Akademisi Unila Minta Kepolisian Tidak Pandang Bulu Berantas Mafia BBM

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Akademisi Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila) Budi Rizki Husin meminta institusi Kepolisian jangan pandang bulu memberantas mafia BBM (Bahan Bakar Minyak). 

Budi mengatakan, penimbunan BBM sudah jelas melanggar hukum Undang-undang (UU) Migas.

"Apabila ada dugaan oknum yang bersekongkol harus ditindak tanpa pandang bulu," kata Akademisi Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila) Budi Rizki Husin saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (28/2/2024). 

Budi Rizki Husin menyoroti kasus gudang kebakaran di daerah Sukabumi, Bandar Lampung yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM.

Pelaku penimbunan BBM yang terlibat harus dihukum dan ditindak tegas tanpa pandang bulu. 

Siapa pun pelaku penimbunan BBM hingga menyebabkan kebakaran harus bertanggung jawab. 

BBM jenis solar yang ditimbun hingga terjadi kebakaran ini bukan sekali saja terjadi, tetapi sudah berkali-kali kejadiannya. 

Adanya dugaan keterlibatan oknum aparat harus diungkap dengan terang benderang dan diberi hukuman yang sesuai. 

Polisi harus profesional dalam menghadapi ini dan jangan karena ada bekingan tidak berani dalam penegakan hukum tersebut. 

Dalam Pasal 55 UU RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dijelaskan, penyalahgunaan BBM dapat disanksi pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi Rp 60 Juta.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)