Berita Terkini Artis

Uya Kuya Janji Bakal Turun ke Masyarakat Jika Jadi Anggota DPR RI

Uya Kuya berjanji bakal terus turun ke masyarakat jika berhasil duduk di bangku DPR RI.

Editor: Kiki Novilia
Warta Kota/Indri Fahra Febrina
Uya Kuya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta – Berita seleb terkini Uya Kuya berjanji bakal terus turun ke masyarakat jika berhasil duduk di bangku DPR RI.

Diketahui Uya Kuya masuk ke dalam lima besar suara terbanyak di Dapil DKI Jakarta II dengan perolehan sementara 44.425.

Karena itu, ada beberapa janji Uya Kuya jika resmi melenggang ke Senayan.

Suami Astrid Kuya menilai jika sistem yang ada di Indonesia masih berantakan.

“Saya ingin memperbaiki sistem yang berantakan,” ujar Uya Kuya, dilansir Rabu (28/2/2024).

Selain itu, ayah dua anak ini ingin fokus untuk mengimplementasikan Undang-Undang Ketenagakerjaan, terutama TKI di luar negeri.

Menurutnya, masih banyak oknum yang melakukan penyelewengan di luar aturan hukum yang telah ditetapkan.

"Di Indonesia kan hukumnya bagus, tapi pada pelaksanaannya kan banyak oknumnya dan Undang-Undang Ketenagakerjaan kan bagus,

"Tapi pada pelaksanaannya berantakan apalagi pekerja imigran di luar negeri. Kita bagaimana caranya supaya undang-undang itu pengaplikasiannya dengan baik," jelasnya.

Bersama sang istri, Uya juga janji akan rajin turun ke lapangan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat jika terpilih menjadi anggota DPR RI.

Pasalnya, Uya menilai banyak anggota DPR RI yang turun langsung ke masyarakat setelah resmi dilantik.

"Kalau saya turun dapil, di masyarakat suka ketemu gini 'Aduh kita jarang banget ketemu DPR turun ke masyarakat kalau sudah jadi'," ujar Uya Kuya.

"Kita kan tetap turun ke masyarakat, kita akan menampung aspirasi mereka. Saya akan turun tiap 6 bulan ke masyarakat," timpal Astrid.

Ayah Cinta Kuya ini ingin mematakah stigma masyarakat yang memandang sebelah mata artis yang menjadi wakil rakyat.

"Saya cita-cita pengin jadi DPR yang jadi percontohan orang yang nge-bully kita yang bilang 'bisa apa sih artis jadi anggota'.

Walaupun kita dari artis yang kita akan jadi wakil rakyat sesungguhnya," tegas Uya Kuya.

Anggap Sedekah Jika Tak Jadi Anggota DPR

Uya Kuya mengaku pakai uang sendiri untuk maju menjadi calon legislatif (caleg). 

Hal itu lantaran Uya Kuya tidak ingin miliki utang uang atau politik apabila tidak jadi anggota dewan. 

Bahkan jika benar-benar gagal, Uya Kuya mengaku iklas dengan uang yang sudah dikeluarkan dan menyebutnya sebagai sedekah. 

Untuk itulah Uya Kuya lebih memilih pakai uangnya sendiri untuk maju nyaleg. 

"Alhamdulillah nyaleg pakai uang sendiri," ujar Uya Kuya saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan belum lama ini dikutip dari Tribunnews.com.

Dengan demikian Uya Kuya tidak merasa ada beban apabila ia gagal dalam Pemilu kali ini.

Anggota kader PAN ini kemudian menganggap niat baiknya selama turun ke masyarakat menjadi sedekah untuk orang yang membutuhkan.

"Engga pakai uang partai, engga minjem duit, jadi kalau jadi pun gw senang, kalau engga jadipun ikhlas, sedekah," papar Uya Kuya.

Sehingga Uya mengaku ikhlas menjalankan semuanya tanpa memberatkan salah satu pihak.

"Kalau pun jadi gw engga punya beban atau utang-utang politik sama siapapun, engga punya utang budi jadi engga harus ngasih proyek ke orang jadi duit gw sendiri engga ada beban lah," lanjutnya.

Uya meyakini karirnya sudah di tangan Tuhan, bagaimana pun ke depannya harus di terima.

Kalau gw orangnya gitu sih, gw selalu berpikir "kalau emang Tuhan pengin kita jadi ya pasti kita jadi insyaAllah, dan kalau belum jadi pasti ada maksud di balik semua itu," tandasnya.

Uya Kuya Bantah Kampanye saat Hari Pencoblosan di Malaysia

Uya Kuya yang merupakan caleg PAN membantah kampanye saat hari pencoblosan Pemilu 2024 di Malaysia. 

Sebelumnya Uya Kuya disebut melakukan tindak pelanggaran pidana karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pelanggarn dari Uya Kuya itu disampaikan oleh Direktur Migrant Care Wahyu Susilo dalam jumpa pers yang dilakukan secara daring, Sabtu (17/2/2024).

Lantas Uya Kuya pun membatahnya dan jelaskan kondisinya saat itu. 

Dirinya mengatakan saat itu sedang berada di Kuala Lumpur untuk membantu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang merupakan korban tabrak lari.

Kebetulan lokasi Uya Kuya menginap berdekatan dengan TPS. 

"Pada saat itu saya sudah datang kedua kalinya di waktu yang sama untuk mengurus namanya mbak Lili TKI Malaysia yang kena korban tabrak lari," ujarnya saat dikonfirmasi. 

"Hotel saya itu ada di hotel Feri pasific sebelah WTC, pada saat itu saya di sana di tempat depan pemilihan, orang-orang nyamperin saya, puluhan orang bahkan ratusan orang, salah saya apa?," sambungnya. 

Uya juga menyebut dirinya tidak mengeluarkan kata ajakan memilih. Kemudian soal dirinya yang naik ke atas, itu pun ditepis oleh Uya Kuya. 

"Saya tidak mengeluarkan kata-kata ajakan buat memilih, saya tidak ada memakai baju yg berhubungan dengan partai," katanya. 

"Katanya juga di tong, demi Allah Rasulullah tidak ada orang yang melarang saya berdiri di tong dan saya tidak tahu tongnya ada di mana, saya melihat tong aja tidak," pungkas Uya Kuya. 

Diberitakan sebelumnya, Migrant Care mendapat laporan soal dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Uya Kuya.

"Kami mendapatkan tindak pelanggaran pidana pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan, yaitu ini dilakukan oleh Uya Kuya di depan yang sedang registrasi di tempat pemungutan suara (TPS) di WTC (World Trade Center)," ujar Wahyu.

Berdasarkan pemantauan Migrant Care di Kuala Lumpur, ada beberapa caleg yang datang ke lokasi TPS di WTC.

Pihaknya melihat Uya Kuya dengan rambut dan baju biru sedang dikerumuni oleh beberapa orang.

Informasi dari Direktur Manajer WTC, sebagaimana disampaikan oleh Wahyu, Uya Kuya sempat dicegah oleh pihaknya untuk tidak berdiri di atas sebuah tong.

Diduga tindakan Uya Kuya itu adalah upaya untuk kampanye.

"Kalau kita analisis lebih jauh, apakah itu kampanye? Bisa dibilang iya. Karena menurut putusan MK 48 di tahun 2018 mengenai kampanye, memang itu adalah citra diri yang seharusnya itu dilarang dalam proses ini, apalagi itu sudah melebihi waktu kampanye," tuturnya.

"Kedua, itu bukan wilayah TPS, Uya Kuya Tidak sedang melakukan pindah memilih di situ. Dia hanya datang, menyapa orang di situ," Wahyu menambahkan.

Atas hal itu Migrant Care juga bakal segera melaporkan Uya Kuya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI atas dugaan tindakan pelanggaran.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Putri Salamah )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved