Tempat Wisata di Lampung

Gorengan Sriwijaya, Kuliner Nikmat dengan Ukuran Jumbo di Bandar Lampung

Gorengan Sriwijaya bisa ditemukan di Jalan Laksamana Malahayati Nomor 38, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung.

Penulis: Agustina Suryati | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati
Lapak Gorengan Sriwijaya di Jalan Laksamana Malahayati, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Gorengan Sriwijaya merupakan lapak kaki lima yang menjajakan kuliner gorengan dengan ukuran jumbo alias superbesar.

Gorengan Sriwijaya bisa ditemukan di Jalan Laksamana Malahayati Nomor 38, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, tepatnya di persimpangan Hotel Sriwijaya.

Setiap pelanggan yang melihat makanan di lapak Gorengan Sriwijaya pasti akan takjub.

Pasalnya, ukuran gorengan di sini bisa lebih besar dua sampai tiga kali lipat dari biasa.

Pembeli bisa menemukan tempe goreng, tahu bunting, bakwan, pisang goreng dan sukun goreng berukuran jumbo.

Seluruhnya diproses menggunakan minyak bersih.

Menariknya lagi, proses penggorengan menggunakan daun pandan.

Daun pandan berfungsi sebagai penambah aroma dan cita rasa yang lebih khas.

Hasil gorengannya sangat krenyes dengan cita rasa yang gurih.

Krenyes tepungnya mampu bertahan lama meski sudah terkena udara.

Tempe goreng di sini berbentuk persegi panjang dengan ukuran besar.

Sementara tahu buntingnya memiliki isian yang sangat penuh.

Tahu bunting diisi dengan mi bihun, wortel, tauge, dan irisan daun bawang.

Konsumen akan dikejutkan lagi dengan ukuran bakwan yang lebih besar dari tempe goreng.

Bakwan dicampur dengan sayuran, daun bawang, beserta irisan cabai untuk mengejutkan lidah penikmat.

Disediakan juga cuka untuk menyantap gorengan agar tidak bosan.

Harga yang dibanderol Rp 5.000 per buah.

Neneng, pemilik Gorengan Sriwijaya, membeberkan alasan berani membanderol harga lebih mahal.

Dikatakannya, selain ukuran yang jumbo, kualitas yang disajikan juga berbeda dengan gorengan biasa.

"Berani mahal karena jaga kualitas ya. Maafnya ngomong, orang kalau jual gorengan ada yang pakai minyak curah. Kalau saya mah nggak berani," ujar Neneng, Selasa (29/8/2023).

Ia mengklaim pelanggan Gorengan Sriwijaya bukan cuma warga sekitar.

Bahkan, tidak sedikit pelanggan dari luar kota.

"Saya dari Pringsewu. Memang sebelumnya saya suka cari-cari jajan. Kebetulan ini ke Bandar Lampung sengaja ke sini buat nyobain gorengannya. Waktu itu sempet ke sini pagi. Tapi ternyata belum buka. Untungnya sekarang buka," ujar seorang konsumen asal Pringsewu.

Neneng berjualan dengan ditemani suami dan anak perempuannya.

Gorengan Sriwijaya layak disebut legendaris.

Pasalnya, gerai gorengan ini sudah buka selama 27 tahun di tempat tersebut.

Tidak heran bila pelanggannya sangat banyak.

"Jualannya udah lama. Dari dulu juga di sini terus dari tahun 1996," katanya.

Di samping gorengan, Neneng juga sempat berjualan nasi uduk.

Namun, ia karena kekurangan tenaga kerja, ia memilih fokus pada gorengan saja.

Dengan jumlah pelanggan yang bertambah, Neneng berharap usahanya bisa semakin maju.

Apabila penasaran dengan gorengan jumbo ini, datang saja ke lapak Gorengan Sriwijaya.

Lapak Gorengan Sriwijaya buka mulai pukul 14.00 WIB sampai 22.00 WIB.

(Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved