Universitas Lampung

Inovasi GeoGraf Unila: Transformasi Sumur Tua Migas Menjadi Energi Baru dengan Material Grafena

Tim PKM-VGK Universitas Lampung (Unila) menginisiasi inovasi pemanfaatan energi panas bumi.

Istimewa
Tim PKM-VGK Universitas Lampung menginisiasi inovasi pemanfaatan energi panas bumi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar LampungTim Program Kreativitas Mahasiswa Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) Universitas Lampung (Unila) menginisiasi inovasi pemanfaatan energi panas bumi.

Inovasi berjudul GeoGraf: Transformasi Sumur Tua Migas Menjadi Energi Baru dengan Material Grafena dalam Optimalisasi Energi Geothermal Non-Konvensional berhasil lolos seleksi nasional Program PKM Kemdikbud RI 2024.

PKM-VGK merupakan bentuk program pemecahan gagasan masalah secara konstruktif dan memperhatikan sustainable development goals (SGDs) yang dilakukan mahasiswa melalui sebuah video.

Program ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dalam mengelola nalar dan perspektif sebagai solusi konstruktif terhadap masalah, serta isu di Indonesia sekaligus pencapaian tujuan SDGs.

Tim PKM-VGK penggagas inovasi terdiri dari Ketua Tim Rizky J. Sianturi (Teknik Geofisika’21), Maria Nofa Naftalita (Teknik Geofisika’21), Soraya Tiana Dewi (Teknik Geofisika’21), Nani Yuniza (Teknik Geofisika’21), Sibgha Alfirdausi Rambe (Teknik Geofisika’22), dan dosen pembimbing Rahmi Mulyasari, S.Pd., M.T.

Inovasi menggunakan grafena yakni alotrop karbon dalam sistem pertukaran panas, dengan meningkatkan efisiensi transfer panas dari reservoir panas bumi ke permukaan.

Selain itu GeoGraf dalam perangkat penyimpanan energi dapat mendukung pengoptimalan ketersediaan energi dari sumber panas bumi yang mungkin mengalami fluktuasi produksi.

Sehingga dalam upaya memitigasi perubahan iklim dan menurunkan emisi karbon, pengembangan energi terbarukan termasuk energi panas bumi dapat menjadi salah satu solusi yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan energi panas bumi juga dapat berkontribusi dalam mencapai beberapa target SDGs, seperti energi terjangkau dan bersih (SDGs-7) dan tindakan terhadap perubahan iklim (SDGs-13).

Penggunaan material grafena bertujuan untuk meningkatkan efisiensi grafena sebagai material karbon dua dimensi yang menunjukkan sifat unik serta membawa potensi besar dalam berbagai aplikasi.

Tim meyakini, penerapan grafena dapat mengoptimalkan kinerja sistem secara keseluruhan, mulai dari peningkatan kapasitas baterai, pengisi polimer, sensor, hingga konversi energi dan penyimpanan energi.

Tim berupaya menghadirkan solusi yang tidak hanya berkelanjutan secara ekonomi tapi juga berkontribusi pada kemajuan teknologi geothermal non-konvensional secara keseluruhan.

Memfasilitasi ekstraksi panas dari sumur-sumur tua bekas galian migas yang tidak memiliki karakteristik fluida.

Mengintegrasikan teknologi grafena, potensi geothermal non-konvensional dapat ditingkatkan, sehingga menciptakan solusi lebih efisien dan berkelanjutan untuk pemanfaatan sumber energi ini.

Manfaat inovasi ini dari segi teori dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya terkait pengembangan sumber daya energi terbarukan, yakni panas bumi non-konvensional dan pemanfaatan graphene dalam teknologi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved