52 Pemain Lolos Seleksi Tim Sepakbola Putri Lampung Hadapi Pra-PON

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim sepakbola putri Lampung telah menyelesaikan seleksi pemain untuk menghadapi ajang Pra-PON 2023.

Dari 128 pemain putri yang mengikuti seleksi selama dua pekan, sebanyak 52 pemain lolos.

Para pemain tersebut diseleksi di tiga zona yang ada di Lampung.

Di zona 1 yang berlokasi di Natar, Lampung Selatan, seleksi dilaksanakan pada 21 Mei 2023.

Para pemain zona 1 berasal dari Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus dan Pesisir Barat.

Dari zona tersebut, seleksi diikuti 41 peserta.

Ada 20 orang yang terpilih sesuai dengan kriteria pelatih.

Kemudian seleksi zona 2 di Metro pada tanggal 28 Mei 2023, yang meliputi Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

Di zona ini, dari 51 peserta seleksi, terpilih 27 orang, termasuk pemain timnas putri Indonesia, Aulia Al Mabrorah.

Selanjutnya seleksi zona 3 di Prokimal Lampung Utara dilaksanakan pada 14 Mei 2023, meliputi Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Lampung Utara, Way Kanan, dan Lampung Barat.

Dari 36 peserta, terpilih 5 pemain.

Pelatih kepala tim sepakbola putri Lampung Eddy Iswantoro mengatakan, seleksi itu memberikan sinyal betapa banyaknya bibit pemain sepakbola putri di Lampung saat ini.

“Saya rasa ini sebuah sinyal positif untuk perkembangan sepakbola putri di Lampung. Karena usianya masih muda-muda yang berminat untuk menjadi pesepakbola putri," kata Eddy dalam rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Rabu (7/6/2023).

"(Formasi) Ini masih bisa memenuhi kebutuhan tim sampai PON 2028 nanti,” imbuhnya.

Dalam seleksi tersebut, Eddy didampingi manajer tim sepakbola putri Indah NO Jayasinga.

Menurut dia, semangat manajer tim sangat tinggi dalam memberikan dorongan nonteknis kepada tim seleksi dan pemain.

Eddy mengataksn, 52 pemain yang sudah dinyatakan lolos seleksi akan diberlakukan promosi dan degradasi.

"Kami telah menetapkan kriteria untuk tim putri, sehingga semua dasarnya ada di situ,” ungkap pelatih yang pernah meloloskan tim sepakbola ke ajang PON Remaja 2014 di Surabaya itu.

Edyy optimistis tim racikannya ini berpeluang lolos ke PON di Aceh-Sumut 2024.

Pasalnya, kata dia, beberapa pemain yang direkrut lewat seleksi ini sebagian besar sudah berpengalaman berkompetisi, bahkan tingkat nasional melalui Piala Pertiwi.

Piala Pertiwi merupakan sebuah turnamen sepakbola khusus putri di Indonesia.

"Beberapa pemain cukup potensial dan menjanjikan bagi tim. Artinya, dalam soal pengalaman bertanding sudah cukup untuk lingkup Indonesia," ujar Eddy.

"Bahkan ada pemain yang masih berstatus anggota tim nasional Garuda Pertiwi, yakni Aulia Mabruroh. Beberapa lainnya sudah saya perhatikan dengan seksama, bisa menjadi pengisi posisi-posisi krusial di tim,” tambah Eddy.

Manajer tim Indah NO Jayasinga mengaku menjalankan tugas dari Asprov PSSI Lampung.

Sebagai manajer tim, ia menginginkan adanya perhatian yang serius dari KONI Lampung melalui Asprov PSSI Lampung.

"Ini untuk pertama kalinya tim sepakbola putri Lampung menjejakkan kakinya di persaingan sepakbola menuju PON. Maka kami berharap diberikan support juga dalam hal finansial yang cukup," ungkap pemilik klub Perseti FC itu.

Sebab, kata dia, olahraga beregu ini cukup besar memakan biaya.

Indah mengatakan, cabang sepakbola putri meskipun baru pertama kali turun dalam ajang ini.

Jadi jangan langsung dipandang dengan skeptis terkait dana atau bantuan.

"Semua insan olahraga Lampung kan ingin juga menunjukkan sumbangsihnya kepada daerah ini. Kalau baru mau maju ke medan perang saja sudah terjegal, bagaimana kami menunjukkan bahwa kami punya kans, kami punya kemampuan dan sebagainya,” tutur Indah.

Maka dari itu, meskipun tidak membantu sepenuhnya, minimal ada pembicaraan langsung dengan manajemen tim putri tentang situasi yang sebenarnya.

"Sejauh ini kami mandiri, dan seterusnya tentu kami inginkan supportnya PSSI dan KONI Lampung tentunya," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)