Pilkada Lampung Barat

Satgas Bakal Bantu Coklit Pilkada Lampung Barat yang Terkendala Konflik Gajah

Kendala soal konflik gajah yang tepatnya terjadi di Kecamatan Suoh dan BNS, Lampung Barat itu tentunya mempengaruhi progres coklit.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
istimewa
Ilustrasi gajah. Konflik gajah di Lampung Barat menghambat coklit Pilkada 2024 di Suoh dan BNS. Satgas bakal bantu petugas coklit Pilkada Lampung Barat yang terkendala konflik gajah. 

“Ada beberapa petugas coklit yang ikut serta menghalangi kawanan gajah dan ada beberapa warga juga yang ikut menghalau gajah,” terusnya.

Ia menyebut, salah satu petugas yang terkendala berada di TPS 06 Talang Jeporo dan Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan BNS.

Diketahui, mata pilih di pemangku tersebut ada sebanyak 382 data pemilih yang akan dicoklit, dari data tersebut baru 200 warga yang tercoklit.

“Warga saat ini fokus untuk menghalau agar kawanan gajah tersebut tidak masuk ke dalam kawasan penduduk,” jelasnya.

“Terkati kendala soal konflik gajah itu juga telah disampaikan oleh petugas Pantarlih kepada Ketua PPS Bandar Agung,” tambahnya.

Selain di Kecamatan BNS, lanjut Okto, kawanan gajah juga terpantau mendekati Pekon Sidorejo di Kecamatan Suoh.

Sehingga beberapa petugas Pantarlih yang bertugas di wilayah tersebut tidak bisa bertemu dengan warga setempat.

“Hal itu dikarenakan disaat bersamaan warga sedang menghalau gajah yang berusaha masuk ke pemukiman warga,” tuturnya.

“Data yang akan dicoklit oleh Pantarlih di Pekon Sidorejo sebanyak 882, dan yang telah tercoklit sebanyak 256,” sambungnya.

Tak hanya konflik gajah, akses jalan ekstrem juga menjadi kendala beberapa petugas Pantarlih di Suoh dan BNS dalam melakukan tugas.

“Hal lain yang membuat kendala pantarlih melakukan coklit adalah jalan yang licin ketika daerah tersebut diguyur hujan,” sebutnya.

“Tentunya kendala yang dialami di lapangan dapat berpengaruh terhadap progres coklit. Harusnya data yang tercoklit bisa bertambah,” terusnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap memaklumi situasi yang terjadi di lapangan dan memberi pesan terhadap petugas agar tetap waspada.

“Pesan-pesan untuk Pantarlih terkhusus di Suoh dan BNS diharapkan agar tetap waspada disaat melaksanakan tugas,” ucapnya.

“Dalam hal ini, disarankan untuk berkoordinasi dengan satgas atau pihak terkait serta PPS guna dilakukannya pendampingan,” pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved