Berita Terkini Nasional

2 Pekerja Meninggal Tersetrum saat Mau Ambil Air Wudhu Buat Salat Maghrib

Alhasil dua pekerja menjadi korban meninggal tersetrum, lantas jasadnya dievakuasi ke kamar jenazah rumah sakit terdekat.

Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com
Dua pekerja gudang di Surabaya meninggal tersetrum. Kejadian bermula salah satu pekerja hendak mengambil air buat wudhu, lalu temannya yang menolong ikut jadi korban. 

Tribunlampung.co.id - Sungguh nahas nasib pekerja ini meninggal tersetrum ketika hendak mengambil air wudhu.

Sementara itu rekannya yang hendak menolong ikut tewas akibat tersetrum listrik.

Alhasil dua pekerja menjadi korban tersetrum, lantas jasadnya dievakuasi ke kamar jenazah rumah sakit terdekat.

SYN (52) dan MRYN (59), dua pekerja tewas diduga akibat tersengat aliran listrik di dekat kontainer gudang tempatnya bekerja di Jalan Kalianak No 66, Sabtu (8/4/2023) sekitar pukul 17.00 wIB.

SYN tersetrum saat hendak mengambil air wudhu jelang Salat Magrib.

Baca juga: Penyebab Pria Lajang 40 Tahun Tewas di Rumahnya di Lampung, Diduga Tersetrum

Sementara temannya, MRYN ikut tersetrum saat hendak membantu menolong korban.

Jenazah kedua korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya, untuk kemudian dibawa ke rumah duka.

Kepala BPBD Kota Surabaya Laksita Rini mengatakan, kedua korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri oleh teman kerja korban, M Mumajat (22) warga Pakal, Surabaya.

Kepada petugas BPBD, Mumajat menceritakan, sebelumnya korban SYN sempat berpamitan akan menunaikan ibadah Salat Magrib, kemudian bergegas mengambil air untuk wudhu.

Diduga, korban SYN tidak mengetahui adanya aliran listrik di sekitar kontainer tempat istirahat para pekerja.

"Menurut keterangan dari saksi, SYN hendak salat dan mau ambil air wudhu, tidak mengetahui kalau ada aliran listrik yang korslet di kontainer tempat istirahat, tiba-tiba tersengat listrik dan sempat berteriak meminta tolong," kata Rini, dalam keterangan tertulisnya, yang dilansir kepada awak media, Sabtu (8/4/2023) malam.

Rini menambahkan, menurut saksi, korban SYN sempat berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya.

MRYN merespons permintaan tolong tersebut. Tapi, saat hendak menolong, MRYN justru ikut tersengat aliran listrik.

"Selanjutnya korban MRYN hendak mau menolong, tiba-tiba ikut tersengat listrik," jelasnya.

Baca juga: Main Ponsel Sambil Dicas, Santri di Blora Tewas Tersetrum

Melihat kedua temannya,tak sadarkan diri, saksi mata bergegas melaporkan temuan tersebut kepada keamanan gudang, dan berkoordinasi dengan anggota BPBD Surabaya dan Polsek Asemrowo untuk melakukan evakuasi.

"Terlihat 2 korban sudah tergeletak, melihat hal tersebut pihak saksi langsung melaporkan ke jajaran terkait untuk tindak lanjut," pungkasnya.

Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Hegy Renanta membenarkan adanya dua orang pekerja tewas di lokasi pergudangan tersebut.

Pihaknya masih berfokus pada menghubungi dan berkoordinasi dengan keluarga para korban, sebagai bentuk langkah penanganan kemanusiaan.

Pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, atas insiden tersebut.

Tujuannya memastikan penyebab pasti kematian dari kedua korban.

"Sementara masih pemeriksaan, belum kita simpulkan, dan masih kami dalami. Yang jelas kami fokus menginformasikan kepada keluarga dulu terkait kejadian ini," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com.

Mengenai adanya dugaan korsleting listrik yang menjadi sebab tewasnya korban, Hegy menambahkan, pihaknya juga telah melibatkan dan berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memeriksa adanya potensi aliran listrik di sekitar lokasi kejadian.

"Dan dari pihak PLN kami turunkan untuk mencari penyebab apakah ini karena hujan banjir atau kontener basah, sehingga kebocoran atau apa, kita tunggu dari PLN seperti apa," pungkasnya .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved