Berita Lampung

Gelar Forum Kebhinekaan, Petrus Tjandra: 'Pemuda Harus Bersatu Demi Indonesia'

Inisiator Forum Kebhinekaan Petrus Tjandra menyampaikan Hari Sumpah Pemuda menjadi sejarah dimana perjuangan tidak memandang suku, agama dan ras.

|
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
Inisiator Forum Kebhinekaan Lampung Petrus Tjandra menyampaikan Hari Sumpah Pemuda menjadi sejarah dimana perjuangan tidak memandang suku, agama dan ras. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-95, Inisiator Forum Kebhinekaan Petrus Tjandra gelar acara Forum Kebhinekaan di Ballroom Hotel Radisson Lampung pada, Minggu (29/10/2023).

Acara itu mengusung tema 'Kerukunan Beragama untuk Persatuan Bangsa' itu dihadiri Langsung oleh KH Said Aqil Siradj Mantan Ketua Umum PBNU.

Dalam sambutannya Petrus Tjandra mengatakan, hari Sumpah pemuda memiliki makna khusus tentang perjuangan.

"Selama 95 tahun silam para pemuda bersumpah, bahwa kita ini satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa lalu saat itu para pemuda berjuang sama-sama tanpa pamrih, dan tidak melihat suku agama maupun ras, dan itu dilakuka sebelum merdeka, jadi acara ini kita mengundang seluruh umat beragama yang ada di Indonesia untuk memperkuat Persatuan," kata Petrus Tjandra.

Petrus berharap melalui kegiatan Forum Kebhinekaan tidak ada lagi oknum-oknum yang menjadi provokasi membicarakan suku, ras dan agama.

"Seperti yang disampaikan kiyai Said Aqil Siradj tadi, Indonesia ini jauh lebih mahal dari apapun juga maka mari kita kembali kekhitohnya bahwa kita satu tanah air satu bangsa dan satu bahasa," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga Petrus Tjandra menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh tokoh umat agama, tokoh adat budaya serta seluruh tamu undangan yang sempat hadir dalam forum Kebhinekaan.

"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh tokoh 5 agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tentunya terimakasih kepada pak Kiyai Said Aqil Siradj yang sudah menyampaikan sambutan yang sangat luar biasa dalam acara ini," pungkasnya.

Sementara itu, Said Aqil Siradj dalam sambutannya menyampaikan sejarah perjalanan antar umat beragama.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang telah sangat bertoleransi antar umat beragama.

"Bangsa kita sudah menyadari itu semua, hanya kadang-kadang ada provokasi kemudian ada pihak sengaja mengadu domba dan itu harus kita jaga," kata Said Aqil Siradj.

"Pada dasarnya bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat toleran, berjiwa besar antar budaya suku dan agama," sambungnya.

Menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, Said Aqil Siradj mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kerukunan.

"Mudah-mudahan Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan damai, berbeda pilihan jangan buat kita bermusuhan," pungkasnya.

Acara dihadiri perwakilan pimpinan enam majelis agama diantaranya agama Islam, Hindu, Konghucu, Katolik, protestan, Kristen dan diikuti sejumlah tokoh adat dan budaya di Lampung.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved