Berita Terkini Artis

Fuji Sebut Idap Gangguan Mental Bukan Aib, 'Gak Ada yang Perlu Disedihin'

Selebgram Fuj sebut idap ADHD atau gangguan mental bukan aib atau penyakit.

Editor: Reny Fitriani
Instagram @fuji_an
Fuji Sebut Idap Gangguan Mental Bukan Aib. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Fuji mengaku bersyukur idap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Fuji mengatakan bahwa gangguan itu bukanlah penyakit maupun aib.

Baca juga: Alasan Rizky Billar dan Lesti Kejora Ganti Nama Putranya dari Leslar Jadi Levian

Baca juga: Fuji Didiagnosa Idap Gangguan Mental, Sulit Konsentrasi hingga Mudah Lupa

Diketahui Fuji baru saja didiagnosa menderita ADHD atau gangguan mental.

Melansir dari Grid.id dari Tribun Jatim, gangguan mental ini membuat Fuji sulit berkonsentrasi hingga mudah lupa.

Hal itu bermula ketika Fuji mengunjungi seorang psikolog dan didiagnosa menderita gangguan mental.

Meskipun demikian, Fuji mengatakan bahwa ia justru bersyukur.

Berkat idap ADHD, ia merasa menjadi orang yang lebih kreatif dan juga lupa akan omongan haters.

“Sebenarnya itu bukan hal yang buruk kok. Aku ngelihatnya itu hal yang baik. Karena dari ADHD aku ini aku menjadi kreatif, jadi mikir terus, jadi nggak terlalu ngambil pusing omongan orang. Karena aku gampang lupa. Jadi, nggak ada yang perlu disedihin karena itu menurut aku bukan penyakit, bukan aib. Aku ambil itu sebagai berkah,” tandasnya.

Melansir dari Kompas.com, ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif GPPH) bisa diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

ADHD membuat penderitanya sulit fokus, hiperaktif sampai impulsif.

Akibatnya, penderita merasa sulit percaya diri hingga berpengaruh ke kinerja di sekolah maupun di tempat kerja.

ADHD dibagi menjadi dua yakni dominan inatentif dan hiperaktif impulsif.

Penderitanya bisa jadi ceroboh, sulit teroganisir, mudah terganggu sampai sering mengalami kehilangan barang, sulit menunggu giliran, gelisah sampai suka menginterupsi aktivitas dan pembicaraan orang lain.

ADHD harus didiagnosa secara medis oleh psikolog maupun psikiater lewat riwayat hidup, wawancara serta skala peringkat ADHD.

(Tribunlampung.co.id/Grid.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved