Berita Lampung

Ketua PBNU Prof. Moh Mukri Ingatkan Pengurus Agar Tidak Bermain-main

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Moh Mukri mengingatkan agar para pengurus agat tidak bermain-main berkhidmat di NU.

Penulis: saidal arif | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)
Ketua PBNU Prof. Moh Mukri resmi membuka Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pesisir Barat ke-III di MTS NU Krui, Sabtu (22/6/2024). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesisir Barat - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Moh Mukri mengingatkan agar para pengurus agat tidak bermain-main berkhidmat di NU.

"Jangan main-main dengan NU. Muassis NU adalah para wali, jika berlaku jahat dengan NU yakinlah kualat. Niatkan dengan menata hati, ber-NU adalah khidmah," Ungkapnya dalam sambutan Konfercab PCNU ke-III Pesisir Barat, Sabtu (22/6/2024).

Dikatakannya, berdasarkan lembaga survei, lebih dari 50 persen umat Islam Indonesia merupakan warga NU.

Maka,tidak mengherankan jika ormas terbesar di Indonesia ini memiliki peran penting dalam menentukan perjalanan sejarah bangsa.

Begitu juga dengan berbagai dinamika yang terjadi, telah dibuktikan dalam sejarah bahwa NU merupakan organisasi yang memiliki banyak karomah.

"NU itu biasa di kritik karena perbedaan itu hal yang biasa, memang genetik kita ini Bhinneka Tunggal Ika,"ujarnya.

Tetapi, kata dia, siapapun yang menjauhi NU itu sama saja mencari penyakit.

Ia kemudian, mengajak seluruh pengurus NU agar memiliki niatan yang tulus dalam berhikmad dan tidak bermain-main.

Ia juga mengingatkan agar pengurus NU di semua tingkatan agar tegak lurus mengikuti  mengikuti pola yang sedang dilakukan PBNU berdasarkan hasil-hasil keputusan Muktamar ke-34 di Lampung. 

Termasuk Konfercab PCNU Pesisir Barat harus berjalan sesuai dengan aturan AD/ART dan peraturan perkumpulan. 

Sementara, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Dr. Puji Raharjo mengatakan, bahwa Konfercab bukan hanya sekedar pemilihan pengurus yang baru.

Tetapi lebih dari itu yakni forum strategis dalam mengevaluasi program kerja dan menyusun langkah masa depan.

"Konfercab bukan hanya memilih pengurus saja, tapi yang penting evaluasi dan menyusun rencana program kerja," ujarnya.

Ditambahkannya, berbagai program strategis kedepan seperti memiliki klinik, sekolah, dan lembaga perekonomian harus diwujudkan untuk kemandirian organisasi.

Untuk mewujudkan hal tersebut lanjutnya, diperlukan sikap koheren dari seluruh tingkatan serta tidak ada tafsir lain dari berorganisasi kecuali hanya AD/ART dan peraturan perkumpulan yang harus dipatuhi.

" Barang siapa yang mau mengurus NU akan aku anggap sebagai santriku. Siapa yang menjadi santriku akan ku doakan khusnul khatimah beserta anak-cucunya" pungkasnya, mengutip pernyataan KH Hasyim Asy'ari.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved