Kecelakaan di Metro

Sebelum Tewas Kecelakaan, Korban Sempat Terkapar di Jalan AH Nasution Metro

Seorang pemuda bernama Prima Tama (21), warga Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, meninggal dunia dalam insiden itu.

Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dokumentasi Warga
Korban dibawa ke mobil ambulans seusai kecelakaan di Jalan AH Nasution, Metro, Minggu (3/9/2023) malam. 

Tribunlampung.co.id, Metro - Korban kecelakaan lalu lintas di Jalan AH Nasution, Metro, Lampung sempat terkapar di jalan.

Nahas, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Kecelakaan maut terjadi di Jalan AH Nasution, Metro, Lampung, Minggu (3/9/2023) malam.

Seorang pemuda bernama Prima Tama (21), warga Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, meninggal dunia dalam insiden itu.

Farid, saksi mata, mengaku sempat melihat korban terkapar di tengah jalan seusai kecelakaan.

Ia menyebut, korban terlihat dari kejauhan sudah tak sadarkan diri di tengah jalan.

"Kebetulan malam itu melintas, saya berhenti di pos lalu lintas di sekitar situ. Dari sana keliatan korban terkapar di tengah jalan," kata dia, Senin (4/9/2023).

Farid menjelaskan, kecelakaan itu melibatkan dua sepeda motor dan satu mobil.

"Ada motor korban yang dipinggirkan ke sebelah kiri jalan. Itu ada dua unit motornya. Ada mobil juga yang terlibat kecelakaan itu," bebernya.

Sekitar 10 menit kemudian, mobil ambulans sudah tiba di lokasi.

"Kurang lebih 10 menit itu datang mobil ambulans, sama ada polisi juga yang bantu bawa korban. Kabarnya ke RSUD Ahmad Yani," tuturnya.

Kanit Laka Satlantas Polres Metro Aiptu Suwarno membenarkan kecelakaan itu mengakibatkan pengendara motor bernama Prima Tama (21) meninggal dunia.

Sementara dua orang lainnya bernama Revito (17) dan Dzhkwan (21), warga Rumbia, Lampung Tengah, hanya mengalami luka ringan.

Demikian juga Shani (25), warga Kecamatan Metro Selatan, Metro, yang mengendarai mobil.

Suwarno mengungkapkan, kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan, yaitu dua motor dan satu mobil.

"Untuk kendaraannya, sepeda motor Vixion nopol AD 6396 BY dan motor TVS nopol BE 5179 YH, serta mobil Avanza dengan nopol BE 1757 GC," ujarnya, Senin (4/9/2023).

Suwarno mengungkapkan, berdasar keterangan yang diterima, kecelakaan itu berawal saat sepeda motor TVS yang dikendarai Prima Tama melaju dari arah lampu merah Masjid Taqwa menuju Pekalongan, Lampung Timur.

Diduga korban mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan mendahului mobil yang hendak berbelok ke kanan.

"Usai menyalip, ternyata di depan mobil tersebut ada motor Vixion yang dikendarai oleh Revito sedang membonceng Dzhkwan. Kecelakaan pun tak terhindar," ungkapnya.

Kedua motor tersebut bertabrakan.

Prima terpental ke arah badan jalan.

Pada saat bersamaan, mobil Avanza yang dikendarai oleh Shani melaju dari arah Pekalongan menuju Metro.

Nahasnya, tubuh Prima Tama yang terpental ke arah jalan menghantam bagian depan kanan mobil tersebut.

"Prima Tama pun meninggal di tempat, dan tak lama kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani," tukasnya.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved