Kecelakaan di Bandar Lampung
20 Orang Tewas Tertabrak Kereta di Lampung Sepanjang 2023
Manajer Humas Pt Kai Divre IV Tanjungkarang Azhar Zakki Assjari mengatakan, data itu merupakan akumulasi sejak awal tahun hingga 1 Juni 2023.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang mencatat 20 kasus warga tertabrak atau tertemper kereta api sepanjang tahun 2023.
Manajer Humas Pt Kai Divre IV Tanjungkarang Azhar Zakki Assjari mengatakan, data itu merupakan akumulasi sejak awal tahun hingga 1 Juni 2023.
"Sampai dengan 1 Juni 2023 sudah terjadi 20 musibah hingga korban meninggal dunia," kata Zakki, Kamis (1/6/2023).
Kasus terakhir adalah kecelakaan di perlintasan kereta api Jalan Bumi Manti 1, Kampung Baru, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (1/5/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Akibatnya, seorang wanita yang diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) tewas terserempat kereta babaranjang.
Zakki mengatakan, petugas mencatat ada 11 kejadian adalah orang menemper kereta api.
Ada pula sembilan kasus kendaraan bermotor menemper kereta api.
"Kalau pada tahun 2022 lalu ada sebanyak 50 kejadian. Rinciannya, 23 orang menemper kereta api dan 27 kejadian kendaraan bermotor menemper kereta api," sebut Zakki.
Ia mengatakan, sesuai pasal 181 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, dijelaskan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindah barang diatas rel atau melintasi jalur kereta api, serta menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain selain angkutan kereta api.
"Bagi yang melanggar akan diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan dan denda paling banyak Rp 15 juta," ujar Zakki.
Ia menjelaskan kasus kecelakaan yang menewaskan wanita di Kampung Baru.
Dia mengatakan, korban tewas dikarenakan menemper kereta babaranjang dari Stasiun Tanjungkarang ke Palembang.
"Kalau kejadian sekitar pukul 07.35 WIB. Kereta memiliki karakteristik tersendiri dan tidak bisa berhenti mendadak," kata Zakki.
Kereta membutuhkan ratusan meter untuk berhenti dan ini cukup jauh.
"UU Perkeretaapian telah mengatur itu semua. Jadi apa pun itu kegiatan di atas rel sudah dilarang dan sudah dilanggar," kata Zakki.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi terus kepada masyarakat dan harapannya masyarakat juga harus menumbuhkan kesadaran terhadap kereta api.
Pihaknya secara kelembagaan mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban pasca tertemper kereta babaranjang," imbuh Zakki.
Ditemukan Uang Rp 100 Ribu
Warga menemukan selembar uang pecahan Rp 100 ribu di dekat tubuh wanita yang tewas terserempet kereta api.
Kecelakaan kembali terjadi di perlintasan kereta api Jalan Bumi Manti 1, Kampung Baru, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (1/5/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Akibatnya, seorang wanita yang diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) tewas terserempat kereta babaranjang.
M Taufik, warga setempat, mengatakan, pasca peristiwa tersebut, warga langsung menghampiri wanita tersebut untuk memastikan kondisinya.
Saat dihampiri, ditemukan uang senilai Rp 100 ribu di dekat jasad korban.
"Pas disamperin, ternyata ada uang seratus ribu di sampingnya. Kayaknya sih itu emang uang pegangan dia," ujar Taufik.
Setelah mengetahui korban meninggal dunia, warga menutupi tubuh korban dengan kain.
Kini, wanita tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Diduga ODGJ
Wanita yang tewas terserempat kereta babaranjang di Bandar Lampung ternyata orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Hal itu diungkapkan warga setempat bernama M Taufik.
Taufik mengatakan, korban terserempet kereta api saat sedang asyik makan di atas bantalan rel kereta.
Menurut Taufik, dilihat dari penampilannya, wanita itu diduga ODGJ.
"Korban itu kayaknya emang orang gila. Soalnya memang sering lewat sini," ujar Taufik.
"Kalau dia lewat sini, sering juga ada yang ngasih makan gitu karena kasihan," inbuhnya.
Taufik menjelaskan, kronologi kecelakaan bermula saat wanita yang belum diketahui identitasnya itu berjalan mendekati perlintasan kereta.
"Jadi dia (korban) jalan dari arah sana (Kotabumi) melalui jalur perlintasan rel kereta menuju Panjang," ujar Taufik.
Saat wanita tersebut berada di dekat perlintasan kereta api, ada warga yang memberinya makan.
Kemudian wanita tersebut berhenti.
Lalu dengan asyiknya ia makan di atas bantalan rel kereta api.
"Setelah dekat penyeberangan, ada yang memberi dia makan. Lalu diambilnya dan makan di rel kereta," jelasnya.
Tak lama dia duduk di rel, datang kereta babaranjang dari arah berlawanan.
"Lalu dia diserempet kereta sampai mental, sekitar 5 meter," beber Taufik.
"Kepalanya berdarah, sepertinya langsung meninggal di tempat," imbuhnya.
Warga langsung menghampiri korban dan menutupi tubuhnya dengan kain sembari menunggu ambulans datang.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Hurri Agusto)
Banyaknya Korban Kecelakaan di Selokan Way Lunik Menjadi Berkah Masdinar |
![]() |
---|
Warga Mengaku Kecelakan Masuk Selokan Way Lunik Kerap Terjadi |
![]() |
---|
Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Korban Hilang Kendali hingga Tewas di Selokan Way Lunik |
![]() |
---|
Identitas Pria Tewas di Selokan Way Lunik Terungkap |
![]() |
---|
Warga Tak Dengar Ada Kecelakaan Sebelum Korban Ditemukan Tewas di Selokan Way Lunik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.