Inul Daratista Belanja hingga Rp 100 Juta, Terungkap dari Struk yang Viral

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pedangdut Inul Daratista borong belanjaan hingga habiskan lebih Rp 100 juta.

Hal tersebut terungkap dari struk belanja Inul yang viral di media sosial.

Baca juga: Nikita Mirzani Menangis Semalaman di Hari Ulang Tahunnya ke-38

Dilihat di akun Instgram @lambe_turah, memperlihatkan total belanja istri Adam Suseno tersebut mencapai Rp 109.326.500.

Netizen langsung menyerbu kolom komentar. Mereka sama sekali tidak kaget dengan jumlah uang yang dihabiskan Inul untuk belanja.

Sebab, Inul adalah salah satu penyanyi sukses dan kaya raya. Angka Rp 100 juta untuk belanja bukan hal yang mengherankan.

Namun, yang membuat mereka kaget, Inul berbelanja di pusat belanja kelas menengah ke bawah.

"Inul aja yg tajir belanja di Ramayana, kamu yg masih umr aja sok-sok'an belanja di uniqlo," canda satyaw***.

"Horang kaye mah bebas," tulis @agga_mahesa_wi****.

"Ya gk kaget sih .mbk inul pengusaha karoke .sekali manggung aja uda brpa .mungkin buat thr karyawan2nya mbk inul..," tulis @strobery_salo****.

"Aku yang belanja bulanan 500 rb udah kejang2 cuma bisa nyimak," tulis @ferrykoes****.

Namun, postingan itu menuai pro kontra karena disebarkan oleh karyawan pusat belanja tempat Inul berbelanja.

Sebagian netizen menilai hal itu tak etis dilakukan seorang karyawan pusat belanja karena struk belanja bersifat privasi.

Berkait hal itu, perwakilan pusat belanja terkait, meminta maaf karena karyawannya memosting foto struk belanja Inul Daratista.

“Hal ini sudah ditindaklanjuti dan karyawan tersebut sudah diberi peringatan,” ucap perwakilan Ramayana Juli Erliyanto.

Pada kesempatan itu ia membenarkan Inul berbelanja di Ramayana Ciplaz Jatinegara.

Menurut dia, Inul datang berbelanja bersama karyawannya.

"Beliau memang betul mengajak karyawannya untuk berbelanja dan hasil belanjaan tersebut dibagikan langsung di tempat,” lanjut dia.

Karena berbelanja cukup banyak, Inul mendapat kupon undian umroh gratis yang sangat banyak dari pusat belanja tersebut.

Tolak Kenaikan Pajak Hiburan

Inul Daratista perjuangkan nasib 5.000 karyawannya.

Karena itu, Inul Daratista menolak tegas menolak kenaikan pajak hiburan hingga 40 persen.

Menurut Inul Daratista, dirinya menolak kenaikan pajak hiburan bukan hanya untuk keuntungan pribadinya.

Melainkan juga sebagai upaya untuk melindungi nasib pekerja di rumah karaoke miliknya.

"Saya masih memperjuangkan karyawan-karyawan saya untuk bisa bekerja," kata Inul Daratista ditemui di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Hingga saat ini, Inul Daratista telah memiliki 5.000 karyawan di semua cabang rumah karaoke yang dimilikinya. 

Ia menolak kenaikan pajak hiburan karena khawatir hal tersebut dapat menyebabkan kerugian besar pada bisnisnya, bahkan mungkin terpaksa tutup dan seluruh karyawan terancam kena PHK.

"Karyawan totalnya 5.000, plus mata rantai sama keluarga segala macem jadi bisa 20 sampai 25 ribu orang. Itu baru saya sendiri ya," jelas Inul Daratista.

Inul mengatakan, para pekerja di rumah karaokenya mulai khawatir seiring rencana kenaikan pajak hiburan. 

Apalagi pemasukan bisnis karaoke Inul saat ini lebih rendah daripada sebelumnya, ditambah terbebani dengan pajak hiburan yang kini mencapai 25 persen. 

Dengan adanya usulan untuk menaikkan pajak hiburan hingga 40 persen, banyak karyawan Inul Daratista yang menyampaikan kekhawatiran terkait nasib pekerjaan mereka. 

Jika gerai rumah karaoke tempat mereka bekerja tidak mencatatkan keuntungan, kemungkinan besar Inul akan terpaksa menutup usahanya.

"Mereka saat ini juga lagi gelisah. Soalnya ini kan bukan cuma pengurangan, tapi menghabisi semua karyawan," ujar Inul Daratista.

Kini, istri Adam Suseno itu sedang mengupayakan hal terbaik sehingga bisnis karaokenya masih tetap bertahan.

Satu di antaranya dengan membatalkan rencana kenaikan pajak hiburan.

"Ya mudah-mudahan semua ada jalan keluarnya," beber Inul Daratista.

Sebagaimana diketahui, Inul Daratista sebelumnya menentang wacana kenaikan pajak hiburan sebesar 40 hingga 75 persen di 2024 ini. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com