Bisnis
Kemenkominfo, Smartfren dan Lynk Uji Coba Teknologi Satelit Sinyal di Wilayah Terluar Indonesia
Kominfo bersama Smartfren dan Lynk Global bekerjasama uji coba teknologi Satellite Mobile Solution di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung -Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Smartfren dan Lynk Global bekerjasama melakukan ujicoba teknologi Satellite Mobile Solution di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta.
Teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuka akses telekomunikasi di wilayah terluar Indonesia, komunikasi dalam situasi darurat bencana, serta medium untuk mengendalikan peralatan Internet of Things (IoT) dari jarak jauh.
Merza Fachys, President Director Smartfren mengatakan, kini yang memanfaatkan teknologi satelit bukan hanya masyarakat kota besar.
Mereka yang berada di wilayah terdepan Indonesia pun jadi bisa menikmati layanan telekomunikasi terbaik dari Smartfren.
"Dengan koneksi internet tersebut, tentu saja masyarakat jadi semakin mudah membuka berbagai peluang baru, serta mulai mengadopsi digitalisasi," ujarnya.
Baca juga: Smartfren Beri Bantuan 50 Pembatas Jalan di Kota Bandar Lampung
Baca juga: Lowongan Kerja Lampung, PT Smartfren Telecom Butuh Area Sales Cluster
Kawasan Tumpeng Menoreh dipilih sebagai lokasi pengujian karena faktor interferensi sinyal yang cukup rendah yang membuatnya menjadi ideal.
Adapun satelit atau BTS Angkasa milik Lynk beroperasi di LEO (Low Earth Orbit) dan menangkap sinyal telekomunikasi dari titik pengujian, serta memancarkannya kembali.
Pengujian tersebut mencakup sejumlah aspek komunikasi dasar dengan mengunakan koneksi dari handphone biasa ke satelit yang dioperasikan oleh Lynk.
Beberapa diantaranya seperti proses registrasi perangkat genggam ke satelit, pengiriman dan penerimaan SMS, pengiriman sinyal peringatan/darurat, dan juga komunikasi suara dua arah.
Apabila dikemudian akan dioperasionalkan untuk komersial, pihak pengguna tidak perlu mengganti handset/handphone, daerah rural lebih diprioritaskan untuk diberikan layanan sehingga diharapkan tidak ada lagi wilayah Indonesia yang mengalami blankspot.
James Alderdice, VP Asia Pacific Lynk Global menambahkan, “Mengingat geografi Indonesia yang sangat luas dengan lebih dari 17.000 pulau, demonstrasi layanan Lynk di luar Yogyakarta menggambarkan jalur jangkauan seluler di mana-mana.
"Seiring dengan diluncurkannya jaringan Lynk, kami bersemangat untuk bermitra dengan Smarfren dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia dengan layanan seluler di semua tempat," urai dia.
Pengujian yang dilakukan pada 14-15 Agustus 2023 ini merupakan tahap awal menemukan teknologi terbaik yang dapat digunakan memancarkan sinyal telekomunikasi di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal.
Seluruh tahapan pengujian sendiri telah berhasil di lakukan dan kini tengah dalam evaluasi lebih lanjut untuk penerapannya.
(Tribunlampung.co.id/ rls)
XLSMART Siap Dukung Kesuksesan Festival Pacu Jalur 2025 di Kuansing |
![]() |
---|
PTPN IV Regional VII Gelar Baksos Semarakkan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Holding Perkebunan Nusantara Komitmen Lindungi Flora-Fauna di 14 Ribu Ha Area HCV PalmCo |
![]() |
---|
Teh dan Karet PalmCo Raih Laba Positif, Sejarah Baru Holding Perkebunan Nusantara |
![]() |
---|
Eksklusif di Timezone, Animal Kaiser+ Versi 2 Hadir di 41 Lokasi dengan 76 Mesin Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.