaku perampokan bank di Lampung yang menyebabkan tiga korban mengalami luka tembak menghebohkan publik karena kawasan Jalan Laksamana Malahayati, Telukbetung, Bandar Lampung dikenal sebagai pusat perbankan Lampung.

Puluhan bank besar dan bank kecil berdiri berderet-deret di kawasan Malahayati dan sekitarnya. Tak jauh dari Jalan Malahayati ini, hanya berjarak sekitar 500 meter, berdiri Bank Indonesia Perwakilan Lampung.  

Puluhan bank ternama yang berada di kawasan ini di antaranya Bank BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank UOB, Bank Permata, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank Mayora, Bank Sinarmas, BPR Aji Caka, Bank Langgeng, Bank Nobu, Bank Artha Graha.

Secara historis, kawasan Malahayati Telukbetung, Bandar Lampung ini memang sejak zaman Kolonial Belanda sudah menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan. Telukbetung yang dulu dikenal dengan Telukbetong adalah ibukota Keresidenan Lampung.

Kini, kawasan Telukbetung dikenal sebagai pusat perdagangan dan perbankan Lampung.

Atas kejadian perampokan bank yang tak terduka ini, pengamat hukum dari Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL), Zainudin Hasan meminta pihak bank di Lampung untuk memperketat keamanan bank.

Baca juga: Pelaku Perampokan Bank Arta di Lampung Tertangkap, Polda Lampung Beri Penghargaan Satpam

Baca juga: Pegawai Bank Nekat Peluk Pelaku Perampokan dari Belakang, Pelaku Gagal Kabur dan Tertangkap

Pengetatan keamanan bank ini dilakukan agar menghindari perampokan seperti yang baru terjadi pagi tadi, Jumat (17/3/2023).

Zainudin menilai, pengamanan yang paling utama dalam bank adalah sekuriti.

"Sekuriti bank harus siap dan siaga," kata Zainudin, Jumat (17/3/2023).

"Bank harus pekerjakan sekuriti yang bagus," lanjutnya.

Zainudin menilai, sekuriti sebaiknya juga harus bisa menilai gelagat orang yang datang ke bank.

"Kan kelihatan orang yang datang ke bank itu ingin menabung atau mau merampok," paparnya.

Bahkan bila perlu, lanjut Zainudin, pihak bank berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam pengamanan bank.

"Bila perlu pihak bank berkoordinasi dengan kepolisian atau brimob untuk pengamanan dan penjagaan di bank, agar tidak terjadi perampokan lagi," jelasnya.

Hal itu tentu dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Zainudin menyebut, biasanya perampok bank merupakan sindikat.

"Kalau perampok ini biasanya memiliki jaringan," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, tiga korban penembakan perampokan Bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung menajalani perawatan di RS Budi Medika Bandar Lampung.

Diketahui, aksi perampokan Bank Arta Kedaton Makmur di Telukbetung Bandar Lampung  mengakibatkan tiga korban mengalami luka tembak.

Adapun korban penembakan perampokan Bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung Bandar Lampung terdiri dari dua orang satpam dan satu orang karyawan.

"Total ada 3 korban yang sedang di rawat di IGD, dua korban dari Bank BRT Arta tiba bersamaan pukul 09.00 WIB, sementara satu korban dari Bank Mayora tiba di RS Budi Medika Pukul 11.00 WIB," Kata Yopi, petugas sekuriti RS Budi Medika kepada Tribunlampung pada, Jumat (17/3/2023).

Yopi melanjutkan, ketiga korban tertembak bagian leher, pergelangan tangan, dan paha.

"Tadi saya melihat dua korban dari Bank Arta, tertembak bagian tangan dan leher, sedangkan satu korban dari Bank Mayora tertembak bagian pinggang dan kaki," kata dia.

Kendati demikian, Yopi memastikan ketiga korban saat tiba di RS Budi Medika dalam keadaan sadar.

"Ketiganya sadar namun peluru tembakan masih di dalam tubuh korban, dan sekarang masih di ruang IGD, informasinya segera dilakukan oprasi hari ini," ucapnya.

Pelaku perampokan punya kartu berobat di RSJ Lampung

Pelaku perampokan bernama Heri Gunawan warga Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur, diduga memiliki kartu kuning yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.

Berdasarkan kartu kuning yang diterima Tribun Lampung, Jumat (17/3/2023) bahwa ada kop kartu bertuliskan RSJ Lampung dengan kertas berwana kuning.

Kop kartu RSJ Lampung tersebut bertuliskan dengan alamat Jalan Gedong Tataan Km 13, Telp (0721) 271170 dan kartu ini juga berisikan nomor pasien 019622.

Kartu kuning tersebut juga mencantumkan nama pasien Heri Gunawan, dengan alamat di Jalan Pulau Seram Nomor 7, Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung

Dalam kartu tersebut bertuliskan "Penting, nomor di atas adalah nomor anda dan berlaku selama anda berobat di RS ini. Berikanlah kartu ini pada petugas RS waktu anda berobat, kartu ini harus selalu dibawa".

Humas RSJ Lampung David membenarkan bahwa kartu kuning tersebut  dikeluarkan pihaknya.

"Memang kalau dari kartu itu milik RSJ, tapi gak tahu benar apa tidaknya dan belum bisa dipastikan juga. Kalau model kartunya ya memang benar punya RSJ Lampung," kata David.

Ia belum bisa menginformasikan lebih jauh jenis  pengobatan yang tengah dijalani pemilik kartu kuning tersebut. 

"Jadi mungkin ada di datanya, tapi untuk identitas pasien kami tidak bisa membukanya, kami akan membuka rekam medis pemilik kartu kuning tersebut apabila dimintai pihak kepolisian," kata David.

"Semua ini untuk mendukung proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana," kata David.

Semua ini harus ada mekanismenya, sebab dilindungi undang-undang kerahasiaan pasien tersebut.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved