Berita Lampung

Investor Muda Dominasi Pasar Saham di Lampung, BEI Ungkap Alasannya

Hendi Prayogi mengatakan, akumulasi hingga akhir September 2023, jumlah investor saham di Lampung mencapai 101.112 orang.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)
petugas salah satu perusahaan sekuritas di Lampung sedang mengedukasi tentang jual beli saham. Investor Muda Dominasi Pasar Saham di Lampung, BEI Beberkan Alasan (V Soma Ferrer) 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Investor muda mendominasi pasar saham di Lampung.

Persentase investor pasar saham di Lampung, 68 persen adalah orang muda.

Spesifiknya, rentan usia investor muda pasar saham di Lampung itu, yakni  18-30 tahun.

Hal itu diungkapkan Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung Hendi Prayogi di Bandar Lampung, Sabtu (4/11/2023).

Hendi Prayogi mengatakan, akumulasi hingga akhir September 2023, jumlah investor saham di Lampung mencapai 101.112 orang.

"Dari 101.112 orang investor saham di Lampung, 68 persennya adalah usia 18 sampai 30 tahun," kata Hendi Prayogi.

Jika dikalkulasikan, ada 68.757 investor saham usia muda di Lampung hingga September 2023.

Jumlah itu naik dibanding dengan akhir tahun 2022 yang jumlahnya ada sebanyak 60.603 orang.

Hendi Prayogi memprediksi, jumlah investor saham usia muda akan terus bertumbuh untuk kemudian hari, khususnya di Lampung.

"Pasalnya, tren berinvestasi di saham, itu polanya menantang bagi anak muda," kata Hendi Prayogi.

"Sebab, saham mainnya high risk high return. Cocok dengan anak muda yang suka dengan tantangan," lanjut Hendi Prayogi.

Untuk informasi high risk high return, adalah istilah yang digunakan pada dunia investasi untuk mengartikan adanya risiko yang terdapat dalam investasi tersebut. 

High risk high return artinya suatu investasi tersebut dapat menghasilkan keuntungan sekaligus memiliki risiko yang sama tingginya.

Untuk jenis investasi yang low resiko, Hendi Prayogi menyebut di Lampung masih didominasi oleh masyarakat dewasa hingga masyarakat berekonomi cukup ke bawah.

"Karena kan perlu banyak pertimbangan saat mau mencoba investasi saham, misalnya saja Keluarga, ekonomi dan lainnya," kata Hendi Prayogi.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved