Berita Chelsea

Demi Hindari Dipecat Chelsea, Mauricio Pochettino Ikuti Gaya Mikel Arteta di Arsenal

Mauricio Pochettino dikabarkan meniru Mikel Arteta di Arsenal untuk mencegah pemecatan sebagai pelatih Chelsea.

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/AFP
Pelatih Chelsea Mauricio Pochettino 

Tribunlampung.co.id - Mauricio Pochettino dikabarkan meniru Mikel Arteta di Arsenal untuk mencegah pemecatan sebagai pelatih Chelsea.

Mauricio Pochettino bertekad untuk memenangkan trofi di musim debutnya bersama Chelsea, karena ia terlihat menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang jelas dalam proyek ambisius jangka panjang.

Baca juga: Usai Dibantai Everton, Mauricio Pochettino Bakal Buang 7 Bintang Chelsea

Memenangkan Piala Carabao adalah kesempatan sempurna bagi Mauricio Pochettino dari pemecatan di Liga Inggris.

Hal ini bisa membuat Pochettino mengikuti jalur yang sangat mirip dengan yang ditempuh Mikel Arteta selama musim pertamanya sebagai manajer Arsenal.

Diketahui, Arteta ditunjuk sebagai bos The Gunners pada Desember 2019, menggantikan Unai Emery di Emirates Stadium.

Meskipun performa Liga Premier tidak terlalu bagus, Arsenal terus melaju di Piala FA.

Dimana mereka akhirnya mengalahkan Chelsea 2-1 di final yang tentunya memberi Arteta lebih banyak waktu bersama klub London utara tersebut.

Dikutip dari Football Italia, Jumat (21/12/2023), Ini adalah sesuatu yang ingin ditiru oleh Pochettino dalam beberapa bulan mendatang saat ia berupaya mengubah Chelsea menjadi pesaing sejati sekali lagi.

Chelsea akan menghadapi lawan Championship di Middlesbrough pada semifinal Piala Carabao bulan depan.

Mauricio Pochettino ingin memenangkan penghargaan besar di musim pertamanya di klub.

Setelah mengalahkan Newcastle United secara dramatis di awal pekan, The Blues kini berada di empat besar kompetisi yang telah mereka menangi sebanyak lima kali.

Piala Carabao dapat memberikan arti penting bagi Chelsea dan Pochettino.

Pelatih kepala asal Argentina ini adalah orang yang dipilih untuk mempelopori proyek jangka panjang.

Ambisius The Blues di musim panas, dan meski butuh banyak waktu untuk memperbaikinya, masih perlu ada indikasi kemajuan dibuat di Stamford Bridge.

“Tentu saja saya ingin memenangi trofi di sini, di Inggris,” jelas Pochettino awal pekan ini.

Dia ingin mengangkat trofi sekarang di kompetisi ini karena ini penting. Harapan dan keinginannya adalah menang dan ini adalah salah satu kompetisi yang kami ikuti dan itu mungkin.

The Blues bertandang ke Boro untuk pertandingan leg pertama semifinal sebelum menyambut tim Championship itu kembali ke Stamford Bridge untuk pertandingan penentuan.

Jika mereka bisa melewatinya, maka pertandingan antara Liverpool atau Fulham akan terjadi di final di Wembley.

Meskipun Chelsea memiliki rekor buruk di final terakhir melawan tim Liverpool asuhan Jurgen Klopp, tim London barat telah menunjukkan dalam pertemuan terakhir bahwa mereka pasti bisa bersaing dengan The Reds.

Chelsea bertemu Liverpool di akhir pekan pertama musim Liga Premier dalam pertandingan kompetitif pertama Pochettino sebagai pelatih kepala dan pertandingan berakhir dengan hasil imbang 1-1.

Namun selama 90 menit di Stamford Bridge, The Blues tampil lebih baik dan cukup disayangkan karena tidak bisa meraih tiga poin pada hari itu.

Ada saat-saat dalam masa pemerintahan Pochettino yang singkat di mana ia mendapati dirinya berada di bawah tekanan dari para pendukung klub.

Meskipun demikian, football.london memahami bahwa Chelsea terus mendukung pria berusia 51 tahun itu yang mereka anggap sebagai orang yang tepat untuk memimpin klub maju.

Namun jika dia bisa meraih kesuksesan Piala Carabao di musim debutnya bersama klub, maka itu pasti akan memberinya waktu.

Hal ini sangat jarang terjadi di Chelsea dan sifat kejam mereka dalam memecat manajer.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved