Pegadaian Syariah
Emaskan Rupiah Bersama Pegadaian Syariah Jadi Solusi Warga Lampung dalam Menabung
Menabung emas menjadi salah satu bentuk investasi yang kian diminati masyarakat, cenderung aman dari inflasi dan nilai jual semakin tinggi.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Menabung emas menjadi salah satu bentuk investasi yang kian diminati masyarakat, tak terkecuali di Provinsi Lampung. Alasannya, selain aman dari pengaruh inflasi, nilai jualnya dalam jangka panjang semakin tinggi dibanding hanya menyimpan rupiah.
Data nasabah di Pegadaian Syariah Radin Intan Lampung yang menembus angka 18 ribu orang di tahun 2023 semakin menguatkan fakta meleknya masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai untuk berinvestasi emas.
Nani Setyaningsih, ibu muda dua anak ini adalah satu dari belasan ribu warga Lampung yang menyadari amannya investasi emas.
PNS tenaga kesehatan di salah satu puskesmas di Bandar Lampung itu mulai menyadari nilai rupiah gampang tergerus oleh inflasi atau gejolak perekonomian.
Membuka obrolan dengan Tribunlampung.co.id, Jumat (5/1/2024) siang, perempuan kelahiran tahun 1986 ini menceritakan, awal mulai nyemplung untuk berinvestasi emas adalah melalui program cicil emas di Pegadaian Syariah Radin Intan.
"Kalau tidak salah di tahun 2013-an, saat itu saya ambil cicilan emas 5 gram dalam jangka enam bulan. Saya bawa uang cash (tunai) mau beli emas perhiasan, ternyata tidak jual emas di kantor tersebut, adanya program cicilan emas," urai istri dari Fian A, mengenang awal mula tertarik investasi emas.
Dari itu dia mulai mengenal cicilan emas dan mulai jadi nasabah, hingga kemudian mendapat literasi mengenai ragam produk Pegadaian Syariah lainnya dan semakin kepincut untuk menjajal menabung emas dan mengambil program pembiayaan porsi haji.
"Alhamdulillah saya juga mengambil program pembiayaan porsi haji untuk saya dan suami pada 2021 lalu dan sudah lunas angsurannya senilai total Rp 50 juta untuk suami istri, tinggal menunggu waktu keberangkatan dan pelunasan hajinya saja," tuturnya bahagia.
"Bahkan sampai sekarang saya masih punya cicilan emas dan menabung emas dengan menyisihkan gaji tiap bulan," sambung warga yang tinggal di Jalan Ratu Dibalau Gang Cemara itu.
Meskipun hanya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per bulan yang dialokasikan untuk menabung dan mencicil emas, terusnya, tapi dengan konsistensi yang dijalaninya, kini nilai akumulasi emas miliknya di Pegadaian syariah sudah mencapai hampir 100 gram.

"Saya nabung emas dari kantor Pegadaian Syariahnya masih berada di ruko kecil dan kini sudah memiliki kantor yang besar," selorohnya.
Nani mengaku sudah merasakan banyak keuntungan dari berinvestasi emas sehingga membuatnya tidak bisa move on dari menabung atau mencicil emas.
"Saya sudah merasakan dari awal saya beli emas batangan 10 gram masih seharga Rp 4,8 juta. Begitu saya jual di 2023 kemarin karena butuh dana segar, saya mendapatkan harga yang oke hingga dua kali lipat dari awal beli," bebernya.
"Ini tentu akan berbeda jika saya menyimpannya dalam bentuk uang atau rupiah, nilai uangnya di beberapa tahun mendatang malah mengecil dibanding nilai menyimpan emas," sambung dia.
Kini, Nani bahkan bisa mengedukasi orang di sekitarnya untuk menyimpan uang dalam bentuk emas logam mulia (LM), tidak hanya sebatas dalam bentuk emas perhiasan.
"Belilah emas pas ada uang dan jangan memaksakan beli emas langsung dari nominal besar, untuk menjual juga dalam jangka panjang. Tidak masalah beli emas dari nilai kecil karena lama-lama dengan konsistensi menabung akan terkumpul banyak juga," ujarnya.
"Apalagi mumpung anak masih kecil, saya bahkan mulai nabung emas dari umur anak pertama saya masih 3 tahun dan sekarang anaknya sudah SMP. Investasi emas juga mudah, kalau butuh uang dadakan kita bisa gadai, jdi gak kehilangan emasnya," tandasnya.
Pedagang Pasar Kini Familiar dengan LM
Tak hanya kalangan pegawai atau pekerja kantoran, masyarakat yang biasa berkutat dengan sayur dan bumbu dapur dengan rutinitas berangkat subuh pulang siang dari berjualan di pasar tradisional, pun kini sudah tahu apa itu investasi emas logam mulia.
Iyah N, bahkan sudah belasan tahun menggunakan jasa Pegadaian Syariah. Dari mulanya menggadai emas hingga akhirnya turut menabung emas.
Warga Way Halim, Bandar Lampung ini awalnya awam dengan istilah gadai. Sampai akhirnya tetangga memberitahunya untuk menggunakan jasa tersebut saat terdesak harus menjual emas perhiasan miliknya demi keperluan sekolah anak.
"Tetangga ngajarin buat gadai aja emasnya di Pegadaian Syariah tak jauh dari rumah, nanti tinggal ditebus tanpa harus menjual emasnya," tutur nenek tiga cucu ini.
Sejak saat itu, wanita 58 tahun ini menjadi familiar dengan Pegadaian Syariah, pun akhirnya yakin untuk menyimpan uang hasil keuntungan berdagang sayur dan bumbu dapur di pasar dalam bentuk cicilan emas.
"Terus saya juga nggak merasa malu bawa uang receh untuk ditabung jadi emas, pelayanannya pun ramah. Rencananya saya ke depan pengen umroh, kan di Pegadaian Syariah ada juga programnya," tutur perempuan pekerja keras itu.
Dia bahkan turut mengajak anaknya yang berprofesi sebagai ojek online untuk turut menyisihkan penghasilan agar bisa ditabung dalam bentuk emas. "Biar nanti kalau dia mau nikah, sudah ada tabungan emas yang bisa dipakai kapan saja," sambungnya.
Rupanya, candu investasi emas turut menyelusupi kalangan Gen Z, terlebih dengan kemudahan bertransaksi secara digital sangat cocok dengan generasi yang paling anti ribet dan pengen yang sat set ini.
"Saya tadinya iseng aja buka aplikasi Pegadaian Syariah secara digital, ternyata aksesnya tidak ribet dan bisa jadi solusi untuk saya bisa mengatur keuangan alias nggak boros," beber Mita Ristanti, mahasiswi semester 3 di salah satu kampus negeri asal Kota Metro.
Kini, dirinya selalu menyisihkan Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu dari uang saku bulanannya untuk ditabung emas. "Baru mulai awal tahun lalu sih, tabungan emasnya sekarang hampir setara 2 gram emas," tuturnya senang.
Terlebih, diakuinya juga banyak promo yang bisa diakses melalui akun Instagram @pegadaiansyariahpusat yang bisa dimanfaatkan.
"Contohnya untuk gadai emas ada cashbacknya sampai 1,2 persen dari uang pinjaman, cicil emas banyak diskon. Belum lagi kalau mau pergi wisata ada pembiayaan dengan cashback sampai Rp 1 juta, promonya masih lama lagi sampai Februari mendatang jadi pengen ajak keluarga," tandasnya.
Program Bullion Service
PT Pegadaian belum lama ini mengungkap kinerja positif Pegadaian sepanjang 2023. Di tahun 2024, Pegadaian mengusung tema besar Maximize Financial Ecosystem & New Business Capability juga menargetkan pertumbuhan bisnis grup sebesar 17 persen dengan pertumbuhan laba sama dengan 2023 serta mengembangkan bisnis baru yakni Bullion Services.
Pegadaian bahkan telah melakukan sejumlah antisipasi terkait suku bunga tinggi diantaranya melalui peluncuran social bond pertama di Indonesia. Selain itu akan fokus ke produk yang selaras dengan demand konsumen seperti cicilan dan investasi emas.
Pemimpin Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung Ahmad Baiquni membeberkan jika saat ini semakin banyak masyarakat dari berbagai kalangan dan usia yang tertarik untuk berinvestasi emas.
"Kehadiran Pegadaian Syariah diharapkan mampu memberikan manfaat dengan berbagai produk dan layanan syariah berslogan Tepat Caranya, Berkah Hasilnya," kata Baiquni di ruang kerjanya, Rabu (3/1/2024).
Pegadaian Syariah siap menjadi wadah yang tepat bagi masyarakat untuk Emaskan Rupiah. Terlebih emas dinilainya save haven, menjadi opsi investasi yang aman dan nyaman.
"Kini investasi emas bisa diakses semua kalangan termasuk menengah ke bawah, bahkan masyarakat bisa menabung dengan uang Rp 10 ribu untuk mendapat emas setara 0,01 gram," papar pria ramah itu.

Untuk saat ini diakuinya produk yang paling diminati memang masih didominasi oleh Gadai Emas. Namun kini Korporasi Pegadaian juga kian memasifkan penjualan emas dan menggaungkan program Bullion Service.
"Kami tengah menginisiasi penjualan emas secara masif, produknya bernama Mulia atau emas batangan. Ini menjadi goals 5 tahun ke depan. Dari korporasi Pegadaian bahkan tengah menjalankan program Bullion Service atau Ekosistem Emas yang akan berperan lebih terhadap perkembangan perusahaan," sambung dia.
Di Lampung, Pegadaian Syariah telah didukung dengan 8 UPS atau Unit Pelayanan Syariah dimana 6 diantaranya berada di Bandar Lampung, 1 di Iring Mulyo (Metro) dan 1 di Kotabumi (Lampung Utara) dengan total nasabah mencapai 18 ribu orang.
Bahkan menggandeng kemitraan keagenan untuk semakin memperluas pengenalan produk Pegadaian Syariah hingga menyentuh masyarakat lapisan terbawah.
Pengamat Ekonomi dari Central for Urban and Regional Studies (CURS) Erwin Oktavianto dalam hal ini menilai jika menyimpan rupiah dalam bentuk emas memang masih menjadi opsi teraman saat ini bahkan di masa mendatang.
Alasannya karena harga emas cenderung naik setiap tahunnya dibandingkan instrumen lainnya dan paling aman saat terjadi inflasi atau kondisi ketidakstabilan ekonomi.
"Jika ingin berinvestasi emas lebih baik dalam bentuk logam mulia daripada perhiasan selain itu juga pandailah membaca peluang kapan momen yang paling tepat untuk menjual atau membeli emas," terang Erwin.
Terlebih saat ini menurutnya ada banyak cara mudah dalam berinvestasi emas dengan memanfaatkan aplikasi digital melalui gadget, termasuk melalui penanaman saham.
Terpenting, masyarakat harus mencari wadah yang tepat untuk menyalurkan investasinya sehingga yang terjadi ke depan adalah untung bukan buntung.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)
Pelaku Pengintaian Kacab Bank BUMN Sempat Kabur Saat Akan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Soroti Kejanggalan Kekayaan Immanuel Ebenezer yang Capai Rp 17,6 M |
![]() |
---|
Peran Pelaku RS dalam Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sumiati Tak Lama Setelah Kejadian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.